CHAPTER 6

35.1K 3K 12
                                    

Hanya keheningan yang ada di depan pintu apartement itu, dua orang dewasa memandang balita yang kini sedang memeluk leher Auva dengan erat seolah membutuhkan juga merindukan sosok lain--ayah. Hingga akhir nya Auva tersadar di mana mereka sedang berada.

"Kakak gak di suruh masuk Ra?" Tanya Auva pada adiknya yang masih di liputi rasa sedihnya.

Aura yang tersadar akan ucapan kakaknya, memberi ruang agar kakanya dapat masuk dan tersenyum geli.

"Silahkan masuk kak, dan maaf ruangannya kecil" Ucap Aura merendah

"Tidak apa" Ucap Auva yang masih menggendong Gummy menuju sofa yang ada di tengah ruangan.

"Kakak kok bisa disini" Tanya Aura membawa secangkir teh hangat yang selalu menjadi minuman favorite kakaknya.

"Jadi kakak gak boleh kesini?" Ucap Auva dengan malas

"Bukan gitu, ehm mama dan papa gak tahu kan kak?" Tanya Aura dengan wajah sedihnya

"Kenapa? Mau kabur lagi?" Auva menatapnya penuh selidik.

"Bu..bukan gitu kak" Ucap Aura smabil menggerakkan tangannya mengatakan tidak.

"Lalu?." Auva mengusap bahu balita itu dengan lembut

"Orang suruhan kakak baru dapat menemukan aku setelah 3 tahun kakak pulang ke Indonesia ya kak Ck." Ucap Aura menyandarkan tubuhnya ke sofa di samping kakaknya. "Payah." Sambungnya

Auva hanya mendelik pada Aura, tidak ingin terpancing ucapan adiknya karena takut menggangu Gummy yang mulai tertidur.

"Lantas gimana si 'dia' yang belum menemukan kamu, Payah aja atau payah banget?" Sindir Auva

"Lah memangnya dia nyari aku? Sok tahu deh kakak" Ucap Aura tak mau kalah.

"Ya gak tahu juga." Auva mengangkat bahunya acuh.

"Sini Gummy sudah tidur, kakak mandi gih. Tu kamar tamu selalu bersih kok" Ucap Aura menunjukan ruang tidur di sudut ruangan.

"Tahu aja kamu kakak capek nyari kamu sampai sini" Auva yang berdiri membuka jasnya meletakkan di sofa dan melepasakan kancing lengan di kemejanya menggulungnya hingga siku, beranjak keluar apartement menuju mobilnya karena disana ada baju ganti dan perlengkapan lainnya.

Aura bergegas menuju kamar nya juga Gummy. Aura meletakkan Gummy dengan hati-hati, mengecup puncak kepala Gummy dan air mata yang mulai menetes.

'Seharusnya kamu gak akan merasakan hal seperti ini sayang, maafkan bunda' ucapnya dalam hati.

Lalu mematikan lampu utama dan mengganti menjadi lampu tidur.

***

Matahari mulai menampakkan wujudnya dalam riangnya pagi, cerahnya cuaca yang mampu membuat hari menjadi lebih indah. Auva mencium wangi makanan yang membuatnya mau tak mau beranjak dari hangatnya pelukan selimut yang begitu hangat. Dengan matanya yang masih setengah terbuka berjalan malas-malasan menuju ruang makan.

Aura juga Gummy terkikik geli melihat sosok yang terlihat begitu gagah tadi malam tergantikan dengan muka bantal yang berjalan seperti zombie. Sedangkan Aura sudah siap dengan long dress maroonnya dan pashminanya disisi lain Gummy juga sudah siap dengan kemeja putih berlengan pendek dipadukan dengan dengan blue jeans setengah lututnya.

Saat ini waktu sudah menunjukkan jam 08:00 Wib. Aura juga Gummy sudah pasti siap karena akan pergi ke toko.

"Cuci mukanya dulu kak" Tegur Aura yang melihat kakaknya mengambil kerupuk yang ada di meja makan.

Auva yang masih setengah sadar tidak menggubris teguran Aura yang kini memasang wajah datarnya pada kakaknya.

"Uncle" Ucap Gummy "Bajunya di pake dulu Uncle"

Auva membuka penuh matanya dan menatap tubuhnya yang topless sedangkan Aura sejak dulu sudah biasa mlihat kelakuan kakaknya satu itu. Jadi hanya geleng-geleng melihat kakak sablengnya itu.

"Jangan di tiru ya sayang" Ucap Aura mengusap pipi Gummy. Gummy hanya mengangguk.

Aura telah duduk di meja makan dan mulai menyuapi makan untuk nya dan membantu Gummy. Auva datang kini telah menggunakan baju dan menekuk bibirnya, oh jangan lupakan wajahnya kini sudah lebih segar bahkan airnya masih ada disekitar wajah dan leher nya.

"Au, di tunggu kenapa." Auva merajuk pada Aura

"Kakak lama deh, liat itu Gummy sudah mau habis makannya"

Auva mengambil duduk di hadapan Gummy dan di atas meja itu sudah satu porsi nasi goreng yang di buatkan oleh Aura dengan telur dadar yang diiris memanjang favourite kakaknya. Auva tersenyum lebar pada Aura karena memang sangat mengerti dirinya.

"You know me so well Aura."

Bermenit-menit telah berlalu hanya di temani denting sendok dan garpu. Aura membiasakan Gummy untuk tidak makan dengan berbicara, Aura juga Gummy kini memandang gemas pada Auva yang dengan santainya menikmati sarapannya kali ini. Karna merasa terlalu lama Aura berdiri mengangkat piring juga gelas kotor miliknya dan Gummy. Auva mendongakkan wajahnya meneliti adik dan keponakannya telah siap seperti ingin pergi.

"Gummy mau kemana?" Tanya Auva pada Gummy yang masih duduk di seberang kursi nya.

"Mau ke toko Uncle Au" Jawabnya dengan memangku wajahnya dengan kedua telepak tangannya.

"Ke toko?" Auva membeo

"Iya, kakak gak pulang?" Aura beranya pada Auva

Auva mendelik pada adiknya itu "Ngusir ck?"

Aura hanya mengangkat bahu acuh "Yaudah kak, kami mau ke toko. Bye"

Baru beberapa langkah Aura menjauh Auva menggeser kursinya dan berdiri "Kakak ikut Au.. Tapi setelah sarapan kakak habis"

Aura menghela nafas dan duduk di sofa menunggu Auva sambil memangku Gummy membunuh kebosanan berbicara dengan anak nya sambil sesekali tertawa. Auva yang hendak melangkah kan kaki kekamarnya melihat kebahagiaan adik dan keponakannya pun ikut tersenyum.

'Setidaknya izinkan mereka bahagia untuk saat ini dan seterusnya Tuhan' Batin Auva

A/N:

Sudah di Revisi.
Silahkan tinggalkan vomment.

31 Januari 2017

BABY GUMMY [E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang