CHAPTER 5

35.8K 3.1K 15
                                    

"Bunnn" Panggil Gummy yang memandang bundanya yang sedang termenung. Panggilan itu seolah membawa Aura kembali kedalam dunia nyata.

Aura mengalihkan pandangnya pada anaknya yang sedang membawa tabnya menuju Aura yang awalnya sedang menatap kosong Tv di depan nya. Entah di mana pikirannya di bawa, mungkinkah di bawa sosok itu. Entahlah rasanya Aura perlu mengalihkan pemikiran nya dari hal yang tidak di ketahuinya sebagaimana rencanya-Nya.

"Ada apa sayang?" Tanya Aura setelah memangku balita tampannya.

"Bunda tadi liat, uncle tampan yang bicara sama Gummy?" Tanya Gummy sambil memainkan ujung rambut panjang bundanya. Saat ini mereka sedang menggunakan piyama yang memiliki warna yang sama.

Aura menegang untuk sesaat, namun cepat di atasinya "Ehm, Oh ya?" Aura bertingkah seolah tertarik akan cerita Gummy

"Iya Bunda, uncle ganteng tadi. Matanya mirip sama mata Gummy ini " Jemari kecilnya menunjuk matanya bermanik biru yang jarang di temui pada orang Asia yang ditemuinya.

Aura hanya mendengarkan sambil sesekali mengecup puncak kepala Gummy. Gummy melanjutkan ceritanya.

"Tapi, Gummy gak tau namanya unclenya bun" Gummy berucap raut wajah nya tampak murung.

"Kenapa?" Aura mengeratkan pelukan nya.

"Tadi Aunty Re manggil Gummy, terus tadi Aunty Bee juga langsung gendong Gummy bun" Cerita Gummy masih dengan wajah sedih nya.

"Yaudah gak apa-apa, insya Allah nanti Gummy ketemu lagi" Ucap Aura sambil menguatkan hati nya, jika itu benar-benar terjadi.

"Boleh ya bunda?" Gummy menangkup wajah Aura dengan mata berbinar.

Lihat binar mata itu sudah kembali cerah, hanya karna sosok itu. Entahlah rasa nya masih terasa luka itu. Namun rasa nya berbeda ketika melihat raut ceria wajah itu.

"Iyaa" Aura mengecup pipi chubby itu degan gemas. Menimbulkan tawa di ruangan itu.

"Tap..tapi bun " Ucapan Gummy sambil merasakan geli.

"Kenapa hem?" Aura menyatukan dahi mereka sambil mencium ujung hidung anak nya.

"Mata Unvle itu sama seperti mata Gummy, beda sama mata bunda, Aunty Bee, Aunty Ree, Uncle Ion juga" Ucapan Gummy kali ini benar-benar memacu kerja jantung juga aliran darah Aura.

Anaknya begitu pintar dan kritis dalam memandang sesuatu, namun kali ini benar-benar harus bagaimana dia. Pertanyaan ini benar-benar membuka luka lama. Rasa nya pintu kenangan masa lalu itu benar-benar akan terbuka dalam waktu dekat ini. Sanggupkah dia melewati semua meski kini ada Gummy di samping nya, rasa nya penolakan demi penolakan sulit untuk dilupakan, luka itu membekas.

Mata Gummy menunjukkan rasa penasaran yang begitu mendalam, seakan menanti jawaban yang akan diberikan bundanya. Entah itu jawaban yang sejujurnya atau hanya bualan tidur untuk anak balita itu.

Teeeeet teeeet teeeett

Baru Aura akan mengeluarkan suara, terdengar suara bel yang memotong pembicaraan Gummy dan Aura, Aura menatap jam dinding menunjukkan jam 8 malam. Rasa nya belum terlalu malam. Mereka memalingkan wajah kearah pintu lalu bertukar pandang seolah bertanya siapa yang datang. Namun akhir nya mereka saling menggeleng dan mengangkat bahu.

Aura mengambil jilbab langsung nya yang sengaja di letakkan di atas sofa, senada dengan piyama berwarna merah maroon berlengan panjang dan celana panjang itu. Menggendong Gummy menuju pintu utama yang menekan bel dengan begitu semangat. Aura harus berterimakasih pada tamu itu, mengalihkan pembicaran sensitive itu. Aura tidak bisa membohongi juga otaknya mendadak lambat berkeja untuk menjawab nya.

Aura membuka pintu tanpa mengintip dulu siapa yang datang, namun pilihannya kini benar-benar salah. Seharusnya dia menintip siapa yang bertandang ke apartementnya lalu diam saja pura-pura tidak ada orang. Wajah Aura menunjukkan keterkejutan yang sangat kentara, terlebih sosok yang berdiri di hadapannya yang kini memadangnya dengan mata berkaca-kaca sarat akan rindu juga penyesalan. Entahlah Aura tak tahu harus seperti apa.

Sosok itu masih sama, pandangan mata nya masih sama hanya tubuh itu semakin proposional. Wajah nya di tumbuhi bulu halus diatas bibir juga rahang itu semakin tegas, bahu tegap yang kini semakin mengagumkan dengan setelan formal khas kantoran, juga dada bidang dulu selalu jadi sandarannya. Sungguh ia pun merindukan sosok ini.

"Aura" Suara berta itu memanggil nama nya setelah beberapa tahun di lewatinya tanpa mendengar suara itu, rasanya Aura pun merindukan sosok di hadapannya saat ini.

Tidak mendapat respon dari Aura, ia memanggilnya lagi "Aura" dengan satu langkah mendekat.

Aura tidak menjawab juga tidak menjauh. Masih dengan Gummy yang menatap dua orang itu bergantian dengan bingung.

"Ini anak kamu?" Tanya sosok itu.

Aura tersenyum lembut dan mengangguk antusias "Iya kak"

"Boleh kakak gendong?" Tanyanya.

Kali ini Aura menitikkan air mata dan mengangguk lagi sambil menyerahkan Gummy pada sosok yang dipanggilnya kakak--Auva Gibran Dimitri Kakak satu-satunya yang ia miliki, terpaut usia 4 tahun. Kini berkerja di perusahaan ayahnya. Saat itu dia sedang melanjutkan kuliahnya di luar negri. Hingga satu tahun setelah ia pulang baru mengetahui kabar tentang adiknya. Dan kini orang suruhannya menemukan nya, adiknya yang begitu disayanginya dan juga keponakan tampan yang wajahnya meningatkan Auva pada satu orang oh bukan tapi dua orang.

"Hallo jagoan, nama kamu siapa?" Tanya Auva sambil mengacak puncak rambut Gummy

"Gummy.. Ayah?" Tanya Gummy.

Deg.

Jantung Aura maupun Auva berhenti, ya berhenti. Pertanyaan dari mulut mungil itu mengundang linangan air mata yang siap kapan saja meluruh. Aura akhirnya membuang tatapannya keatas menahan air matanya. Sedangkan Auva merasakan sakit yang begitu mendalam juga kesedihan yang kenapa harus di rasakan adiknya dan keponakannya.

"Bukan sayang, tapi Uncle Auva. Kakaknya bunda kamu" Ucap Auva tenang.

Lagi Gummy menundukkan wajahnya kecewa, apalagi bayang-bayang anak-anak yang di lihatnya di tempat bermain khusus anak-anak yang ada di toko ibunya. Saat anak-anak itu bahagia bermain ada ayah juga ibu yang menjaga mereka. Rasanya Gummy juga ingin merasakannya namun di pendamnya. Melihat ibunya bercerita dengan air mata di setiap malam nya mampu mengurungkan niat nya.

A/N:

Sudah di Revisi.
Silahkan tinggalkan vomment.

30 Januari 2017

BABY GUMMY [E-BOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang