Part 8 - Stranger

57 5 0
                                    

Salsa datang lebih pagi tidak seperti biasanya. Semenjak Bundanya yang mengatakan akan mengirimnya ke pesantren kalau-kalau dia berbuat onar lagi. Salsa sekarang sudah jarang berbuat jahil. Tetapi masih si.

"Wesss tumben lo dateng pagi bener??" Fahmi yang notabenenya ketua kelas, harus datang lebih awal untuk mengecek keadaan kelas. Jika kelas terlihat kotor dia akan memarahi petugas piket yang bertugas kemarin. Misalnya hari Rabu kelas terlihat kotor. Yang akan dimarahi adalah petugas piket yang bertugas hari Selasa.

"Lagi gak mau buat onar" Salsa tersenyum bangga sambil berjalan kearah tempat duduknya. "Biasanya juga jam segini masih molor" Bagaimana Fahmi tidak terkejut jika Salsa sudah berada di kelas pada jam 05.00 yang biasanya Salsa akan selalu datang dua menit sebelum bel masuk. Sungguh luar biasa!

Semakin siang sekolah yang tadinya masih sepi kini sudah ramai.

"Tumben banget lo dateng pagi buta. Biasanya lo susah dibangunin" Kayla mencibir. Tadi saat Kayla datang ke kelas dia terkejut melihat Salsa yang sudah duduk manis di tempat duduknya sambil memainkan ponselnya. Begitu juga dengan murid XII IPS-2 yang tampak kaget melihat 'si biang onar ke-5 seantero sekolah Wijaya' sudah duduk manis dengan senyuman manis pula.

"Lo pada apaan banget deh. Gue insyaf salah. Gue bikin onar salah. Lo pada tuh mau nya apa??" Tanya Salsa mendramalistik. "Dih... gak pantes lo!" Kayla heran kemarin Salsa terlihat sangat menyedihkan dan sekarang dia terlihat... ya sedikit gila. Kenapa perubahan nya sangat cepat?

"Gila lo kayaknya kambuh lagi deh. Aduh Marcel belom dateng lagi" Kayla membuat tampang wajahnya sesedih mungkin. "Mana obat lo yang dipegang gue abis lagi". Salsa memutar kedua bola matanya. "Lo kira gue gila?" Saat Kayla menyebut nama Marcel, Salsa mengingat kejadian kemarin sore dimana itulah suasana terawkard pertama mereka!

Salsa tersenyum-senyum sendiri mengingat kejadian kemarin. Dan itu sukses membuat Kayla bertambah heran. Nih orang gila beneran deh kayaknya, pikir Kayla.

"Jangan senyum-senyum gitu apa. Takut gue liatnya" Perkataan Kayla malah mendapatkan jawaban dari Salsa berupa tawa yang menggelegar sampai-sampai seisi kelas melihat mereka berdua dengan tatapan bingung. "Bukan temen gue" Ucap Kayla membuat gerakan ke kanan dan kiri pada kedua telapak tangannya.

◽◾◽◾

"Permisi Bu.." Suara itu berasal dari arah pintu kelas. "Eh.. iya sini masuk" Bu Sarmin—Guru bahasa Inggris terr-killer se-SMA Wijaya— mempersilahkan masuk pada orang yang mengeluarkan suara tadi.

Dan ketika orang itu masuk kedalam kelas XII IPS-2 ternyata orang itu adalah Dinda, orang yang pernah menabrak Salsa waktu itu.

"Perhatian anak-anak!" Bu Sarmin mengetuk-ngetuk penghapus ke papan tulis. Ketika seisi kelas sudah hening Bu Sarmin melanjutkan perkataannya.

"Dia adalah murid baru. Sebenernya dia sudah masuk dari beberapa hari lalu. Tapi karena dia tidak nyaman dikelas itu jadilah dia dikelas ini" Dinda masih saja menunduk tidak berani mendongak. "Ayo silahkan perkenalkan dirimu" Dinda menatap Bu Sarmin dengan ragu. Setelah mendapatkan anggukan dari Bu Sarmin yang entah kenapa bisa jinak seperti itu. Dinda pun mendongak "Haii... Namaku Dinda, aku pindahan dari Pontianak. Se- semoga kalian bisa berteman dengan ku" Kalimat itu diakhiri senyuman oleh Dinda.

"Yasudah, Dinda! kamu duduk disamping Marcel, dan kamu Adit! kamu pindah duduk dipojok sana." Rian mengeluh tidak suka. "Yahhh Bu... jangan Adit. Nanti kalo ulangan saya nyontek ke siapa lagi??" Perkataan Rian mendapatkan pelototan dari Bu Sarmin juga mendapatkan sorakan dari murid-murid. "Sirik aja lo" Rian mendengus sebal tetapi tidak lama dia tersenyum hangat pada Dinda yang masih berdiri didepan, disamping Bu Sarmin. "Gapapa deh. Nanti bisa cuci mata tiap hari. Farhan! lo duduk sama Marcel nanti Dinda sama gue" Dan ucapan Rian mendapatkan sorakan dari teman-teman kelasnya lagi.

"Sudah, Dinda akan duduk disamping Marcel. Silahkan Dinda.." Dinda berjalan kearah tempat duduk Marcel. Dinda tampak sangat gugup. "Ha- hai" Sapa Dinda pada Marcel. Marcel hanya tersenyum dan mempersilahkan Dinda duduk.

"Yasudah kita lanjutkan pelajaran lagi"

◽◾◽◾

Bel istirahat berbunyi. Akhirnya pelajaran yang paling membosankan selesai juga. Setelah pelajaran Bu Sarmin selesai, diganti pelajaran geografis yang paling Salsa tidak sukai. Ralat, Salsa tidak mengerti.

Salsa bangkit dari duduknya dan mengubah posisi duduknya jadi menyamping kearah Marcel.

"Cel kantin yuk" Ajak Salsa. Marcel tersenyum dan bangkit dari duduknya. "Eh, mau ikut gak??" Salsa mengajak serta Dinda. Karena Salsa belum terlalu hapal dengan nama Dinda jadinya dia hanya memanggil Dinda dengan sebutkan 'Eh'. Dinda tersenyum canggung. "Gapapa, sans aja sama kita-kita" Salsa berjalan menghampiri tempat duduk Dinda. "Ayo!" Salsa menarik tangan Dinda keluar kelas sampai kantin. Farhan, Rian, Adit, Marcel dan Kayla yang melihat itu merasa terheran. Waktu itu Salsa marah-marah ke Dinda hanya karena Dinda tidak sengaja menabraknya tetapi sekarang... Ah sudahlah itu bukan urusan mereka yang terpenting Salsa tidak berbuat onar. Akhirnya mereka ber lima mengejar Salsa dan Dinda ke kantin.

Sesampainya di kantin Salsa segera mencari tempat kosong untuk makan. Dan ketemu!

"Ayo! Tuh ada tempat kosong" Seru Salsa dan segera berjalan ke arah tempat itu dengan masih menarik tangan Dinda. Dinda sampai harus menyamakan langkahnya dengan Salsa karena tidak ingin jatuh.

"Lo mau makan apa?" Tanya Salsa saat mereka sudah duduk. "Ak--" Belum sempat Dinda menjawab tetapi sudah ada suara yang memotong nya "Lo jalannya cepet banget gila!" Rian berseru sambil langsung duduk disamping Dinda. "Hai" Rian menyapa Dinda dengan menaikkan kedua alisnya juga tersenyum. Dinda hanya tersenyum canggung. Farhan, Adit, Marcel dan Kayla juga langsung duduk di kursi yang masih kosong. "Misi-misi" Marcel menyuruh Adit yang ingin duduk disamping Salsa untuk pindah. Adit hanya memutar kedua bola matanya lalu duduk di kursi sebelah Kayla—hanya itu yang tersisa.

Saat Marcel duduk disamping Salsa, Salsa merasa kok suasana anatara dirinya dan Marcel sedikit canggung? Ah sudahlah mungkin karena kejadian kemarin, sekarang dia harus bersikap biasa saja.

"Lo pada mau makan apa? gue pesenin mumpung gue lagi baik" Rian langsung bersemangat menyebutkan apa saja pesanannya. "Tapi bayar sendiri. Gue cuman mesenin doang" Rian yang sudah menyebutkan seberapa banyak pesanannya langsung menggeleng "Gak jadi, siomay sama es teh aja" Sontak mereka semua tertawa.

Dinda merasakan perasaan baru. Dulu memang disekolah lamanya dia tidak terlalu mempunyai banyak teman. Apalagi yang seperti Rian dan Salsa ini. Dia sangat bersyukur bisa bersekolah disini dan bertemu teman-teman baru yang sangat menyenangkan. Walaupun tadi Dinda sedikit canggung dengan Salsa. Pasalnya waktu itu dia tidak sengaja menabrak Salsa dan Salsa memarahinya. Tetapi, kini Salsa terlihat fine fine saja berteman dengannya. Mungkin Salsa udah lupa kali, pikir Dinda.

"Yaudah gue pesenin dulu." Setelah semuanya sudah memberitahukan apa saja pesanannya kepada Salsa juga memberi uangnya. Salsa langsung menuju tempat dimana makanan yang teman-temannya pesankan. "Eh Sal! Gue ikut!" Marcel segera mengejar Salsa yang sedang berjalan kearah penjual Siomay.

"Mereka pacaran?" Tanya Dinda yang merasa kedekatan Salsa dan Marcel melebihi kata 'teman'.

"Engga, mereka udah sahabatan dari SMP jadi ya gitu deket banget" Kayla menjawab.

Dinda berpikir, apa mereka cuman teman? tetapi dari cara mereka bertatapan, berbicara itu bukan hanya sekedar kata 'teman' tetapi lebih dari 'teman'. Kenapa Dinda memikirkan hubungan apa diantara Marcel dan Salsa? Ah sudahlah dia kan disini baru atau bisa disebut seorang stranger kenapa dia harus memikirkan itu?

"Gapapa kalo lo mau nanya. Gue juga pas awal-awal kenal Salsa juga nganggep Salsa dan Marcel itu pacaran tapi mereka dengan tegasnya bilang mereka hanya 'sahabatan' kalau lebih juga mereka bilang 'kita mah udah kaya saudara'" Dinda mengangguk-ngangguk dan tersenyum. Kok aku ngerasa lega?, batin Dinda.

◽◾◽◾

Just A Friend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang