2

465 53 6
                                    

"Kalian semua, kalian ingin kemana?" tanya yein dengan raut wajah sedih

"Eomma dan appa ingin pergi" ucap eomma yein dengan tersenyum sambil mengelus rambut yein

"Eomma, yein ingin ikut" jawabnya sambil mengikuti langkah kedua orangtuanya

"Tidak yein-aa,kau harus tetap disini" akhirnya appa yein membuka suara.

"Walaupun yein sendiri? Yein harus tetap disini?" tanya yein dengan mata berkaca kaca.

"Anhi, kau tidak sendiri. Oppa mu akan kembali, dan kau tidak akan sendiri" ucap appa yein memberi semangat .

"Tapii aku ingin appa dan eomma yg menemaniku" ucap yein sambil menunduk, tak kuasa menahan airmata yg sedari tadi sudah memenuhi pelupuk matanya

Lalu yein mengangkat wajahnya kembali dan mendapati kedua orangtua nya sedang tersenyum.

"Jangan menangis, jangan bersedih. Appa dan eomma akan selalu ada dihatimu yein-aa" ucap eomma yein lalu memeluk anaknya.

"Kalian ingin pergi kemana?" tanya yein yg berada di dekapan eommanya.

"Pergi ketempat yg jauh sekali, jaga dirimu selama kami tidak ada" jawab appa sambil mengelus rambut yein.

"Eomma.. Appa" teriak yein ketika terbangun dari mimpinya .

"Kalian dimana? Aku membutuhkan kalian" ucap yein mulai terisak.

***

"Yein?? Kau kenapa? Kau sakit?" tanya eunha ketika yein menduduki bangku disisinya.

"Anhi"

"Lalu?kenapa wajahmu pucat?" tanya eunha--lagi.

"Mungkin kurang enak badan" jawabnya lalu sibuk dengan catatan yg ia tulis.

Eunha hanya menghela nafas, yein memang type orang yg susah bercerita ia tak mungkin memaksa sahabatnya ini untuk bercerita.

Seperkian detik kemudian, suara ramai memenuhi koridor sekolahnya.
Eunha dan yein yg penasaran pun ikut keluar kelas untuk melihat apa yg terjadi.

Terdengar suara teriakan histeris dari para yeoja ketika sekelompok namja melewati koridor.

Yein mulanya hanya berdiri diantara eunha dan sujeong yg ikut berteriak.
Ia hanya mengerutkan dahinya melihat teman temannya begitu tertarik pada namja yang lewat itu.

Sampai sebuah suara mengintrospeksi dirinya.

"Hei,kita bertemu lagi.gadis menyebalkan" ucap namja itu tersenyum miring sambil menekankan kata kata terakhirnya.

Yein mendongak, matanya membulat sempurna berkat namja dihadapannya ini.

Dan koridor pun sepi ralat-- mereka sepi karna memperbincangkan apa hubungan ketua tim basket dengan yein?

"Siapa yang kau bilang menyebalkan?aku?" tanya yein tersenyum mengejek sambil menunjuk dirinya sendiri.

Namja dihadapannya diam tak berkutik. Ia tak menyangka gadis menyebalkan dihadapannya ini dapat berkata seperti itu.

"Butuh jawaban?" tanya yein menantang saat namja dihadapan nya benar benar tidak bersuara.

"Yein-aa, apa yang kau lakukan.. Kajja kita pergi, kau tak mau kan dapat masalah?" ucap eunha ditelinga yein.

"Sunbae maafkan yein, ia sedikit tidak sopan. Mianhae sunbae" lanjut eunha sambil menunduk dan menarik tangan yein dari kerumunan tersebut.

Eunha membawanya ketaman belakang sekolah yang memang terlihat sepi, di karenakan semua orang sedang berada di koridor tadi.

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang