12

267 43 0
                                    

Seorang namja dengan pakaian serba hitam memasuki kedai chocolate. Tak ada yang keluar dari mulut nya saat sampai didepan meja kasir. Membuat yein mengerutkan dahi.

"Maaf, anda ingin pesan apa?"

Namja itu masih diam. Sampai ia mengangkat wajahnya dan membuat yein sedikit terkejut.

"Winwin?" ucap yein sambil keluar dari tempat kasir dan berhambur memeluknya.

"Aish, kau kemana saja, eoh? Kenapa pulang tidak mengabariku? Kenapa pakai pakaian seperti ini? Kenap--" ucapan yein terhenti saat winwin menutup mulut yein dengan tangan nya.

"Kau ini, dari dulu tidak pernah berubah." ucap winwin sambil tersenyum kearah yein.

Akhirnya, yein memilih untuk izin keluar sebentar pada ahjussi pemilik kedai. Ia ingin berjalan jalan dengan winwin.

Winwin adalah teman kecil yein. Sedari kecil yein dan winwin sudah seperti teman dekat yang tidak akan terpisahkan. Winwin sudah sangat dekat dengan keluarga yein, ia sudah kenal dengan kedua orangtua yein dan seokjin hyung. Ketika mereka memasuki smp, mereka harus berpisah karna winwin pindah ke negara asalnya. China.

"Apa kau merindukan ku?" tanya winwin sambil melepas topi hitamnya dan memakaikan nya pada yein. Yein hanya tersenyum.

"Sangaaatt. Melebihi kata rindu." ucap yein sambil tersenyum membuat winwin ikut tersenyum dan merangkul pundak yein.

"Bagaimana orangtua mu dengan seokjin hyung?" pertanyaan winwin membuat yein memberhentikan langkahnya.

"Apakah aku salah bicara? Yaampun yein-ah maafkan aku."

"Tidak, kau sama sekali tidak salah. Mereka yang salah." ucap yein dingin lalu perlahan menepis airmatanya.

"Tak perlu dipikirkan. Kau harus tau, aku selalu ada disisi mu."

Setelah itu winwin kembali merangkul pundak yein lagi dan berjalan seperti sebelumnya.

"Ice cream?" tanya winwin yang dijawab gelengan dari yein.

"Waffle?" lagi lagi yein hanya bisa menggeleng.

"Lollipop?" tanya winwin lagi. Dan jawaban yein tetap sama hanya menggeleng.

"Ah aku tau, cotton candy?" beda dari sebelumnya kali ini yein mengangguk membuat winwin tersenyum dan membawa yein ke tempat pedagang cotton candy.

Setelah membeli cotton candy, mereka kembali berjalan seperti tadi. Tangan winwin masih setia bertengger di pundak yein.

"Apa kabarmu baik disini?" tanya winwin yang dibalas anggukan dari yein.

Winwin tersenyum, ia mengelus rambut yein lalu kembali merangkulnya.

Jujur saja, winwin memang memendam perasaan nya pada yein. Ia bisa saja mengungkapkan nya. Tapi ia takut, keadaan malah membuat nya jauh dengan yein. Ia tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Bagaimana pun, yein itu bagaikan oksigen baginya. Jika yein tidak ada, bisa dipastikan ia akan mati sekarang juga.

"Win, kapan kau tiba? Apa paman dan bibi baik baik saja?" tanya yein sambil sesekali memakan cotton candy nya.

"Belum lama, mereka baik. Apa kau ingin bertemu eomma dan appa?"

Tentu saja yein mengangguk. Ia merindukan eomma dan appa winwin. Mereka sangat baik.

"Kajja, kita kerumahku." ucap winwin masih merangkul pundak yein dan menuntun yein kearah sebuah mobil.

***

"Ahjussi, dimana yein?" tanya jungkook saat masuk kedalam kedai chocolate. Ia hanya terlambat lima belas menit menjemput, tidak mungkin jika yein pulang terlebih dahulu.

ChocolateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang