Ketika kami hendak menuju kelas, tiba-tiba regina kebelet buang air kecil, hadeuhhh,, simiss kalem ini ada-ada saja."Aku mau buang air kecil nih, anterin yuk" kata regina dengan wajah polosnya itu.
"Dasar kau ini, memangnya tak bisa apa sendirian" ketus tarisa dngn wajah juteknya itu.
"Ayolah plis,,, " kata regina memohon.
"Ydh kalian duluan aja kekelas, biar aku yg mengantar regina ketoilet" kataku yg sontk saja direspont baik oleh tarisa dan andini.
"Ydh kita dluan yah" kata andini. "Jngan lama-lama kalian" lanjut andini.Andini dan tarisa pun meninggalkan kami, akhirnya kami pun lngsung menuju toilet. Tak sengaja ketika aku sedng menunggu sigina buang air kecil, tiba-tiba si rico dtng menghampiriku.
"Hy kar" kata rico. "Kmu ngapain disini?" tanya rico.
"Hy ric, aku lgi nganter gina lgi buang air kecil, knpa emngnya?"
"Gapapa sih?".
Aku heran dngan rico, kelakuannya aneh sekali, persis seperti raka. Wajar sih mereka sama seperti orang aneh, karna mereka berSahabat.
"Kar"
"Hemmm"
"Mau nanya"
"Nanya apa"
"Tpi jngan bilng kegina yah soal ini"
"Kmu mau nanya ribet bangt sih"
Rico pun sempat ingin bertanya padaku, namun ketika regina datng ia malah diam saja dan membuatku merasa aneh padanya.
"Jdi nanya gak" tanyaku heran.
"Gak jdi deh, aku dluan yah kekelasnya" kata rico yg sontak membutku heran pdanya. Lalu rico pun pergi dngn terburu-buru.
"Knpa kar?" tanya gina yg sontak membuat ku mengangkat bahuku.
"Gak tau aku jga, biasalah aneh"
"Yaudah kekelas yuk"
Aku dan regina Pun menuju kelas, namun ketika aku dan gina hendak menuju kelas, tiba-tiba raka tak sengaja ataupun ia sengaja menabrakku, hingga aku merasa kesal padanya.
Bruuuuk
"Awww"
"Sorry kar, ga sengaja"
"Heh,,, pnya mata ga sih sebenernya, jalan ga liat-liat"
"Eh,,, aku udah minta maaf yah, jadi nyolot banget sih"
"Kok kmu sih yang lebih nyolot, dasar aneh"
"Kamu tuh cewe aneh"
"Kamu lah"
Lalu gina pun menengahi perdebatan ga jelas kami
"Kalian nih yaa,, gak bisa sehari aja ga berantem" ketus gina yg membuat ku dan raka terdiam Tanpa Suara. "Mendingan kekelas aja kar, jangan buat masalah sama orang yang ga penting" lanjutnya.
Gina pun menarik tanganku dan mencoba menjauhiku Dari makhluk menyebalkan Itu, oh tidak, aku baru melihat gina bisa setegas itu tadi. Biasanya gina memanglah tegas dan bijaksana, namun ia jarng sekali menunjukan kepada orang lain, karna baginya cukup keluarganta dan sahabatnya Saja yg tahu akan itu. Aku dan gina pun sampai dikelas, lalu kami langsung diwawancara oleh tarisa.dan andini layaknya artis saja.
"Kalian kok lama sih" kata andini
"Taunih, kemana aja?" ketus tarisa
"Cieee keppo bener niee yee" kataku yg langsung membuat kedua bala mata tarisa dan andini berputar.
"Maaf yah, tadi kita abis ada masalah sebentar" kata regina
"Hah!masalah apa?" tanya andini
"Biasalah sikarin berantem lagi tadi sama raka, cuma masalah sepele Doang" jelas regina.
"Hmmm,, aku heran Deh sama kamu kar! Sebenernya kmu bener-bener benci yah sama raka" kata andini
"Iyaaa nih, setiap ketemu gak pernah akur" kata regina.
"Aku harap sih, kamu jangan terlalu benci sama raka, nanti bisa jadi suka loh sama Dia" kata tarisa
"Hah,, aku suka sama raka! Ya gak mungkinlah, dan bahkan ga akan pernah terjdi, didalam kamus karina gak ada namanya suka sama musuh bebuyutan aku sendiri" kataku yang sontak membuat andini, regina dan tarisa mengangkat alisnya bersamaan. Terdengar sangat aneh memang saat aku mengtakan seperti tadi.
"Syukur deh klo kmu ga Suka sama Raka" kata tarisa.
"Hmmm,, tau deh yg suka sama raka mah" goda andini
"Cieee,,, blom bisa move on sejak sekolah Dasar niee yeee" godaku yg sontak membuat andini dan regina terkekeh kecil.
Tarisa yang sangat malu ketika diledeki oleh kami, membuat pipi cubbynya itu memerah layaknya tomat. Namun diam-diam aku melihat kearah rico yg sejak tadi memperhatikan misa kalem itu, aku semakin penasaran kepada rico, apa ia menyukai regina.
"Gin,, tuh sih rico liatin kamu Aja Dari tadi" bisik ku kepda Gina
"Apa sih kar, jangan mulai deh"
"Takutnya aja dia suka sama Kamu gin"
"Apa sih, ga mungkin lah dan jngan gosip"
"Siapa yg gosip Sih, fakta tau" kataku terkekeh kecil
"Heh,,, bisik-bisik aja nih kalian" tegur miss cerewet yg sontak membuat kami terkaget.
"Apa Sih gak jelas deh" kataku ketus
*****
Bel Pulang Sekolah pun berbunyi, seluruh siswa/i bergegas meninggalkan kelasnya dan menuju pulang kerumah. Siang ini aku tak langsung pulang kerumh, karna aku harus ke butik tante winda, soalnya ibuku sudah berada disana untuk minta dijemput. Memang tante winda adalah ibu raka, namun tante winda lebih terliahat buka seperti ibunya raka, karna raka yg super tengil itu dan sedngkan ibunya yg sangat baik dan ramah pula. Mau tak mau aku hrus ke butik tante winda Dan untuk menjemput ibuku disana, aku harp jngan sampai ketemu makhluk tengil itu disana.
Akupun samapi dibutik tante winda dan memarkirkan mobilku yg berwarna ungu yg bergambar paris disisi mobilnya, membuat mobilku sangt indah menurutku. Lalu akupun memasuki butik tante winda dan mencari ibuku yang dari tadi menghubungiku untuk meminta aku agar menjemputnya, tpi aku dari tadi tak melihatnya disini, kemana dia. Akhirnya ibuku memanggilku dan sontak membuatky menoleh kebelakang.
"Kar, ibu disini" teriak ibuku
"Bu" akupun langsung menghmpiri ibuku yg sedng Duduk disamping tante winda. "Bu, aku cari dari tadi ternyata disini" kataku yg memasang muka kusut itu. "Hallo tante" sapaku nyerocos seperti yg aku ada remnya.
"Hallo karin, udh lama kamu ga mampir kebutik tante"
"Iya tan, maaf aku blom Sempet, soalnya banyak tugas disekolah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Hati (CDH)
FanfictionHidup adalah jalan satu-satunya untuk mencari kebahagiaan. Cinta adalah sebuah rasa yg membuat kehidupan lebih berwarna. Mimpi adalah penyemangat agar kita tak mudah menyerah. Namun bagaimana ketika kehidupan tanpa cinta dan mimpi yg berarti, membua...