Dasar karin sensitif sekali mendengar kata raka, padhl dia beruntung bisa sedekat itu dengannya. Mau tak mau aku harus berusaha memejamkan mataku untuk bisa tertidur, bisa-bisa besok mataku seperti panda.
KARINA P.O.VAku tak bisa mengatakan bahwa aku dan raka dijodohkan, entah ada apa denganku ini, aku tak bisa melihat tarisa ketika ia tahu kalau aku dan raka dijodohkan. Oh no, sangat dilema sekali hidupku, aku harus senang atau sedih, jujur aku sering bertengakar dengan raka setiap bertemu, tpi ia adalah pangeranku dulu waktu kecil, waktu dimana masa-masa aku dan dia saling bercanda, tertawa dan melindungi. Namun sekarang telah berubah, ketika aku mengetahui tarisa menyukai raka sehingga aku menjaga jarak dengannya, dan menjdi sering berdebat tak karuan.
****
Hari ini adalah hari yang membuatku merasa bersalah kepada tarisa karna aku tak berterus terang padanya kalau aku dan raka dijodohkan, namun kalau aku mengatakan sejujurnya kepada tarisa pasti ia sangt sedih dan bahkan mungkin dia akan membenciku. Sungguh aku sangat galau.
Memasuki lorong sekolah, untuk menuju kelasku, tiba-tiba aku melihat raka dilapangan sedng bermain basket dengan rico, dimas dan dion, aku langsung menghampirinya dan menarik tangannya sampai-sampai ia heran pdaku.
"Ada apa sih"
Aku melepaskan tangannya yg sudh ku tarik paksa kepinggir lapangan. "Aku mau ngomng penting"
"Soal apa?"
"Perjodohan kita tadi malam"
"So what"
What?dia menanyakan Pertanyaan yg tak masuk akal itu, seakan-akan dia tak perduli dengn semua hal tadi malam. "Denger yah, aku ga mau sampai seluruh sekolah ini tau tentng hal ini, dan sahabat-sahabat aku jga, dan satulagi jngan sampe tarisa tau akan itu"
"Kalo aku setuju tentng perjodohan itu gimna"
Hah?tak akan aku biarkan dia menerima perjodohan itu, aku harus berbuat sesuatu. "Aku pastiin itu ga akan terjadi"
"Oh yaa,,, " dia menarik tanganku sehingga aku berhadapan langsung dengannya hanya sekitar 10 cm jarak yg menghalangi kita.
"Lepasin"
"Denger yah, aku ga akan pernah lepasin kamu"
Ada apa dengannya? Apa dia tau kalau aku ada perasaan selama ini dengnnya. Lalu raka pun melepaskan tanganku dan aku menjauh darinya sebelum tarisa melihat kami berdua tadi, aku pun pergi meninggalkannya, namun apa yang terjadi? Oh tidak tarisa ada disini melihat. Apa dia melihatku dan raka barusan.
"Tarisa"
Tarisa hanya terdiam dan lalu dia begitu saja pergi menuju kelas, aku rasa dia melihat kejadian tadi. oh tuhan, ini gawat. Aku memutuskan mengejar tarisa yg terus saja berlari tanpa ia memperdulikan panggilanku.
Dikelas
Tarisa pun terduduk dibangku sebelah andini, aku merasa bersalah padanya, ya ampun ku harap dia tak salah paham.
"Tar, kmu knpa?" tanya andiniAkupun tiba dikelas Dengan napas yg tak beraturan. Ketika aku mencoba mendekati tarisa, namun ia menghalangiku untuk mendekat.
"Jangan dekat-dekat denganku pembohong" ketus tarisa
"Apa maksudmu"
"Ga usah sok ga tau apa-apa Deh, ternyata kamu sukakan sama raka"
"Kamu ngomng apa Sih, aku ga suka sama sekali sama raka, sampai kapan pun akan kaya gtuh tar"
"Terus apa yang aku lihat tadi dipinggir lapangan, semuannya hanya salah paham, itu maksud kamu" dia sangat marah padaku. "Jangan munafik kar" lanjutnya
"Denger yah aku ga habis fikir kalo kamu bisa berfikir kalo aku suka sama dia"
"Tapi itu kenyataannya kar, aku tau kamu mungkin ga suka Sama dia, tpi aku bisa ngeliat kalo raka itu suka sama kamu kar"
"Itu ga bener tar, kmu cuma... " kataku yang terpotong oleh gina.
"Apa-apaan sih kalian, masih pagi udh berantem aja"
"Iya dan ga penting bgt deh berantem tentng hal kaya gini" sambung andin. "Tar, kmu tau sendirikan karin itu ga suka sama raka, jdi apa yg harus kamu takutin" lanjutnya
"Iya bener kata andin, kmu percayakan sama karin, dia ga bakal nikung kamu" kata gina
Aku pun berlutut mendekati tarisa yg sedng emosi itu. "Tar, kita sahabatan udh lama bgt, dan kmu masih ga percaya sama aku"
"Bukan gtuh kar, a-aku cuma kebawa emosi aja tadi, aku minta maaf yah" kata tarisa.
"Iya aku jga minta maaf yah, aku yang salah kok"
"Engga aku yang salah kar"
Lalu aku dan tarisa pun berpelukan dan disusul oleh andin dan gina memeluk
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Hati (CDH)
FanfictionHidup adalah jalan satu-satunya untuk mencari kebahagiaan. Cinta adalah sebuah rasa yg membuat kehidupan lebih berwarna. Mimpi adalah penyemangat agar kita tak mudah menyerah. Namun bagaimana ketika kehidupan tanpa cinta dan mimpi yg berarti, membua...