reminisensi/re·mi·ni·sen·si/ /réminisénsi/ n 1kenang-kenangan; 2 tindakan mengenang; pengenangan; 3 hal berpikir dan bercerita tentang pengalaman atau kejadian masa lampau; 4 halaman atau ruang dalam sebuah buku yang dapat digunakan untuk membangkitkan ingatan seseorang akan tulisan orang lain
***
Adalah kebohongan besar saat aku menyatakan pada semua orang, bahwa aku sudah melepasmu. Bahwa dengan runtutan cerita yang ada di sini, aku bisa melupakanmu. Bahwa tiap lembar di kisah ini, adalah tanda aku akan melarung kenangan kita di tempat luas yang tak memberi kesempatan untuk kutemukan suatu saat nanti. Bohong besar.
Setelah sebelas tahun berlalu sejak kita bertemu, kenangan itu kembali dengan caranya sendiri. Seolah dia terlalu lama mengapung di lautan, lalu ombak membawanya kembali pulang. Aku baru tahu, sakit yang paling menyesakkan adalah saat kebahagiaan yang pernah kita genggam, sekarang berubah menjadi kenangan.
Putaran acak dari semua kenangan itulah yang nyatanya membuat pelipisku berdenyut ngilu. Orang bilang, cara menyampaikan rindu paling ampuh adalah dengan berdoa. Lalu, bagaimana jika doa saja rasanya tak cukup? Semuanya sudah tak bisa kutampung lagi. Bohong, jika kubilang kamu sudah seratus persen pergi dari hatiku. Bohong, jika kubilang aku tak ingin memperbaiki semuanya.
Bohong, jika kubilang merindukanmu selalu menyenangkan.
Nyatanya, rindu ini terlalu menyesakkan karena kutanggung sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan yang Hilang
القصة القصيرةSampai waktu berjalan, aku selalu berharap bahwa kau akan kembali. Tapi dengan pengharapan yang makin besar pula, aku ditampar sekeras mungkin oleh kenyataan bahwa kau takkan kembali. Kau takkan mengucapkan 'Halo' lagi seperti saat kita pertama kali...