6

1.5K 79 8
                                    

"Kita pindah ke Jepang."

"APA KATAMU?!!" Jeonghan terbelalak mendengar jawaban Seungcheol yang menjawab enteng.

Terkejut, syok. Bagaimana tidak, Jeonghan telah menetap di London selama lima tahun, ia sudah merasa cukup nyaman dan yang pasti ia sudah menemukan pekerjaan yang sangat ia cintai. Belum lagi Jeonghan akan mengadakan fashion show dalam waktu dekat. Dan sekarang Seungcheol mengajaknya pindah ke Jepang begitu saja dan meninggalkan apa yang ia punya sekarang?

"Di sini tak aman. Kau akan mudah terseret kembali ke Korea dan kau sudah tau kan apa yang akan terjadi jika kembali ke Korea?" Jelas Seungcheol.

"Tapi--"

"Semua barang-barangmu akan segera menyusul. Aku telah menyuruh orang-orangku untuk mengirim barangmu." Seungheol berusaha menenangkan Jeonghan, ia usap punggung gadis itu dengan lembut.

"Tapi aku ada fashion show dalam wak--"

"Sstttt. Aku tahu. Kita akan memulainya bersama di Jepang. Aku banyak mengenal orang-orang yang mencintai fashion sama sepertimu di sana. Aku pasti akan membantumu, dan ku pastikan kariermu akan lebih baik di sana."

Kini Seungcheol merangkul tubuh gadis itu, dibenamkannya kepala Jeonghan di dada bidangnya, menenangkan. Jeonghan pasrah saja. Mungkin keputusannya untuk ikut bersama Seungcheol adalah pilihan terbaik untuk saat ini.

"Kajja! Kita bisa ketinggalan pesawat."

Seungcheol menarik lengan Jeonghan lembut, menuntun gadis itu bersamanya, sebelah tangannya menyeret sebuah koper hitam berukuran sedang.

*

"Apa kita akan baik-baik saja?" Jeonghan membuka suara setelah beberapa menit berada di dalam pesawat.

Seungcheol yang duduk di sampingnya menengokkan kepalanya, tersenyum pada Jeonghan.

"Percayalah padaku. Sudah berapa kali ku katakan, kau lebih aman bersamaku." Jeonghan mengangguk lemah.

Ya, saat ini hanya Seungcheol lah yang tahu pasti bagaimana keadaannya, mungkin Jun segera menyusul, tahu keberadaannya selama lima tahun menghilang. Mengingat apa yang dikatakan Seungcheol bahwa orang-orang Jun mulai berkeliaran di London. Sepertinya Jun juga mulai mencari tahu keberadaannya selama ia menghilang meninggalkan Korea.

Jeonghan memalingkan wajahnya dari Seungcheol, ia menatap lurus awan-awan yang dilewatinya dari balik jendela pesawat. Ingin rasanya Jeonghan memejamkan matanya, sekedar melepas masalah dan stress yang menghampirinya bertubi-tubi. Berharap setelah bangun ia akan lupa akan semua hal itu.

Jeonghan mengehela napas panjangnya, sesekali Seungcheol memperhatikan gadis di sampingnya ini. Namun ia tak berniat menanyakan apapun.

'Sungguh menyakitkan' batin Jeonghan.

Tiba-tiba terputar kembali kejadian lima tahun silam, yang membuat hidupnya kelam dan harus keluar dari Korea.

-Flashback on-

"Shireo Seungcheol-sshi ! Aku tidak akan melakukannya! Aku hanya akan melakukannya dengan Junhui! Kau mengerti?" Ucap Jeonghan setelah menampar wajah Seungcheol, pria yang nekad ingin menidurinya.

"Harus ku katakan berapa kali, Junhui memiliki wanita lain yang ia cintai. Sadarlah Yoon Jeonghan, kau ditakdirkan untukku!" Seungcheol masih berikeras membela diri.

"Ani. Kau tidak tahu apa-apa tentang Junhui! Dan satu lagi, bercerminlah Choi Seungcheol! Kau bahkan seorang playboy bajingan!" Jeonghan mengambil tasnya dan menabrak bahu Seungcheol dengan sengaja lalu pergi dari ruang kantor Seungcheol.

SENSUOUS DELIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang