9

1.1K 75 13
                                    

"Bagaimana keadaannya boss?" Suara serak Vernon muncul ditengah-tengah ruangan kamar rumah sakit itu.

"Belum sadar." Jawabmya lemah, pria yang dipanggil boss tadi, Choi Seungcheol.

"Aku dan Seungkwan akan berjaga-jaga disekitar rumah sakit. Ku pastikan tak ada seorang pun yang tahu tentang ini, terutama Jun." Ucap Vernon sambil membungkuk lalu kembali keluar kamar.

Seungcheol hanya diam saja mendapati anak buahnya yang begitu setia padanya. Ia menghela napas panjang untuk kesekian kalinya sambil memegang erat tangan wanita dihadapannya. Saat ini hanya wanita itu yang memenuhi pikiran Seungcheol. Khawatirnya terus bertambah karena wanita itu belum juga sadar dan masih terbaring lemah dikasur rumah sakit.

"Jeonghan-ah, bangunlah..." Lirihnya, sesekali dikecupnya telapak tangan Jeonghan dengan lembut, berharap wanita itu kembali sadar.

Pip pip pip pip pip

Hening. Hanya bunyi dari layar monitor yang ada diruangan itu. Seungcheol menumpukan dagunya di punggung telapak tangan Jeonghan, menatap lekat-lekat wanitanya yang belum juga terbangun.

Dalam hati Seungcheol merutuki dirinya sendiri.

'Bodoh! Bajingan! Tak berguna kau Choi Seungcheol!'

Seungcheol melepas gemggamannya pada Jeonghan, ia menutup wajahnya dengan menelungkupkan kedua tangannya.

Ia menyesal. Benar-benar menyesal!

Pria itu bangkit dari kursinya, berdiri menatap ke arah jendela yang menyuguhkan pemandangan Tokyo saat itu. Kedua tangannya berkacak pinggang, sedangkan kepalanya terus menunduk. Ia benar-benar menyesali perbuatannya.

Tok tok tok

Lamunan Seungcheol terganggu oleh ketukan pintu yang ternyata adalah Seungkwan. Si tangan kanannya ini rupanya baru tiba di Jepang bersama Vernon pagi tadi.

Seperti biasa, Seungkwan membungkukkan badannya, menghormat pada pria yang disebutnya 'boss' itu.

"Ada apa lagi?" Tanya Seungcheol langsung menjurus. Ia tahu, kedatangan Seungkwan pasti menandakan ia membawa informasi penting. Belum Seungkwan melapor, Seungcheol sudah memijit pelipisnya, siap untuk mendengarkan masalah apa lagi yang akan dihadapainya.

"Jun dan Minghao akan menikah dalam waktu dekat, boss." Jawab Seungkwan langsung ke intinya.

Wajah Seungcheol berubah drastis saat Seungkwan selesai berbicara. Apa tadi katanya? Jun dan Minghao akan segera menikah?

"Hey, apa tadi kau bilang? Ucapkan sekali lagi!"

"Jun dan Minghao akan segera menikah dalam waktu dekat ini, boss." Jawab Seungkwan lagi, mengulangi perkataannya.

"Yak!!! Bagus!!! Itu sangat bagus! Good news, Boo!" Ujar Seungcheol setengah berteriak tanpa sadar Jeonghan masih terlelap di ruangan itu.

Seungkwan pun bisa melihat dari wajah bossnya itu bahwa Seungcheol benar-benar senang mendengar berita tentang Jun. Seungcheol tak henti-hentinya memperlihatkan deretan gigi putihnya pada si tangan kanannya itu. Seungkwan hanya senyam-senyum saja sambil mengangguk sopan.

"Terus cari tau tentang mereka. Dan ingat! Jangan sampai Jeonghan tau akan hal ini!" Ujar Seungcheol masih dengan senyumnya yang bisa diartikan itu adalah sebiah senyuman licik.

"Pasti, boss!" Jawab Seungkwan lalu pergi dari ruangan itu.

Seungcheol masih berdiri sambil kedua tangannya mengepal. Wajahnya masih memancarkan aura kemenangan.

SENSUOUS DELIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang