Part 10 Penjual Tahu

30 2 0
                                    


Ada seorang pembuat dan penjual tahu. Setiap hari ia membuat sendiri tahu kemudian dibawa ke pasar.

Suatu hari seperti biasa ia membuat tahu kemudian pergi ke pasar untuk menjual tahunya.

Untuk pergi ke pasar ia harus melewati pematang sawah kemudian sampai jalan raya ia harus menaiki angkut menuju pasar.

Namun pagi itu, ia merasa sial.
Ia terpeleset yang mengakibatkan rusak hancur dan kotor tahunya. Rugilah ia.

Ia meruntuki diri sendiri, mengumpat dan kecewa. Hari itu ia tidak mendapat untung, bahkan rugi, modal hilang. Ia kecewa dengan sangat.

Pulanglah ia dengan gontai menuju rumahnya.

Keesokan harinya ia mendengar bahwa angkot yang biasa ia naiki ternyata masuk ke jurang yang mengakibatkan penumpang sebagian tewas dan luka parah.

Mendengar itu ia terkejut, seketika ia merasa sangat beruntung tahunya terjungkal di pematang sawah. Andai tahunya masih bagus, mungkin ia adalah salah satu korban kecelakaan angkot itu.

Seringkali kita meruntuki kejadian yang menurut kita sial, tetapi dibalik itu Alloh punya kejutan yang lebih baik.

Seringkali juga kita justru di akhir merasa beruntung.

Berfikir positif.....tidak mudah menerapkannya ya....

HIDUP ADALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang