Menangis. Itu yang sedang ia ingin lakukan. Ayahnya meninggal saat usianya belum genap 6 tahun. Dan sekarang ia harus kehilangan ibunya ketika ia belum lulus SMP.Kini ia ikut budenya yang seorang guru. Selepas lulus SMP ia tidak melanjutkan ke sekolah lanjutan. Ia memilih kursus menjahit.
Usia 21 tahun, budenya seperti kebakaran jenggot. Pasalnya keponakannya yang sebetulnya cukup cantik belum menemukan jodohnya. Kala itu, usia 20 tahunan belum menikah adalah aib keluarga. Akhirnya sang bude mengadakan selametan tradisi tumpeng yang menanam ayam dalam tumpeng tetapi dengan kepala menyembul keluar tumpeng. Katanya supaya jodohnya anguk anguk istilah kejawennya.
Akhirnya ia dijodohkan dengan pria yang bekerja pada pemerintahan(PNS) yang masih saudara tua jauh.
Ketika lahir anak pertamanya, ia terkejut. Karena ternyata suaminya adalah seorang suami orang lain yang sudah mempunyai dua orang anak yang lebih besar dari anaknya. Itu artinya statusnya adalah istri kedua.Lagi lagi ia harus menerima keadaan ini tanpa protes.
Ketika ia mengandung anak keduanya, khabar menyedihkan datang. Suaminya kecelakaan yang merenggut nyawanya. Jadilah ia seorang janda di usia 27 tahun. Ditambah ia harus bolak balik sebulan 2 kali ke Surabaya untuk mengobati kelainan di kepala anak pertamanya.
Kini anak pertamanya telah bekerja di Pertamina. Sedang anak keduanya bekerja di perusahaan yang merupakan rekanan DOLOG. Sedang ia sendiri selain menerima pensiun bulanan yang tidak seberapa peninggalan suaminya, juga berjualan kue yang ia titip ke beberapa warung.
Seolah belum bosan cobaan mendatanginya. Anak keduanya meninggal di usia 21 tahun karena muntah darah. Ternyata dulu semasa SMA anaknya sering minum minuman keras yang mengakibatkan rusak hatinya.
Selang beberapa tahun anak pertamanya menikah. Sayangnya menantunya tidak mempunyai akhlak yang baik menurutnya. Itulah sebabnya sering terjadi pertengkaran ia dengan menantunya. Bahkan kadang pertengkaran itu masih timbul hingga sekarang cucunya menginjak kelas 1 SD.
Usianya kini 66 tahun. Suatu hari kaki kirinya merasa kebas, seolah mati rasa. Setelah diperiksakan ke beberapa dokter, ternyata ia mengalami penyumbatan pembuluh darah di kaki. Karena semakin dibiarkan semakin busuk, akhirnya keputusan dokter harus diamputasi sampai paha. Akhirnya...
Lagi lagi ia harus menerima takdir.Sungguh, aku dibuat merenung panjang mengetahui kisah hidup yang sedemikian menuntut keikhlasan dan kesabaran ekstra.
Yang aku tahu dalam sebuah ayat Al Qur'an, ternyata Alloh tidak ditanya apa yang diperbuatNya, melainkan kita yang akan ditanya apa yang kita perbuat.
Jika cobaan seperti diatas menimpamu....sanggupkah?
Jadi inget kisah serial OSHIN.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDUP ADALAH
SpiritualMasalah adalah sesuatu yang melekat di setiap hidup manusia. Kita mungkin yang terlalu melankolis merasa paling sakit. Merasa paling berat masalahnya. Kalau kita mau melihat ke bawah ternyata ada banyak yang mempunyai lebih besar masalah...so...apa...