Part 12 Tentang Cinta

29 2 0
                                    


Pernah membaca sebuah kisah seperti ini :

Ada sebuah pulau yang dihuni benda benda abstrak. Seperti Kekayaan, Kecantikan, Kegembiraan, Kesedihan, Cinta dan benda abstrak lainnya.

Suatu hari terjadi badai yang akan menenggelamkan pulau tersebut. Masing masing mencari perahu untuk menyelamatkan diri.

Cinta ketakutan, air sudah membasahi mata kakinya sedang ia tidak mempunyai perahu.
Lewatlah Kekayaan dengan perahunya. "Hai Kekayaan, tolonglah aku!" Seru Cinta.
"Tidak bisa Cinta, perahuku sudah penuh dengan kekayaanku, lagipula tidak ada lagi tempat untukmu," seru Kekayaan.
Cinta sedih, air sudah mulai membasahi betisnya.
Lewatlah Kecantikan dengan perahunya.
"Kecantikan tolonglah aku!" Seru Cinta.
"Tidak Cinta, kamu kotor dan bau," kata Kekayaan mengejek.
Cinta semakin sedih. Air sudah menenggelamkan lututnya.
Cinta melihat Kegembiraan lewat dengan perahunya. Cintapun berseru minta tolong, namun Kegembiraan tidak mendengarnya karena gembira yang amat sangat.
Ketika air semakin tinggi, Cinta melihat Kesedihan lewat. "Kesedihan, tolonglah aku!" Seru Cinta memohon.
"Tidak Cinta, aku sedang sedih, aku ingin menyendiri," kata Kesedihan sendu.
Air sudah sampai leher Cinta. Cinta sangat sedih," Apa jadinya mereka tanpa aku."
Ketika Cinta hampir tenggelam, tiba tiba ada orangtua renta menolongnya. Cinta di turunkan di pulau terdekat dengan selamat.
Cinta lupa menanyakan siapa gerangan yang menolongnya. Ia bertanya penduduk setempat siapa orangtua yang menolongnya. Kata mereka itu adalah Waktu.
" Mengapa ia mau menolongku?" Tanya Cinta.
"Karena hanya Waktu yang mengerti seberapa besar nilai Cinta," kata mereka.

 
Seringkali kekayaan dan kecantikan justru menghilangkan cinta. Sampai manusia menghalalkan segala cara untuk mendapatkan.

Kegembiraan pun begitu. Bisa saja kita justru lupa akan Cinta.

Ketika sedih, kadang kesedihan justru menyalahkan Cinta, yang tidak mengasihinya.

Mereka seperti itu, lantaran tidak pernah menguji cinta.
Dan satu satunya yang menguji cinta hanyalah waktu.

Waktulah yang membuktikan nilai cinta.
Jika kamu adalah seorang remaja sedang kasmaran, bisakah kalian menyatakan bahwa cinta kalian sejati, sedang waktu belum membuktikan.
Jika kau adalah pengantin baru, bisakah kau jamin saling memiliki cinta seluas samudra, sedang waktu belum membuktikan.
Jika kau adalah hambaNya, akankah kau mengatakan mencintaiNya, sedang waktu belum mengujimu.........

Dan ujian hanya berupa SEDIKIT kesulitan, kelaparan dan bencana....



HIDUP ADALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang