Part 17 Semakin Dikejar Semakin Jauh

22 2 0
                                    

Seorang wanita paruh baya sedang gelisah. Baju baju di lemari gantungnya sudah berantakan diatas ranjangnya.
Sementara ia sibuk membuka laptopnya menjelajahi online shop. Dua hari lagi ia harus menghadiri pelantikan suaminya di kantor yang baru. Baju baju lama yang masih terlihat baru tidak lagi menarik seleranya. Belum lagi sepatu dan aksesoris yang sudah beberapa kali dipakainya. Pokoknya ia harus tampil cantik dan menarik nanti.
Dengan baju model terbaru dan senada dengan sepatu dan aksesorisnya.

Jika mau diumpamakan kisah diatas adalah seumpama kita haus, tetapi kita minum air laut yang semakin membuat kita dahaga.

Jika kita mau kilas balik, sesungguhnya fashion itu selalu berulang. Bisa jadi yang sekarang paling baru, itu adalah model yang sepuluh tahun lalu telah pernah booming.

Beberapa ratus tahun lalu, Nabi Sulaiman a.s pernah memiliki istana yang lantainya terbuat dari kaca. Terbukti ketika Ratu Bilqis berada di rumah Nabi Sulaiman, ia sampai mengangkat pakaiannya agar tidak basah, karena lantai yang indah itu disangkanya genangan air.
Nah, bukankah modernisasi dulu juga sudah pernah terjadi.

Alangkah sia sianya hidup kita jika hanya terus terusan mengejar dunia yang terus dikejarpun terus menjauhi kita.

Kita ingin membeli ponsel keluaran terbaru, tapi beberapa bulan lagi akan keluar terbaru lagi. Akhirnya ponsel kita menjadi jadul.

Sesungguhnya, ketika kita tidak puas dengan satu rumah, ternyata kita tidak bisa tidur dibeberapa tempat. Kita hanya menempati satu kamar dan satu tempat tidur.

Apa yang kita makanpun, semahal apapun itu, semua akan berakhir di....maaf...toilet.
Semahal apapun baju, sepatu dan lain lain, tetap akan menjadi barang bekas.



HIDUP ADALAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang