Suatu hari ada seorang pemuda kaya, seorang pengusaha menengah. Ia tampan dan nyaris sempurna. Tapi dilain hari tampaklah ia amat merasa tidak bahagia, semua orang yang berteman dengannya seolah memanfaatkannya. Ia tidak bisa membedakan mana yang tulus dengan mana yang sebaliknya. Belum lagi ketika ada berbagai masalah di lapangan yang mengharuskan berpikir lebih keras.Tapi ketika bertemu sopirnya, ia melihat senyum tulus dari bibirnya.
Seolah penasaran dengan sopirnya ia pun bertanya," Selamat pagi pak Somad....apakau bapak bahagia hari ini, padahal cuaca mendung, aku lihat bapak senyum senyum, apa yang sedang terjadi dengan bapak?"
"Wah Tuan, cuaca mendung tidak ada sangkut pautnya dengan bahagia." Kata pak Somad. "Setiap hari saya merasa bahagia Tuan, saya punya pekerjaan yang bisa menghidupi anak istri, saya punya anak istri yang menyejukkan saya, saya bisa membantu tetangga saya dengan tenaga saya kalau mereka membutuhkan saya dan yang paling penting Alloh masih memberi saya kesempatan beribadah." Kata pak somad dengan senyum tulusnya.
"Apa bapak tidak merasa dimanfaatkan orang lain, trus apa istri dan anak bapak tidak pernah mengecewakan?" Tanya si majikan.
"Tidak tuan, justru itu adalah ladang buat saya mendapat pahala." Kata pak Somad.
Si majikan yang tadinya gelisah menjadi lebih tenang dengan obrolan bersama sopirnya. Dalam hati...ia punya penghasilan jauh lebih besar, punya istri dan anak yang terawat, punya teman teman dan punya fasilitas yg lebih dari cukup. Harusnya ia lebih bahagia.
Ya....bersyukur adalah kunci kebahagiaan, dan ikhlas adalah ketenangan, yang membuat kita tidak merasa menderita.
Nah....menurut kamu, setuju nggak kalau bersyukur dan ikhlas itu menentukan kebahagiaan?
Aku tunggu komennya ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDUP ADALAH
SpiritualMasalah adalah sesuatu yang melekat di setiap hidup manusia. Kita mungkin yang terlalu melankolis merasa paling sakit. Merasa paling berat masalahnya. Kalau kita mau melihat ke bawah ternyata ada banyak yang mempunyai lebih besar masalah...so...apa...