Bel pulang Bel berbunyi, semua siswa sudah siap untuk meninggalkan sekolah. "Duh, ni anak baru masuk udah gak ikut dua mata pelajaran." Chika ngedumel karena semenjak kejadian di kantin tadi sampai sekarang Rania belum balik ke kelas. Rania sudah mengabari Chika agar membawakan tasnya, berakhirlah Chika jadi pembokat Rania.
"Ini kemana sih Rania Ci? Kok gak diangkat angkat?" Laudya sudah geram dengan tingkah adik sepupunya itu. "Mana gue tau, udahlah kita tunggu ajah diparkiran nyok!". Chika dan Laudya langsung menuju parkiran untuk menunggu Rania.
"Nah! Itu tuh Rania." Chika langsung menoleh ketika Laudya berteriak. Rania berjalan dengan santai menghampiri kedua sahabatnya.
"Woy Ni! Lo dari mana aja?! Gila ya lo! Gak ikut dua mata pelajaran sehari! Kemana aja lo?!". Omel Chika pada Rania. "Tau nih! Kita udah nyarin elo dari tadi! Lo kemana sama Aldi? Aldi juga gak ada dikelas selama dua jam pelajaran". Sambung Laudya.
"Aldi? Tunggu. Ohhh cowok stres itu Aldi. Ih dasar yah tu cowok stres! Masa tadi gue disalahin sih?! Padahalkan dia yang salah. Gara-gara dia juga gue diomelin sama paman." Dumel Rania.
"Hah?! Lo dimarahin sama papa?!". Tanya Laudya dengan nada excited! "Ih udah deh! Sekrang kita Cari makan caw! Gue udah laper! Ceritanya nanti aja please cacing gue udah disko nih!". Chika yang kelaparan menggeret kedua sahabatnya masuk mobil Laudya. "Ayo Lau jalan!".
"Ahhhhh kenyang gue." Chika langsung merasa para cacing diperutnya sudah tertidur pulas. "Oke Rania saatnya lo cerita!". Tagih Laudiya pada Rania ats perilaku apa saja yang ia lakukan disekolah sehingga membuat pamannya marah. "Mulai dari mana nih?".
"Dari jakrta finish di surabaya!". Kelekar Laudiya yang sudah kesal dari tadi. "Hehehe, eleh sorry sensi deh lo." Rania langsung memeulai ceritanya.
"Whaaattttt?!" Seru Chika dan Laudiya bersamaan, sama-sama kaget, sama-sama keras berteriak, dan sama-sama bikin heboh seantero restaurant.
"Ih kenapa sih?! dari tadi what what what mulu. Ada yang salah?!". Kedua sahabatnya memang udah sedari tadi melongo mendengar cerita Rania, sambil penuh ekspresi! Berteriak! Sesekali mereka tertawa ketika Rania bercerita pada part yang menurut mereka lucu. Samapi bikin heboh. Bahkan hampir semua orang pandangannya tertuju pada mereka.
"Ya ampun Rania! Lo berani banget ngomong gitu sama Aldi?!" Tanya Chika heran, "lho? Kok berani?! Ya iyalah apanya yang harus ditakutin?!, cowok setres ditkutin!". Kata Rania dengan nada meremehkan.
"Ni! Asal lo tau yah! Aldi tuh cowok popular yang jago balap motor, begajulan, kaya preman deh pokoknya mah! Tapi yah walupun selengean karena kepintaran dan kegantengannya dia nambah keren. Lagian juga Aldi itu disegani sama semua siswa Ni, mungkin ajah baru elo yang beraninya ngatain dia setres". Jelas Laudiya dengan penuh ekspresi.
"Bodo amat! Terus Karena dia preman gue takut?! Paling gue bogem dia langsung ke ICU! Hahaha." Kelekar Rania, sambil menampilkan senyum kemenangannya.
"Serah lo deh Ni! Gue kasih tau yah lebih baik lo jangan cari gara-gara deh sama Aldi." Kata Chika memperingatkan Rania. "Gue masih dendam sama dia. Lagian gue penasaran deh sehebat apa sih tu cowok? Kita liat ajah nanti".
Para readers setia kuh, semoga kalian suka karya Ku yang tak seberapa ini. Jadi aku mohon vote sebanyak banyaknya yah... Please. Comment dibawah secukupny yah. Please...Para pembaca setia aku tau aku hanyalah penulis biasa manusia yang hanya ingin dicintai dihargai dan dihormati. Jadi aku ingin kalian Mencintai karyaku mencintai aku juga gak papa. Keliatan Jones gue 😢 tapi buat kalian apapun pasti akan kulakukan untuk ke bahagiaan...
Salam cinta dai author yang Malang 😘 hiatus selama beberapa minggu, I come back! Tunggu episode delanjutnya 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is My Life [REVISI ON GOING]
Teen FictionRania Kusuma Widjaya, gadis yang berumur 15 tahun baru saja memulai masa remajanya. Anak dari seorang Kusuma Widjaya, gadis yang cantik. Dia membutuhkan cinta, kebutuhan psikologis yang selama hidupnya belum terpenuhi. Setiap individu di dunia past...