Debat mulut.

44 10 0
                                    

Dia terus berjalan menuju tempat yang ia tuju.
Dan... dia mendapati dua orang perempuan yang tengah hormat kepada bendera seperti-nya mereka sedang di hukum.
Lalu ia mulai angkat bicara.

"Woy siapa tuh?" Tanya-nya.

Elisha dan Chelyn tersentak kaget mendengar suara laki-laki. Dia dan Chelyn pun menoleh

"Elo?" Kata Elisha dan Satria bersamaan.

"Ih, elo lagi elo lagi. Kapan sih elo gak gangguin gue?" Tukas Elisha.

"Eh, siapa juga yang mau gangguin lo. Geli kali gue. Iyuh." Kata-nya seraya mengidikkan bahu-nya.

Chelyn yang melihat Elisha dan Satria bertengkar, ia berusaha melerai.

"Udah,udah!! Malu woy inget umur!!" Kata Chelyn.

"Apa sih Lyn. Gue mah masih abege tuh dia tuh udah tua. Hahaha." Ujar-nya seraya menunjuk ke arah cowok itu.

"Sialan banget lo!!" Balas-nya.

"Udah please lo baikan trus kenalan ya? Kalo enggak gue aduin ke guru BK kalo kalian suka ribut dan buat kerusuhan mau?" Ancam Chelyn.

"Eh...janganlah Lyn. Mending lo aduin dia aja. Gue kan sahabat elo Lyn." Kata Elisha seraya menunjuk Satria.

"Enak banget yah. Lo yang salah gue yang kena getah-nya. Anjrit lo!!" Balas Satria.

"Lo duluan"

"Elo"

"Elo"

"Ih udah kek. Berantem mulu. Gue aduin lo!!" Chelyn beranjak dari tempat-nya menuju ruang BK.

Satria dan Elisha menahan tangan Chelyn.

"Eh jangan donk Lyn. Lo kan sahabat gue." Kata Elisha memelas.

"Iya Lyn. Kita janji gak akan buat rusuh lagi. Janji!" Kata Satria.

Elisha yang mendengar itu menoleh ke sumber suara.

"Apa kata lo? Kita? Lo aja kali gue enggak." Ujar Elisha.

"Ih lo mah gak bisa diajak kompromi. Sialan." Balas Satria.

"Udah cepet minta maaf!!" Perintah Chelyn.

"I-ya..iya. bawel lo!" Kata Elisha.

Akhir-nya Satria mengulurkan tangan-nya. Begitupun Elisha.

"Maafin gue." Kata Satria.

"Maafin gue juga." Kata Elisha.

Chelyn hampir tertawa melihat adegan ini.

"Eh kalian belom saling mengenal kan? Ayo sekalian kenalan!" Perintah Chelyn lagi.

"Ih ribet lo Lyn!" Kata Elisha mendumel.

"Nama gue Elisha." Kata Elisha mengulurkan tangan-nya.

"Gue Satria." Balas Satria.

"Dah yah gue pengen balik bye." Kata Satria.

"Bye Chelyn bye Elsha." Kata-nya lagi. Dia berlari.

"Woyy nama gue Elisha bukan Elsha!!" Kata Elisha dari kejauhan karena punggung cowok itu semakin mengecil.

"Tuh anak emang ngeselin!!" Ujar Elisha.

"Gak boleh gitu El. Tapi dia ganteng kan? Jujur aja kali!" Goda Chelyn.

KRING KRING KRING. Bel istirahat pun berbunyi.

"Alhamdulillah pelajaran guru sialan itu udah abis.' Kata Elisha menghela nafas lega.

"Eh gak boleh gitu. Gitu-gitu dia guru lho!!" Ujar Chelyn menasihati.

"Ya emang guru. Ya kali tukang sayur." Celetuk Elisha.

"Gak lucu El!!" Protes Chelyn.

"Siapa yang ngelawak? Yee Chelyn lagi PMS nih." Celetuk Elisha lagi yang diiringi tertawa kecil.

Chelyn hanya bisa menghela nafas berat-nya.

"Udah jajan yuk!! Laper nih gue." Ajak Elisha seraya menarik tangan Chelyn.

"Iya iya gak usah tarik-tarik kalee." Ujar Chelyn.

Saat perjalanan menuju kantin, Ayla dan Navia datang menghampiri Chelyn dan Elisha.

"El,Lyn lo mau pada ke kantin gak ngajak-ngajak nih." Ayla menampilkan wajah memelas-nya.

"Iya nih kalian kok gak ngajak-ngajak?" Kini mulai Navia yang angkat bicara.

"Sori sori.. ayo ke kantin. Ntar keburu rame." Kata El seraya menarik tangan Chelyn,Ayla dan Navia.

Tiba-lah di kantin. Suasana-nya bisa di bilang pasar karena sangking rame-nya.

"Tuh kan udah rame. Apa gue bilang lo sih!!" Kata Elisha menunjuk Chelyn.

"Anjritt.. kok gue sih?! Gue mah di sangkut-pautin mulu. Njirr." Balas Chelyn karena tidak terima diri-nya di fitnah.

"Udah ayo cari bangku yang kosong!!" Perintah Ayla.

Mata mereka menyapu seluruh kantin. Dan akhir-nya mereka menemukan tempat yang masih kosong.

"Tuh tuh tempat-nya!!" Unjuk Ayla dengan suara histeris.

"Ih, selaw aja kalee." Kata Elisha.

Mereka akhir-nya duduk di bangku itu. Bangku itu berisi 4 bangku dan 1 meja besar.

Sementara itu mereka memesan makanan.

"Eh hari ini siapa yang tugas-nya ngambilin pesanan?" Tanya Navia.

"Hari ini.....hmmm...lo ya La?" Tanya-nya seraya menolehkan kepala-nya ke wajah Ayla.

"Iya gue. Lo pada mau pesan apa?" Tanya Ayla.

"Nih, gue bakso,pake saus toge-nya dikit aja. Trus kuah-nya yang banyak." Ujar El sambil tertawa.

"Ih rempong amat lo!!"

"Terus elo apa Lyn Nav?" Tanya Ayla pada Chelyn dan Navia.

"Kita samain aja. Bakso sama kayak punya El aja!" Usul Navia.

"Iya gue setuju!!!" Kata Chelyn.

"Bakso 4 minum-nya teh manis aja yah?" Usul Ayla.

"Yaudah GC perut gue udah bunyi mulu nih!! Cacing-nya pada udah demo." Kata Elisha yang diiringi tawaan teman-teman-nya.

Ayla pun segera memesan makanan dan minuman. Tiba-tiba ia melihat ke arah Satria dan gerombolan-nya. Siapa lagi kalau bukan Bara,Riko,Satria dan Akbar.

"Bu,saya pesan bakso-nya 4 mangkok. Sama es teh manis nya ya bu." Ujar-nya pada pelayan itu
"Siap neng!" Balas ibu itu.

Selang beberapa menit, pesanan pun jadi. Ayla membawa 2 mangkok bakso dan 2 teh manis.

"Nih, bakso-nya!!" Kata Ayla.

"Ini bakso-nya siapa aja?" Tanya Chelyn.

"Terserah aja!" Balas Ayla lagi.

Ayla pun kembali ke tempat pesanan dan mengambil 2 mangkok bakso lagi serta 2 teh manis.

"Nih,2 lagi. Dah cukup kan?" Tanya Ayla seraya meletakkan 2 mangkok dan 2 gelas es teh manis.

Mereka pun segera melahap makanan-nya. Mereka makan dengan iringan tawa.

Tanpa sengaja mereka melihat Rayna And The Genk. Yah siapa lagi kalau bukan Nindy,Chika,Icha dan Rayna.

"Eh,El liat deh itu si Rayna And The Genk." Ucap Navia yang menyadari kedatangan mereka.

"Udah! Biarin aja. Anggap aja SAMPAH!!!" Sahut El tidak mau ambil pusing.

Mereka pun melanjutkan makan-nya. Tiba-tiba Rayna And The Genk menghampiri Elisha dan kawan-kawan.

"Enak yah makan-nya?" Tanya Rayna dengan nada tak suka.

"Gak usah gangguin kita! Kita kan gak ganggu kamu." Ketus Navia.

Rayna And The Genk otomatis marah mendapat telakan dari Navia. Yang bisa di bilang Navia itu pendiam.

LOVE ME LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang