Rusuh

43 11 0
                                    

"Eh,lo anak kampung diam aja deh!!" Seru Rayna.

"Eh udah kek!! Lo ngapain Ray? Emang kita-kita ganggu yah?" Tanya Ayla memasang wajah memelas-nya. Bukan karena takut dengan Rayna. Tapi karena dia tidak suka dengan perkelahian.

"Husst!!" Kata Elisha seraya menaruh jari telunjuk-nya di depan bibir-nya.

"Lo kali ini aman ya anak kampung. Tapi, kapan-kapan habis lo ama gue." Ucap Rayna emosi. Terlihat di mata-nya terpancar sorot kebencian. Serta tangan yang terkepal kuat. Siap meninju lawan.

Navia hanya menunduk takut.

Chelyn yang melihat Navia menunduk, dia menepuk pundak Navia.

"Udah Nav, lo gak usah takut! Palingan ini akal-akalan-nya dia aja. Dia gak bakal berani!" Kata Chelyn sok bijak.

"I-ya... t-tapi... aku..hmm..aku.." kata Navia terbata-bata.

"Udah ishh. Selama ada kita lo aman kok." Sahut Ayla.

KRING KRING KRING.
Bel masuk pun berbunyi. Menyelesaikan obrolan mereka.

"Udah masuk kelas yuk." Ajak El.

"Ayukk!!!" Seru semua-nya.

Di kelas, saat pelajaran Fisika guru Fisika-nya tidak datang dengan alasan mendadak.

Di kelas 10-2 yah gitu deh kalau tak ada guru. Yah kacau. Kayak pasar rame-nya minta ampun.

Chelyn yang merasa terganggu dengan kerusuhan anak-anak. Dia angkat bicara

"Woyy!! Berisik banget sih! Bisa diem gak?" Ketus Chelyn.

"Yeeeee. Lo siapa? Ketua bukan. Wakil bukan. Pengurus kelas bukan!! Lo gak ada hak buat ngelarang kita. Gak ada guru kan langka. Kapan lagi kita bisa hura-hura. Ya gak guys ? Teriak Rayna yang di giring dengan tawaan teman-teman-nya.

Ya memang di SMA KARUNIA BANGSA jarang sekali tidak ada guru. Jadi anak murid 10-2 senang-nya minta ampun.

"Terserah lo!!!" Balas Chelyn.

Tiba-tiba Chika, teman se-genk-nya Rayna berbisik. Kata-nya begini
"Ray, mending kita kerjain tuh si anak kampung." Bisik Chika.

Awal-nya Rayna ragu. Tapi apa boleh buat. Ia pun setuju.

LOVE ME LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang