LOVE ME LIKE YOU

Bertemu dengannya.

Sesampai di rumah, El terus membayangkan wajah Satria yang tampan.
"Tuh anak cakep banget yah? Bener kata si Ayla." Ujar El
Tiba-tiba ponsel-nya bergetar tanda ada pesan masuk. Alunan lagu TREAT YOU BETTER memutar di ponsel-nya.
Ternyata yang mengirim pesan adalah Ayla sahabat-nya yang paling rempong.

Ayla Rzh-ptrc.
El, ganteng kan yang namanya Satria. Itu lho yang gue maksud mirip Shawn Mendes.:-D.

Elishadiandradella.
Ganteng sih iya. Tapi, gak mirip Shawn Mendes juga kalee

Ayla Rzh-ptrc.
Mirip. Shawn Mendes versi Indonesia. Haha.wkwk

Elishadiandradella.
Iya aja deh. Terserah lo La.

Ayla Rzh-ptrc.
Yaudah byee. Pms ya lo. Bye El.

Elisha pun langsung menutup ponsel-nya.

"Ah masa sih gue suka ama dia? Gengsi lah gue suka ama anak baru." Batin El.

Tiba-tiba suara menggelegar khas Bunda menggema di kamar Elisha.

"Elllll makaaann duluuuu!!"

"Iya Bun sebentar."

Elisha pun langsung turun dan menuju ruang makan.

Diruang makan

"Bun, kakak mana? Kok udah jam segini belom pulang?" Tanya El seraya melirik ke jam tangan mungil-nya.

"Bunda juga gak tahu. Udah kita tunggu aja!" Perintah Bunda.

"Bunda, El mau makan sekarang! El udah laper. Very-very hungry.

"Sabar dong El. Kita tunggu Kakak dulu!!" Ujar Bunda.

"Iya deh Bun." El menunduk.

"Al pulang! Assalamualaikum."

"Eh Al. Waalaikumussalam." Jawab Bunda.

"What the fuck? Kak Al bawa Kak Shofi ke rumah? Emang boleh ya? Gue aja seumur umur gak boleh sialan. Ujar El dalam hati.

Bunda tertegun melihat Al membawa seorang perempuan ke rumah.

"Al, siapa perempuan ini?" Tanya Bunda seraya menunjuk ke Shofia.

"Bunda , ini Shofia teman aku. Tapi, aku ingin menjadikan dia pacarku. Apakah Bunda setuju?"

"Bunda sih setuju. T-tapi."

Tapi apa Bun?" Tanya Al cemas.

"T-tapi.."

"Bun cepat katakan tapi apa?" Tanya Al tak sabaran.

"Tapi Bunda takut Ayah kamu tak setuju." Ujar Bunda.

"Ayah? Sejak kapan Ayah tak setuju? Dia sangat senang bila aku mengajak Shofia kemari." Jelas Al.

"Baiklah semua terserah pada mu. Sekarang marilah makan. Nak Shofia makan yah?" Tawar Bunda.

"I-iya i-ya Bun." Jawab Shofia terbata-bata yang dari tadi diam tanpa suara.

"Sudah! Ayo duduk. Makan dulu!" Perintah Bunda.

Saat makan, Al dan Shofia terus tersenyum. Berbeda dengan El yang terus gelisah. Muka-nya di tekuk melulu.

Lalu, El bertanya kepada Bunda.

"Hmm.. Bun kan kakak boleh ngajak temen alias pacar. Aku boleh gak nga---." Omongan-nya terputus.

"Gak boleh!" Potong Al.

"Eh gue tuh ngomong ama Bunda kenapa lo yang sewot?" Ketus El.

"Lo tuh masih kecil. Jadi gak boleh pacaran!" Perintah Al.