Semakin Dekat

36 12 0
                                    

Navia segera menutup handphone-nya.

"Ciee ciee kayak-nya ada yang mau jadian nih. Jangan lupa PJ yah!" Celetuk Ayla.

"Emang-nya siapa yang jadian yah?" Tanya Navia polos.

"Hadeuh. Udah mau jadian masih aja polos." Balas Chelyn.

"Iya nih. Navia jangan polos-polos. Udah mau jadian juga." Sahut Elisha.

"Apa sih kalian gak jelas." Balas Navia.

Kelas menjadi hening ketika guru Biologi datang. Guru ini mempunyai pandangan yang sangat tajam.

Siapa lagi kalau bukan Bu Rosa. Nama lengkap-nya Rosalia Nugraha. Guru yang cantik ini punya indra ke-enam.

"Selamat pagi anak-anak." Sapa Bu Rosa.

"Pagi Bu." Sapa semua kelas.

"Hari ini ibu pengen bagi kelompok. Kalian berkelompok dengan kelas 10-3.

"Kelompok satu. Diantara-nya : Elisha, Satria, Chelyn, Riko, Ayla, Akbar,Naviara,dan Bara.

"Kelompok dua. Diantara-nya :
Rayna, Rizki, Nindy, Gio, Icha,Sandy,Chika,Ramadhan.

Kelompok tiga.Wulan,Sapto, Sheilla,Ressa,Ahmad,Putra,Jessica,Mella.

Rayna mendesah kesal. Mengapa ia tak se-kelompok dengan Satria? Pikir-nya.

"Bu, saya mau-nya sekelompok ama Satria. Satria itu pacar saya. Jadi, saya mau sekelompok ama dia Bu." Ujar Rayna setengah kesal.

"Diam kamu!!!" Saya sudah memberi kalian kelompok jadi terima saja!" Ujar Bu Rosa berkacak pinggang.

KRING KRING KRING.

"Sudah! Pelajaran ibu sudah habis. Minggu depan kalian presentasi." Ujar Bu Rosa lagi seraya keluar kelas.

"Huhh gak asik!!" Ujar Rayna mendumel.

Bel istirahat berbunyi.

"Ahh kenapa gue sekelompok ama Tiang." Keluh El.

"Alah munafik lo! Bilang aja seneng deket ama Satria." Goda Chelyn.

"Iyuh. Udah yuk ke kantin!" Ajak El seraya menggandeng lengan Chelyn.

Ketika menuju kantin, Elisha bertemu dengan Satria,Riko,Bara dan Akbar.

Satria melirik ke arah Elisha.

"Apa lo liat-liat?" Kesal Elisha.

"Najiss. Siapa yang liat lo pede lo!" Balas Satria dusta. Padahal memang benar Satria sempat melirik Elisha.

"Jangan galak-galak El. Ntar gak ada yang mau lo." Celetuk Ayla.

"Hay Angel." Sapa Bara yang di tujukan untuk Navia.

"Hay juga." Balas Navia.

"Angel? Nama dia Navia kalee. Yah dasar playboy." Celetuk Akbar.

"Yee suka-suka gue donk. Itu panggilan sayang gue ke Navia. Ya gak Nav?" Tanya Bara.

"I-ya." Balas Navia.

"Kaku banget sih. Kayak kerupuk." Celetuk Riko.

"Eh sialan lo! Ini Angel gue." Balas Bara.

"Kita sekelompok ya Angel?" Tanya Bara.

"Iya. Bukan kita. Tapi semua-nya." Ujar Navia.

"Yaudah kita kerja kelompok kapan,dirumah siapa?" Tanya Bara.

"Hmm gimana kalo di rumah gue? Kebetulan banget rumah gue sepi. Cuma ada pembantu ama adek doang." Usul Satria.

"Rumah lo dimana?" Tanya El.

"Udah. Kita ngumpul di sekolahan dulu. Gue,Akbar,Riko,Bara kan bawa motor." Jawab Satria.

"Gimana semua-nya setuju gak?" Tanya Chelyn.

"Gue sih setuju setuju aja." Balas Ayla.

"Hmm oke lah." Balas semua-nya serempak.

"Yaudah. Gimana kalo besok? Jam 8 pagi? Besok kan gak sekolah." Usul Satria.

"Dihh. Kita gak ekskul gitu?" Tanya Elisha.

"Udah sih libur dulu. Mana sempet El." Balas Satria.

"Yaudah lah. Gue ngalah." Ujar Elisha lagi.

"Oke gue minta nomor whatsaap lo? Lo punya whatsaap kan?" Tanya Satria.

"Kenapa gak BBM aja sih! Whatsaap mah gue males." Tutur Elisha.

"Ah ogah lah. BBM mah isi-nya anak alay semua. Iyuh." Ujar Satria mengidikkan bahu-nya.

"Jadi maksud lo. Lo mau bilang gue anak alay gitu?!" Ujar El berkacak pinggang.

"Dih. Siapa yang bilang lo anak alay? Lo anak emak kan?" Kata Satria.

"Bener juga sih. Yaudah lah. Nih nomor whatsaap gue." Ujar El seraya memberikan nomor whatsaap-nya kepada Satria.

"Udah ayo guys. Takut udah bel. Laper gue." Ajak El.

"Ayokk!!" Jawab mereka serempak.

"El." Cegah Satria.

Satria memegang lengan Elisha.

"Ih apa sih pegang-pegang!!" Refleks Elisha.

"Idih geli kali gue. Gue cuma mau bilang___." Ucapan-nya terputus itu membuat El mati kutu.

Elisha meneguk ludah.

"M-mau bilang apa?" Tanya El takut-takut.

"Woy biasa aja kalee! Gak usah parno. Lo kira gue setan apa!" Celetuk Satria seraya menjitak kepala Elisha.

"Ihh. GC mau bilang apa?!" Tanya El tak sabaran.

"Gue mau bilang. Hmm... mau bilang apa ya?" Goda Satria.

"Eh GC mau bilang apa? Lama banget sih. Udah lah kalo gak mau mah gue mau jajan." Ujar El kesal.

"Eh iya iya. Gue mau bilang.
DONT FORGET EL. Besok kerkel." Ujar Satria sambil cengengesan.

"SATRIA!!!!! LO KAMPRET BENER!!!" Kesal El.

"Hahahaha. Lucu lo Sat." Akbar menepuk pundak Satria.

Akbar sempat melirik Ayla.

"Weh Sat siapa tuh yang di samping Navia?" Tanya Akbar pada Satria.

"Au ah. Kenalan donk!!" Celetuk Satria.

"Eh,Nav samping lo siapa? Manis bener muka-nya." Goda Akbar.

Pipi Ayla bersemu. Wajah-nya terlihat merah seperti tomat setengah matang.

"Oh ini. Nama-nya Ayla. Ayla Reyzha Patricia." Ujar Navia polos.

"Ih apa sih Nav." Kesal Ayla.

"Nama gue Akbar. Salam kenal yah?!" Sapa Akbar seraya mengulurkan tangan-nya.

"G-gue Ayla." Balas Ayla sambil membalas uluran tangan Akbar.

"Oh.. hmm.. La kan Bara punya panggilan sayang ke Navia. Gimana kalo gue panggil lo mm...mmm.. apa yah..? Oh iya gimana kalo gue panggil lo "Sweety" abis-nya lo manis sih. Bikin gue diabetes." Gombal Akbar sambil cengengesan.

"Apa sih. Emak gue ngasih nama gue Ayla Reyzha Patricia. Bukan sweety. Ya gue tau lah gue manis. Kan gue keturunan "Irish Bella." Kata-nya penuh percaya diri.

"Taekkkk." Celetuk Chelyn.

KRING KRING KRING. Bel masuk berbunyi.

"Yaelah. Kan udah masuk. Lo sih pada ngobrol. Mana gue belom makan lagi. Dasar TRIO KAMPRET!!!"ujar El marah dan berbalik menuju kelas-nya.

LOVE ME LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang