Moment Terindah

37 10 0
                                    

Di rumah, Elisha sibuk mengutak atik ponsel-nya.

Rizaldisatria.
Jadi kan besok?

Elishadiandradella.
Jadi lah. Kenapa enggak.

Rizaldisatria.
Good. Lo besok bawa laptop yah?

Elishadiandradella.
Iya selaw aje.

Rizaldisatria
Okeh. Okeh. Udah bye dulu ya El. Sampai jumpa besok pagi.

Elishadiandradella.
Iya. Byeeeeee.

Elisha segera menghempaskan tubuh di kasur-nya. Ia mengambil sebuah kotak yang bertuliskan "MY IDOL."  Kotak berwarna biru laut itu di taruh di atas paha-nya.

Dia membuka kotak itu. Di ambil-nya foto berukuran 3×4. Ya foto idola-nya "Shawn Mendes." Yang sedang bermain gitar. Menampilkan senyum khas-nya yang membuat kaum hawa tertarik.

Lalu dia meraih ponsel-nya. Dia membuka aplikasi whatsaap. Dia membuka kontak yang bernama "Rizaldi Satria." Terlihat foto-nya yang sedang memegang gitar juga.

Dia membandingkan foto idola-nya itu dengan foto pria yang ada di ponsel-nya. Dia tertawa seakan mengingat kejadian-nya tentang curhatan Ayla dan Chelyn yang mengatakan ada siswa baru yang mirip dengan idola-nya itu.

"Barusan gue ketemu cowok cool banget sumpah! Mirip Shawn Mendes." Ujar Ayla.

"Gue mengalami hal yang sama." Timpal Chelyn.

Dikalau Elisha mengingat ini Elisha akan tertawa sendiri. Like crazy Pikir dia sendiri.

Pintu kamar terbuka kasar. Al membuka dengan kasar dan berkata.

"Lo ya di panggilin Bunda suruh turun juga!!" Ujar Al geram.

"Eh, emang iya?" Tanya El setengah tak percaya.

Lalu Al melirik ke ponsel Elisha. Di dapati foto anak laki-laki sedang memegang gitar.

"Pantes aja gak denger yang di bilang Bunda. Orang kontak-kontakan ama doi." Celetuk Al.

"Eh kalo ngomong asal jeplak ae. Gue mah gak punya doi. Emang elo sok-sok ngenalin kak Shofi ama Bunda lagi." Ujar El kesal.

"Elo ngiri? Gak bisa pacaran kayak gue? Selaw ntar gue cariin doi buat lo." Balas Al sengit.

"Apa sih lo!!" Ujar El seraya melempar bantal yang ada di samping-nya ke arah wajah Al.

"Udah ayo turun! Ntar Bunda marah hape lo di sita." Ujar Al.

"Iya iya. Ribet lo!" El mendumel.

El dan Al beranjak dari kamar nan indah ini. Menuju ke lantai dasar.

Kemudian di dapati Sang Bunda yang tengah menghidangkan makan malam. Tapi yang membuat mata El melebar ketika di dapati sosok pria yang sudah lanjut, tapi masih kuat fisik-nya.

"Ayah?" Ujar Al dan El bersamaan.

Pria itu menoleh ke sumber suara.

"Eh, anak-anak ayah." Kata Sang Ayah dengan seulas senyum.

Al dan El memekik riang. Mereka berjalan menuju ke Ayah tercinta. Dan... mereka berpelukan.

"Ayah El kangen banget sama Ayah." Ujar El dalam dekapan Sang Ayah.

"Iya yah Al juga kangen buangettt sama Ayah." Timpal Al.

Sang Bunda yang melihat adegan ini dia tersenyum senang. Sang Bunda pun berjalan menuju ke suami dan anak-anak-nya itu. Dia mengeratkan pelukan-nya.

Mereka melepaskan pelukan hangat itu.

"Udah ayo makan!" Hari ini Bunda masak makanan kesukaan Ayah. Tapi kalian juga suka kan?" Tanya Bunda.

"Kalo Bunda yang masak pasti enak." Ujar El.

"Ah kamu nih bisa aja." Balas Bunda seraya mengelus puncak kepala Elisha.

LOVE ME LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang