Oh Bara.

27 3 0
                                    

Navia melotot kearah Bara yang santai aja berkata kalau dia dan diri-nya jadian. Tapi sebenarnya dia juga tidak enak menolak permintaan Bara.

Bara terlalu baik bagi-nya. Tiba-tiba saja ponsel-nya bergetar. Dia segera mengeluarkan ponsel yang ada di tas selempangan-nya.

From : Icha Melka Sthefanie.
To : Naviara Shalsabilla.

Heh anak kampung. Lo dimana? Lo di tembak sama Bara ya? Lo gak boleh terima.

Dia frustasi. Antara menerima cinta-nya Bara atau dia menuruti perkataan Icha. Dia sangatlah bingung. Lantas Ia mengetik teks di ponsel itu.

Naviara Shalsa_25.
Ini Icha?

Icha Melka Sthefanie.
Ya iyalah. Awas lo kalo elo sama Bara jadian. Lo akan tau balasan-nya!!!

Mata Navia mulai berkaca-kaca. Dia tidak tahu lagi harus berbuat apa.

"Eh Nav di panggil tuh ama Bara." Ujar Ressa yang suara-nya melebihi suara raksasa.

Navia tersentak. Dia menoleh ke arah Ressa.

"Ress, seriusan aku di panggil sama Bara? Bara anak kelas 10-3?" Tanya-nya tak percaya.

"Iyalah Bara kelas 10-3. Emang ada Bara anak 10 laen." Balas Ressa.

"Dia-nya di mana?" Tanya Navia.

"Di depan pintu tuh. GC keburu Bu Linda dateng lo!" Ujar Ressa mengingatkan.

Tanpa pikir panjang Navia segera menemui Bara. Jantung-nya memompa lebih cepat dari biasa-nya. Kaki-nya gemetar.

Tak lama, dia bertemu dengan sosok tampan. Ya dialah Bara.

"Umm,Ra kamu manggil aku ada perlu apa?" Tanya Navia sambil menunduk.

"Aku pengen bilang sesuatu." Balas Bara.

"Yaudah bilang aja!" Jawab Navia santai.

"Tapi gak disini tempat-nya."

Navia mulai berfikir jalan yang terbaik untuk masalah ini. Belum sempat dia menemukan jawaban itu terdengar suara bergetar.

"Eh kamu bel masuk udah bunyi dari tadi kok malah pacaran? Aduh neng bang ngapain?" Cerocos guru itu. Dia bernama bu Linda guru pelajaran Ekonomi.

"I-ya bu." Jawab Navia lugu.

"Ih si Ibu ganggu aja!!" Celetuk Bara yang di hadiahi jeweran oleh Bu Linda.

"Apa kamu bilang? Saya penggangu? Enak saja yah kamu. Rasain nih!" Ujar Bu Linda seraya memelintir telinga Bara.

"Awh ampun bu." Bara meringis kesakitan.

"Sudah kamu sekarang masuk ke kelas kamu!" Perintah Bu Linda.

"Iya bu. Ih gak usah di gandeng bu. Kita kan belom muhriman." Ujar Bara.

"Ngapain juga saya pegang-pegang kamu iihh." Bu Linda bergidik geli.

Bara segera pergi menuju kelas-nya sebelum guru itu marah besar.
Dia mendengus.

"Huft sialan!" Ujar-nya pelan. Tapi masih bisa di dengar samar oleh Bu Linda.

"Apa tadi kamu bilang? Sialan?" Tanya Bu Linda.

"Eeeh enggak Bu. Ah mungkin kuping ibu aja kali yang bermasalah." Ucap Bara santai.

"APA KAMU BILANG?!! BARAAAA!!!!" Teriakan Bu Linda menggema di koridor sekolah.

"Kabur!!!!!" Bara berlari menuju kelas-nya yakni kelas 10-3.
Dia teringat sesuatu. Ya, dia teringat Navia. Wanita yang ia kagumi.

LOVE ME LIKE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang