Bagian 18: Cerai?!

6.7K 209 10
                                    

Happy Reading!

Tanpa Cirra tahu Darel berhasil menemukannya, Darel berdiri sedikit jauh dengan jaraknya. Darel melihat Cirra yang terduduk sembari menangis. Darel terdiam melihatnya.

"Ra?" Darel terus mengikuti dan memanggil nama Cirra. Saat Cirra sudah kembali ke penginapan Cirra langsung mengambil koper dan menaruh pakaian-pakaiannya untuk dimasukan ke dalam koper dengan berantakan.

"Ra?!" Darel dengan sedikit kesal karena merasa tidak dianggap segera menahan tangan Cirra, membuat Cirra terhenti

"Mau apa lagi?! Ha?!" Darel menatap Cirra yang masih menangis, sekarang Cirra merasa kesal dengan Darel. Mengapa saat malam tadi Cirra mau maunya menuruti Darel? Cirra tidak menyangka jika Rey semalam mendengar semuanya apa yang dibicarakan olehnya dan Darel. Seharusnya Cirra lebih bisa menjaga sikap dan hatinya dan seharusnya Cirra sadar akan posisinya sekarang. Cirra menyesal benar-benar menyesal.

"Ra, kamu tenang dulu! Kalau mau pulang biar aku antar, oke?" Darel berusaha menenangkan Cirra yang terus bertindak gegabah. Cirra menatap sorot mata Darel dengan tatapan kesal.

"Enggak usah aku bisa sendiri! Lepas!" Cirra menghempaskan tangan Darel dari tangannya dengan kasar. Tetapi, saat Cirra ingin kembali membereskan pakaiannya lagi-lagi Darel menahan tangannya dengan cepat, dan menariknya kedalam dekapannya

Bruk!

Cirra yang merasakannya memberontak dia memukul-mukul Darel agar melepaskannya

"Lepas! Aku tidak mau lagi dipeluk atau disentuh olehmu! Gara-gara kamu aku nyakitin perasaan Rey lagi! Gara-gara kamu Rey pergi! Gara-gara kamu Rey tidak ada disini! Semuanya gara-gara kamu Darel!" Dengan penuh kekesalan yang memuncak Cirra berteriak seperti itu dan terus memukul-mukul Darel. Darel diam, dia diam menerima semua pukulan Cirra. Malahan Darel lebih mempererat pelukannya.

"Kenapa disaat aku udah benar-benar bisa melupakanmu, kamu malah dateng lagi? Kenapa?! Kamu udah ngancurin segalanya dikehidupan aku rel! Harusnya kamu tidak usah datang dikehidupan aku lagi! Hiks..." perlahan pukulan Cirra melemah terhadap Darel. Cirra terus menangis menyesali apa yang udah dilakukannya terhadap Rey. Cirra benar-benar telah menyakiti perasaan seseorang yang benar-benar mencintainya tulus.

"Maaf ra aku minta maaf benar-benar minta maaf, tapi tolong jika kamu ingin pulang biar aku antar kamu dengan kekuatanku, oke?" Kali ini perasaan Darel sama sakitnya. Didalam pikiran Darel, apa Cirra memang sudah mencintai Rey sekarang? Apa sekarang tidak ada kesempatan lagi untuknya? Tapi...bukankah Cirra masih mencintai Darel? Jika tidak, lalu kenapa semalam Cirra tidak langsung menolak atau semacamnya? Ini benar-benar membingungkan. Dan yang jelas jika Cirra tidak mencintai Rey kenapa dia sekarang menangis dan kesal terhadap Darel? Memang ya, Cinta itu buat segalanya susah. Kalau susah bukan cinta namanya. Karena cinta selalu ada perjuangan awal dan akhir. Lalu akhir dari cinta Cirra, Darel dan Rey bagaimana?

****

Pukul 20.00WIB.

Cirra melepaskan pelukannya dengan Darel saat mereka sudah sampai di Indonesia. Lebih tepatnya sudah sampai didepan rumah Rey dan Cirra tinggal.

Dengan segera dan cepat Cirra segera membuka pintu rumahnya, untungnya Cirra memiliki juga kunci rumahnya sendiri. Cirra berhasil membukanya dan langsung masuk begitu saja.

After marriage [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang