Bagian 12: Deg!

6.4K 225 3
                                    

Kamu adalah hadiah terindah yang tuhan titipkan untukku. Tapi, kamu juga adalah hal yang paling menyakitkan untukku.

Happy Reading!


Pukul 10.00 Waktu bagian negara lain.

Rey baru membuka kedua matanya ketika dirinya merasa haus, cahaya matahari yang masuk dari celah jendela sangat menyilaukan untuknya. Rey perlahan bangkit dari tidurnya, dia meregangkan semua ototnya, terasa pegal.

Rey memalingkan pandangannya kearah kanan, dimana Cirra masih tertidur dengan hanya berbalut badcover, Rey seketika tersenyum mengingat apa yang sudah dilakukannya tengah malam sampai pagi bersama Cirra.

Rey yang hanya memakai celana boxer turun dari ranjangnya, dengan mata yang masih sedikit mengantuk dan rambut yang berantakan. Dia menuju dapur untuk mengambil minum.

Tok..tok..tok..

Ah! Baru saja Rey akan minum segelas air putihnya, dia mendengar suara ketukan pintu. Terpaksa membuat Rey menunda minumnya, dia meletakan segelas air putihnya di meja. Dan menuju kearah pintu untuk membukakannya.

Dengan mulut yang menguap Rey membuka pintunya dan ternyata seperti biasa. Karin. Dia membawa tempat makan itu berarti dia membawakan makanan lagi. Karin yang melihat keadaan Rey yang tanpa baju sedikit meliriknya dari atas sampai bawah.

Karin sedikit berpikir. "Pagi Rey!" Teriak Karin dengan semangat seperti biasanya. Rey yang masih sibuk dengan membersihkan kotoran matanya hanya menjawab singkat "hmm"

"Woooooo roti sobek roti sobek! pagi-pagi enak ya udah liat roti sobek jadi seger mata aku diliatin pemandangan kaya gini, tiap hari ya Rey bagus loh ternyata kamu six pack bukan one pack, bagus bagus!" Karin sedikit menggoda Rey dia tak hentinya tersenyum, dan Karin sedikit menepuk pundak Rey.

"Oh iya Cirra mana?" Saat ditanyakan tentang Cirra, sontak membuat Rey sedikit ragu dan matanya seketika melihat ke belakang untuk melihat Cirra yang masih tertidur. Tidak mungkin kan dia memberitahu kepada Karin tentang kenapa Cirra masih tertidur yang hampir menjelang siang begini karena aktivitasnya yang berat saat tengah malam.

"Hmm... Cirra masih tidur, hehe" Rey tidak bisa berbohong. Dia berkata seperti itu dengan sedikit cengengesan. Membuat Karin semakin yakin tentang pola pikirnya sekarang.

"Hmm kalau gitu boleh aku masuk sebentar?" Tanpa menunggu jawaban dari Rey, Karin segera menerobos masuk melewati tubuh Rey. Rey yang sadar tidak dapat melakukan apa-apa, karena dia tidak mungkin mendorong wanita hamil untuk mengusirnya keluar.

Karin melihat ke sekeliling kamar Rey dan menaruh bawaannya di meja, seketika matanya tertuju pada Cirra yang masih tertidur dimana kedua bahunya sangat terlihat terekspos. Membuat Karin paham akan kebenaran pola pikirnya sekarang.

"Oh aigooo ternyata semalam 'ekhem' pantes ya baru bangun dan masih ngantuk kamunya Rey" Karin terus meledek Rey, membuat Rey menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Dia bingung untuk berkata apa lagi.

Karin perlahan duduk di sofa di kamar Rey dan Cirra. Dengan mengelus-ngelus perutnya, Karin masih melihat kearah Cirra yang terlihat sangat lelah dalam tidurnya, tapi sangat cantik.

"Ternyata dugaanku salah. Aku kira waktu itu kamu bertanya soal manusia mengandung anak dari kaum Nephilim atau Rephaim, setelah aku pikir-pikir aku kira kamu membicarakan soal Cirra ternyata bukan, syukurlah."

After marriage [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang