Curcol:
Biasanya ga pernah buat tulisan bergenre horor mistery.
Ini sekalinya bikin... malemnya ga bisa tidur keingetan terus.
Karena emang aslinya penakut.
Mana ini mati lampu.
Hadeeeeh lebih horor bikinnya daripada ceritanya.
Akhirnya meluk kai brondong sexy.
Mianhe Kim Nam Gil Oppa...ha.ha.ha gaje! biarin :p
Yang udah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak vomment nya yaaaa.
Makasih banyak...Arya menunggu korban selanjutnya. Hari ini ia telah menentukan target. Seperti biasa lewat jejaring sosial ia melakukan pendekatan terhadap remaja belia. Yah, walau ia akui tak semua gadis zaman sekarang masih perawan. Tapi ia percaya di luar sana masih banyak gadis yang mempertahankan keperawanannya.
Gadis-gadis ternoda sebelum waktunya karena lelaki bejat seperti dirinyalah yang memanfaatkan keluguan si gadis. Jangan salahkan dirinya bila si gadis termakan rayuan gombalnya. Dan jangan salahkan Arya pula bila kegadisannya telah hilang maka tidak berhargalah gadis itu, setidaknya untuk dia.
Yang ia butuhkah hanyalah seuntai rambut, underwear dan darah perawan...
"Ka Arya?"
Seorang gadis belia berparas cantik berseragam putih abu-abu menepuk bahunya.
Arya tersenyum simpul tersadar dari lamunanya. "Seperti biasa tepat waktu. Kaka suka itu. Silahkan duduk."
"Makasih, Ka. Kebetulan sepulang sekolah tak ada kegiatan lain jadi langsung kesini begitu kaka mengatakan ada disekitar sini."
"Mau minum apa?"
"Sama seperti kaka, vanilla late."
Arya memanggil pelayan dan memesan minuman.
Gadis itu kagum pada sosok Arya yang telah dikenalnya selama 1 tahun itu. Pria itu santun, ramah dan selalu ada saat ia dibutuhkan. Seperti hari ini.
"Tapi kaka tak bisa lama karena ada janji dengan klien kaka. Katanya dia ingin melihat-lihat rumah kaka. Kau ingat bukan Kaka ingin suasana baru makanya kaka ingin pindah."
"Ohhh syukurlah kalau begitu." Ia sudah beberapa kali mampir ke rumah Arya bahkan sering menginap.
"Nanti kalau kaka pindahan, bantuin ya."
"Siap bos!"
"Jadi katakan, ada lagi yang menindas dirimu?"
"Tidak ka, seperti saran kaka. Aku tegas terhadap mereka yang ingin membully aku."
"Syukurlah. Lantas ada masalah apa?"
Gadis itu terdiam, gelisah menggigit bibir bawahnya.
Arya memperhatikan semua gerak geriknya bagai predator siap menerkam.
"Ada apa Meli? Katakan."
"Teman sekelas ada yang menembakku."
"Lantas?" Sialan siapa yang berani mendahuluiku. Tapi tak masalah jika selaput daranya masih tetap tersegel. Dan gadis ini baru seuntai rambutnya yang baru kudapatkan.
"Aku... Ragu..."
Arya menggenggam dan meremas jemarinya. "Fikirkan dulu jangan gegabah. Jika memang Meli juga suka, maka jalani. Nikmati masa mudamu."
Terlihat syok di wajah Meli bukan jawaban itu yang ingin ia dengar. Dihempasnya tangan Arya. "Kaka tega! Apa kaka begitu buta tak tahu bahwa aku-"
Kalimat Meli menggantung di udara saat sebuah ciuman mendarat dibibirnya.
"I love You, Meli Eliza Zuhri."
Meli tertunduk, tersipu. "Love U too Arya Kemuning Wijayanto."
Arya merengkuh Meli dalam pelukannya. "Terimakasih sayang."
Sepertinya target lain dipending besok. Karena yang satu ini ternyata diluar dugaan.
Sementara itu ditempat lain, seseorang sedang mengamuk seperti kesurupan. Segala benda dipecahkan.
"Aghhhhhhh" jeritnya pilu.
Orang tuanya bingung berusaha menggedor-gedor pintu. Sejak kemarin anaknya pulang, ia langsung mengunci diri dikamar.
"Nak, buka pintunya sayang"
"Ada apa nak? Kasih tau ibu."
Yang terdengar dari dalam hanya suatu benda dilempar ke cermin. Kemudian tidak terdengar apapun. Justru itu yang membuat orang tuanya cemas.
"Naaak... jawab ibu sayang."
Tak ada jawaban. Rumah begitu sunyi. Insting seorang ibu terbangun, seakan ada sirene bahaya.
"Pakkkk, ibu takut. Dobrak saja pintunya paaak. Cepaaaat!!"
Tanpa berfikir, lelaki paruh baya itu mendobrak pintu berkali-kali barulah pintu terbuka.
Dan yang tampak adalah seorang gadis dengan gaun tidurnya tergeletak di lantai dengan pecahan kaca di tangan kanan dan pergelangan tangan kiri terdapat luka sayatan dengan darah mengucur membuat sebuah genangan dilantai.
"NAILAAAAAA!!!"
T B C
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Perawan [END]
ParanormalBaunya berbeda... Sosok perawan mempunyai aroma yang wangi. Membuat kumbang pemangsa mendekat ingin melahap. Waspadalah! Kumbang pemangsa sedang mengintai. Memburu darah perawan untuk ritual sesatnya... Copyright ©2016 by Shareefa Vae #2 dalam paran...