10. silent

91 1 0
                                    

"kak, bangun. Kakak sudah kuat kan ke sekolah? Bangun kak, ntar telat".

Ike mengucek matanya dan menguap manja. Merasa sudah agak baikkan, ike memang sudah berjanji, hari ini dia akan mulai masuk sekolah. Ahhh..libur sakit telah berakhir. #eh?.

"iya dek, iya".

Ike duduk di tepi kasur sebentar. Mengumpulkan nyawanya yang masih berkeliaran di dunia mimpi. Ike pun segera merapihkan kasurnya dan langsung bergegas mandi.

"kak, mandinya nggak suka nyanyi-nyanyi ya. Kata tetangga kita, telinganya bocor. Terus langsung ke THT dia". Bilang adek dari luar kamar mandi.

"yee, yang ada mulutmu yang bocor banget. Yang kamu katakan itu...jahat dek". Kata ike dari balik pintu kamar mandi. Pose rada-rada sedih kayak sinetron naga terbang. #loh?.

"kak, itu geli".

Jangan bayangkan bagaimana raut wajah absurd mereka pada pagi itu. Mereka emang udah setengah sendok dari sananya :'v.

***

"ciee sudah sembuh. Haha. Gimana, ke? Dah enakkan?". Tanya mbak rike ke ike.

"syukurlah mbak, udah mendingan nih ike".

Senyum ike. Mereka pun memulai sarapan dengan tenang. Palingan, hanya ada dentingan sendok dan garpu yang beradu pada piring. Emm..ngomong-ngomong itu..hanya berlaku pada ike -_-". Biasanya mereka tenang kok. Hanya saja, ike hari ini sedikit rusuh. Mungkin efek lapar. Hah.

"ke, pelan-pelan. Mbak tau kamu lapar. Gara-gara sakit, nafsu makan kamu kurang. Tapi, nggak gitu juga kali ke". Yang diceramahin cuman nyengir suci tanpa dosaahh. Laaahh..

***

"waduhh..udah sehat nih ceritanya". Tegur futaba ke ike. Jangan lupa tinju halus ala futaba. Kebiasan Itu tidak akan pernah tinggal.

"iya dong. Padahal ngarepnya masih pengen libur. Hahah".

"oii, do'a lu. Dasar, sini perlu dijitak lu". Lengan ike ditarik paksa, seketika ike sudah dipiting lehernya oleh futaba. Lalu, tangan kanan futaba menjitak kepala ike. Biasa bocah itu.

"anjay, sakit futaba..w..oii".
Oke ike, tahan aja lah -_-.

"i..ike. ike dah sembuh. Syukurlah". Dari belakang ada della yang baru masuk kelas. Setelah melihat ike masuk, ia langsung menghempaskan diri dan memeluk punggung ike erat. Yang dipeluk, otomatis langsung sesak. Haha.

"o..ohokk. del..sesek nih".

"a..maaf maaf, ke. Efek senang hehe". Polos sekali -_-

"yo ke. Syukurlah lu dah baikkan". Erik baru datang. Lah, baru datang?

"kok, kalian berdua nggak bareng?". Tanya ike.

"apaanya?". Jawab futaba.

"ya..kalian. erik, futaba kok nggak bareng. Biasanya kalian barengkan. Kalian itu kan, diibaratkan kayak surat dan perangko. Hehe". Goda ike.

"ihh jijik". Jawab futaba dan erik serempak.

"elah..berantem nih. Hahaha". Ike tertawa kencang. Fix nih dah sembuh total. Nggak loyo lagi.

"lu ngebully orang cepat ya lu sehatnya". Muka futaba nggak nyelo haha. Disusul erik pun juga.

"peace".

Setelah bully-bullyan itu berakhir, eggy muncul. Otomatis, tanpa sengaja pun mereka bertatapan. Ike diam. Eggy diam. Futaba, della dan erik. Ikutan noleh, melirik kearah eggy. Meraka, ikutan diem. Juga. Kok? Mere...ais, tau ah. Masih lama ya tatap-tatapannya. Futaba memicingkan matanya sebelah. Karena bosan akibat ketidaktahuan ini, futaba pun menjentikkan jarinya di depan wajah ike. Biar sadar. Dia melamun atau bengong. Lah?

Second Love [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang