Aku sempat lupa..
"kak, aku tau rasanya.."
Perasaan ini,
Aku hampir bisa mengingatnya.."jadi kakak bisa curhat sama aku.."
Siapa?
"akan kuberi nomor ku. Kakak bisa sms aku atau via telfon juga boleh".
Hahhh...sakit sekali. Aku ingin berterimakasih padanya. Tapi, siapa? Pada siapa aku harus berterimakasih?
"kak della. Kau bahkan tak tau namaku, kak?"
"kak della, kak della, kak della.."
Sudah hentikan
"kak della, kak della, kak della!".
"kubilang hentikaaannnn!!". Della terbangun dari mimpi buruknya. Di pelipis dan keningnya sudah mengalir deras keringat sebesar biji jagung. Della juga menangis.
"hah..hah..hpmm-hah..hiks, mama..della pengen pulang. P, pulang..ma..pa.." della langsung memeluk kakinya erat. Ingatan tanpa ujung ini. Benar-benar membuat della lelah.
"cowok yg kemaren itu...kenapa tau aku pernah kecelakaan". Della langsung menyeka air matanya.
***
3 hari yang lalu
"kak, kak della! tunggu!".
Della semakin mempercepat temponya berjalan- bukan, mungkin sekarang bisa dibilang berlari. Ya. Della berusaha menghindar dari adek. Tapi, bukannya menyerah. Adek malah mengejar Della dengan sungguh-sungguh. Begitu pun juga Della. Walaupun nafasnya sudah tidak berirama lagi alias putus-putus, Della makin mempercepat larinya. Adek dengan sekuat tenaga mengejar, menyusuli Della hingga adek bisa memotong Della dengan mudah.
"hah..hah..kak, tunggu seb..hah ntar". Adek bertumpu pada tangan yang menopang kedua lututnya. Menahan semua keletihan itu disana. Della pun juga sama halnya.
"ap..apa?". Jawab della mengas. Untungnya, Della tidak ada riwayat pemyakit asma dan bla bla bla sebagai macamnya.
"inget aku kak?". Tanya adek di sela-sela deru nafasnya yang tidak teratur.
"hah?". Respon Della.
"aku kak..". Della mencoba menerawang. Tapi dia tidak pernah ingat dan juga sejak kapan Della pernah kenal dengan laki-laki ini. Dia rasa baru pertama kali bertemu dirumah Ike, yang juga ternyata adik laki-lakinya Ike. Tapi, Della juga bingung. Kalau dijawab tidak, rasanya aneh.
"kak..".
"ya?". Della tersentak kaget.
"inget..ak..".
"m-maaf..aku harus pergi. Permisi". Della pun akhirnya pergi, meninggalkan adek seorang diri disana.
***
12. Broken and pain14 Maret 2013
"ma, pa Della pu-".
"kan aku sudah pernah bilang, aku tu sudah nggak sanggup. Pokoknya aku sudah nggak sanggup! Tolonglah!".
"kamu kira aku nggak, hah?! Aku juga muak lama-lama sama kamu. Ngerti?!".
"aku lebih muak mas!".
"kalau bukan karena anak, aku sudah minggat mas! Tau!!".
"tsk!".
Della hanya mengintip-ngintip. Lagi. Akhir-akhir ini, Della jadi sering melihat mama dan papa nya bertengkar. Setiap kali Della pulang dari sekolah, Della langsung disuguhkan dengan drama problema rumah tangga rumit. Della tau. Karena tau, Della pura-pura menulikan telinganya. Itu sudah cukup. Semua akan baik-baik saja. Ya, Della. Tenang. Della menyoba menenagkan dirinya, setelah itu dengan langkah mantap Della menghampiri mama dan papa.