"karin, kok banyak kupu-kupu disini? Perut eggy juga rasanya aneh". Eggy kecil bertanya.
"nggak ada kupu-kupu kok".
"tapi, kupu-kupunya banyak, karin". Eggy kecil bersikeras.
"hmmfftt".
Si gadis kecil menahan tawanya."woi karin, eggy serius. Kamu tau sesuatu kan? Woi karin. Bilang". Eggy kecil mukanya sudah merah padam.
"kamu lihat, kupu-kupu paling banyak dimana?".
"kalau karin tanya dimana...di sekeliling karin".
Eggy kecil polos menjawab. Gadis kecil itu mendekat, lalu memeluk eggy kecil. Eggy kecil hanya bisa terdiam, menegang ditempat. Ingin mengelak, tapi aura lain memaksanya untuk mendekap di Pelukan gadis kecil itu.
"itu artinya, eggy jatuh cinta sama karin".
"eh?". Eggy kecil, mulai merasa aneh dibagian perutnya yang mulai menggelitik. Rasa itu seakan-akan ingin keluar dari dadanya. Meledak begitu saja.
"terima kasih eggy". Eggy kecil menyadari perasaanya. Eggy membalas pelukan si gadis kecil.
"mm". Eggy kecil mengangguk. Menenggelamkan kepalanya di bahu gadis kecil.
Old story
Itu tadi, apa?
Eggy segera melepaskan pelukkannya dari ike.
"eggy?".
Ike menatap eggy. Eggy menutup setengah wajahnya dengan tangan kirinya. Ike yang melihat wajah eggy berubah tiba-tiba, berinisiatif menggenggam tangan kiri eggy erat. Eggy, menatap ike ."ka.." eggy buka suara.
"ada apa eggy? ".
"ka..kh..maaf ke. Aku kayaknya balik dulu ke kelas. Oke. Bye".
Eggy berlari, meninggalkan ike di koridor sendirian. Ike kepo luar biasa. Ia baru melihat ekspresi eggy yg seperti putus asa itu. Ini perdana baginya. Biasanya, ike hanya tau ekspresi kesal, kaku dan..."lembut..". Bisik ike. Raut wajah ike tiba-tiba sedih. Ike memutuskan untuk bolos di jam pertama. Ike pun akhirnya berlabu di UKS. Pura-pura sakit lagi, lalu tidur. Lebih tepatnya, merenungi, apa yang barusan ia lakukan dengan eggy. Di koridor. Tadi pagi.
"ini mimpi ke. Balik tidur..". Desah ike pelan. Lalu tertidur.
***
"gue khawatir, rik". Bisik futaba di tengah-tengah pelajaran yang sedang berlangsung.
"eggy sama ike ?". Jawab erik tanpa melirik futaba sedikit pun. Ia tetap bisa fokus, meski diajak ngobrol oleh futaba. Waaa ajib.
"bukan itu aja hahh". Hembusan nafas futaba memberat. Cemas.
"della?".
"mm, dari tadi gue liat. Mukanya gimana gitu. Aneh".
"tenang, pasti kita bantu mereka". Tangan erik mendarat dipucuk kepala ike. Lalu mengelusnya lembut.
"thanks erik. Gue sayang sama lu". Futaba menatap ke arah lantai. Dengan senyum samar. Erik hanya bisa menahan malu, mukanya sudah bergaris-garis merah di pipinya kayak di anime-anime. Ia langsung menarik tangan.
"dah, kerjakan tuh soal".
Eggy berusaha menutupi wajahnya."emm". Futaba segera melanjuti catatan sastranya.
***
"ukh..sekarang jam berapa?". Ike mengucek matanya sebelah. Lalu beralih melihat jam dinding UKS."KYYAAA!!".