Bad Girl VS Most Wanted Boy

Episode 14

Catrine Pov.

Saat sedang asiknya makan tiba tiba... Cewek idiot itu datang.

"Hai ry..."

Adryan hanya menatapnya.

"Boleh duduk?" tanyanya.

Dan yg bikin gue kesel Adryan ngebolehin...

Shitt!!

"Maaf... Gue ganggu deh, lebih baik gue pergi... Permisi!" ucap gue.

"Nah itu sadar!"ucap cewek rese itu.

Sabar...

Sabar...

Sebelum gue beranjak ada tangan yg sangat hangat mencekal pergelangan gue.

"Ayo, gue udh selesai makan ko! Kita bayar lalu pulang!" ucap Adryan.

"Loh loh ry... Aku gimana?"

"Yaaa,,,,gimana kalau lo yg bayar semua ini?... Ehmm, mbak mbak... Dia (sambil nunjuk Tarra) yang bakal bayar semua ini!" lalu gue dan Adryan pergi dengan senyum lebar gue dan kekehan Adryan.

"CATRINEEE! AWAS LOO!"

Pas saat dimobil tawa gue dan Adryan pecah... Sumpah.

"Udh, yuk balik!" ucapnya kembali datar dengan senyum simpul.

Ya, dia mulai lunak sekarang.

"Liat aja ntar, hati lo yg beku itu bakal gue cairin!" ucap gue percaya diri.

"Oke, liat aja siapa yg bakal menang!"

-00-

Hari ini adalah hari ujian kelas... Dan gue, gue mah santai semua gue bisa kok.

Pak. Handoko masuk ke kelas dengan sumringah yg gak jelas pastinya.

"Selamattt... Pagiii anak anak" ucapnya, dan jangan lupakan kumis tebalnya.

"Pagiiii pakkk"

"Baikk, kita mulai ujiannya ..." ucap Pak. Handoko lalu membagi kertas ujian.

"Oh ya anak anak, desember depan akan diadakan pemilihan ketua osis lalu besok setelah itu disambung dengan hari libur natal!"

Dan tiba tiba... Sumringah dari anak anak dan gue terjiplak jelas... Yuhuuu asekkkk bisa molorr nih... Cihuyyyyyy!

"Sudah2 cepat kerjakan waktu kalian tak banyak!"

Lalu gue kerjakan secepat kilat karna semua soal ini ada di otak gue.

-00-

Setelaj mengikuti ujian selama 1 minggu akhirnya hari ini pemilihan calon ketua dan wakil osis.

6.15

"Aduhhh Catrine... Kadang mama bingung buat bikin kamu bangun! Udah pindah sekolah bukannya berubah malah tambah jelek km itu!"

"Ughhh... Mami?"

"Cepet bangun, terus mandi sana!" ucap Mami seraya merapikan tempat tidur.

"Eitsss.... Mamiku yg cantik kayak matahari di ufuk selatan seperti bidadari dari kolong jembatan.... Lima menittttt lagi yaaa Miiiiiiii" ucapku memelas dengan memeluk Mamiku ini.

Pletak...

Pletak...

Gue meringis sambil memegang jidat gue yg di jitak Mami dengan penuh kasih sayang.

"Km ya... Sudah berani jadi anak durhaka ha?" tanya Mami sambil menjewer telinga gue.

"Huaaa... Ampun Mi jangan kutuk Catrine jadi Sikat WC!" ucap gue saat ingat Mami akan ngekutuk gue kalau sudah terlewat batas kenakalan.