04- Sebuah Foto

317 19 0
                                    

"Zidan tunggu!" Aleya memanggil Zidan sambil berlari menghampiri lelaki yang sedari tadi dikejarnya.

Zidan tidak mempedulikannya dan masih saja berjalan dan menatap lurus kedepan.

"Wei!" Aleya berhasil meraih pergelangan tangan Zidan dari belakang dan itu mampu membuat Zidan berhenti melangkah. Zidan menoleh kebelakang dan mendapati Aleya yang nafasnya tersenggal senggal akibat berlari.

"Hah.. Hah... Gila" kata Aleya sembari mengatur deru nafasnya.

"Hah hayo" Aleya menarik pergelangan tangan Zidan yang sedari tadi di genggamnya. Dia berjalan lebih dulu di depan Zidan dengan tangannya yang masih menarik Zidan.

Zidan yang melihat tangannya ditarik terpaksa diam seribu bahasa karena tipenya malas berbicara.

"Permisi" Aleya masuk ke ruang majelis guru dengan sopan dan diikuti oleh Zidan di belakangnya. Saat matanya bertemu dengan orang yang akan ditemuinya, Aleya mulai cemas dan keringat dinginnya mulai keluar, apalagi mengingat betapa kilernya guru itu.

Setelah hampir setengah jam di intropeksi, akhirnya Zidan dan Aleya keluar dari ruang majelis guru. Aleya berjalan lesu dan Zidan berjalan dibelakangnya seperti tidak ada masalah sedikitpun.

"Hahh, 5 hari? 5 hari? 5 hari? Gila apa ya? 200 butir soal 5 hari? 200 butir soal 5 hari? 200 200 200. Aggggghhh" Aleya berbicara sendiri dan mengutuk ngutuki dirinya sembari mengacak acak rambutnya tidak terima.

"Berisik" tegur Zidan dari belakang.

Zidan berlalu mendahului Aleya dan berjalan kearah yang berlawanan dengan arah kelasnya.

"Zidan mau kemana?" tanya Aleya.

"Kantin" jawab Zidan tanpa menoleh.

"Ikuttttt" Aleya bersorak sedikit keras, dia berlari menyamakan langkahnya dengan Zidan, dia tidak peduli bahwa pelajaran sudah dimulai dari tadi, namun yang dipikirannya adalah bagaimana agar perutnya terisi penuh.

"Lo mau makan apa? Biar gue yang pesenin."

Setelah sampai di kantin, Aleya dan Zidan duduk di salah satu bangku disana.

"Siapa bilang gue mau makan?" ujar Zidan disaat Aleya sudah siap untuk berdiri memesan sebuah makanan.

"Lahhh???"

"Lo aja yang makan"

"Gak mau sendiri"

"Jones"

"Enak aja!"

Zidan kembali diam, dia tidak mau lagi menanggapi Aleya. Merasa kembali tidak diacuhkan, Aleya berdiri dari duduknya dan membalikkan badannya.

"Mau kemana?" tanya Zidan saat melihat Aleya berjalan meninggalkannya.

"Beli minum" jawab Aleya sejutek juteknya tanpa menoleh lagi ke lawan bicaranya.

Zidan mengangkat sebelah alisnya, kemudian mengambil Ponsel dari saku celananya. Dan mulai mengotak atik ponselnya.

10 menit sudah berlalu, namun gadis yang baru saja meninggalkannya belum juga kembali, padahal ia hanya membeli sebuah minuman.

Zidan menatap kosong pintu keluar kantin sambil menunggu gadis itu datang.

Tab tab tab tab tab

Bunyi pijakan sepatu dengan lantai makin terdengar keras, Aleya berlari dengan cepat memasuki kantin kemudian mengarah ke Zidan, Zidan yang sedari tadi melamun, tersentak kaget ketika sebuah tangan menarik tangannya dan berlari keluar dari kantin.

ZIDAN (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang