23 - Obos SiPaparazi

242 12 1
                                    

Setelah sampai di rumah sakit, Zidan dan Aleya langsung masuk ke ruang rawat inap Fosu Zidan.

Aleya tersentak saat mengetahui bahwa Fosu yang di bilang Zidan adalah seorang lelaki tua yang saat ini sedang terbaring lemah di ranjang berwarna biru muda di ruangan itu.

"Fosu.." Zidan berjalan mendekati Lelaki tua tersebut. Tangannya masih menggenggam tangan mungil Aleya yang berada di belakangnya.

"Hey bocah nakal! Ayolah jangan panggil aku 'Fosu' " ledek lelaki tua tersebut. Zidan terkekeh mendengarnya. Keadaan Fosu sudah mulai membaik. Dia hanya kelelahan akibat di makan usia.

"Gadis ini--" Ucap Fosu seperti bertanya.

"Fosu ingat?"

"Didepan Cafe?"

Zidan mengangguk, kemudian menatap Aleya memerintahkan gadis itu untuk menyalami dan memperkenalkan dirinya kepada Fosu.

"Saya Aleya, kek" kata Aleya lembut. Dia menyalami lelaki tua itu dan tersenyum ramah kepadanya.

Fosu mengelus kepala Aleya sayang, kemudian tertawa senang. Dia mengkedipkan matanya kearah Zidan. Sedangkan cowok tersebut membalasnya dengan senyum. "Udah?" tanya Fosu.

"Apanya yang udah?" Aleya membatin. Dia sedikit binging dengan tingkah Zidan dan Fosu-nya.

Zidan mengangguk. Kemudian tersenyum lagi saat melihat lelaki tua itu mengacungkan jempolnya.

"Apaan sih? Macam punya niat jahat aja" Gerutu Aleya dalam hati.

"Ini Fosu, Kakek aku tapi nggak kandung. Dia mantan ketua pelayan di rumah Kakek Husen. Dia juga yang ngerawat aku dari kecil" jelas Zidan. Aleya mengangguk mengerti.

"Nah Sekarang giliran kamu yang jagain dia. Tapi anak ini bandel banget. Kakek harap kamu sabar ngadepin dia ya Aleya" Fosu memotong ucapan Zidan. Dia meledek sembari tertawa kearah Zidan.

"Zidan nggak bandel kok kek. Malahan cuek banget sama Aleya" adu Aleya, dia sudah mulai terbiasa dengan Fosu-nya Zidan.

"Masa? Wuah padahal aslinya nakal banget lho"

Zidan memutar bola matanya malas. Tapi satu hal yang disenanginya saat ini. Melihat orang yang sama sama sangat dibutuhkan dalam hidupnya tertawa bahagia di hadapannya.

"Haha, gimana mau nakal, orang dia ngomong aja males" sindir Aleya.

🎬

Setelah berbincang cukup lama dengan Fosu, dan semua itu hanya tentang Zidan dan kebiasaan buruknya yang tentu saja membuat Zidan sedikit bete dan jengkel.

Saat ini Aleya dan Zidan sedang berada di sebuah cafe untuk memakan sesuatu, karena Zidan tahu pasti Aleya pasti belum makan karena gadis itu dibawanya sejak pulang sekolah. Aleya masih membahas sedikit cerita yang di ceritakan Fosu kepadanya. Dan tentu saja itu membuat Zidan malu.

"Udah?" tanya Zidan datar.

"Wuahahaha, tapi itu sumpah kamu malu maluin banget loh Zi. Masa udah kelas 2 SMP masih sering ngompol di celana. Haha"

Zidan memicingkan matanya menahan malu. Dia saja sudah berusaha menutup nutupi aib buruk tersebut. Namun dengan waktu kurang dari satu menit saja, berita itu sudah tersebar ke orang lain, apalagi pacarnya sendiri.

"Udahlahhh.." rengek Zidan menyuruh Aleya berhenti menggodanya.

"Te-terus kamu kenapa bisa bisanya buang air besar kalau ada yang lagi ngebentak kamu? Hahaha"

"Aish, wajarlah" bela Zidan

"Haha, aku suka Fosu kamu" Aku Aleya, dia sudah tidak mau lagi terus tertawa meledek Zidan. Apalagi wajah Zidan sudah merah menahan malunya, membuat Aleya sudah tidak tega lagi.

ZIDAN (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang