11 - Zaki dan Zidan

247 10 0
                                    


"Zidan kutukupret. Zidan anjing Zidan monyet, Zidan ibab, dasar tai. Awas lo ya Zi" sumpah serapah terlontar di mulut Aleya saat dirinya mengambil beberapa permen di kantin. Dia kesal sangat kesal sampai wajahnya memerah menahan amarahnya terhadap Zidan.

Setelah membayarnya dia melenggang pergi dari kantin dan masih menyumpah nyerapahi Zidan ditiap langkahnya.

"Aleya.."

Seseorang memanggilnya dari belakang dan membuatnya menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya menoleh keasal suara.

"Zaki.." ujar Aleya sambil menatap laki laki yang tengah berjalan menghampirinya sambil tersenyum

"Lengan lo udah sembuh?" tanpa basa basi Aleya langsung melihat lengan Zaki yang tidak lagi tertutup perban.

"Udah. Cuma nyeri dikit tinggal. Hm lo ngapain di luar? Jamkos?"

"Nggak. Nih beli ini"

"Permen?"

"H.oh. buat temen sekelas. Gue telat. Dihukum hehe"

"Huah telat? Kok bisa?"

"Ketiduran di perpus. Dan sepupu lo nggak bangunin gue" aku Aleya sebal

"Maksud lo Zidan?" tebak Zaki yang langsung diangguki Aleya dengan wajah yang masih cemberut.

"Haha, lagian lo ngapain tidur di perpus? Kayak nggak ada UKS aja" kekeh Zaki

"Bikin tugas hukuman bareng Zidan"

"Hukuman lagiii???"

"Iyaa, itu juga gara gara ada kecelakaan kecil bereng tu anak makanya telat lagi masuk kelas"

Zaki terkekeh untuk kesekian kalinya, dia mengangguk mengerti.

"Lo ngapain di luar? Cabut ya lo??" terka Aleya.

"Ng-nggak kok, tadi gue liat lo ngomong ngomong sendiri di koridor makanya gue samperin"

"Eh. Haha itu--"

"Lo cantik serius" Zaki mengusap puncak kepala Aleya gemas.

"Emang" Aleya masih mampu menjawabnya namun dia tidak mampu menahan agar jantungnya tidak berdetak cepat. Wajahnya bersemu merah.

"Haha, gue becanda" kekeh Zaki.

"Apaan si" kata Aleya sambil mendorong tubuh Zaki menjauhinya

"What do you think If I really fall for you Aleya?" Ujar Zaki menatap mata Aleya.

"Hahaha, Jayus lo! Sana. Gu-gue masuk duluan. Keburu nih permen dimakan semut" pamit Aleya gugup. Dia berusaha menstabilkan detak jantungnya yang sudah hampir terasa sesak saking kerasnya. Dia berlenggang pergi meninggalkan Zaki yang masih tersenyum kearahnya.

"Mati gue" gumam Aleya panik.

Zaki menggeleng gelengkan kepalanya dengan senyum yang masih merekah di wajahnya "permen dimakan semut. Emang gak dibungkus?" gumam Zaki sebelum dia kembali menuju kelasnya.

"Makasih mamsky.." kekeh Dudung saat Aleya memberinya sebuah permen.

"Amak ang!" balas Aleya sinis.

"Galak amat neng" ujar Sandi yang duduk di sebelah Dudung.

"Ayah ang!"

"Ettt dah" Sandi terkejut dengan semburan Aleya. "Ajaran lo tuh Dung!" kata Sandi kepada Dudung.

"Matilah ang" respon Dudung.

Aleya mendengus kemudian beralih menuju meja selanjutnya. Obos dan Zidan.

ZIDAN (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang