02- Karena Sebuah Dompet

370 21 3
                                    

Setelah sholat magrib, Aleya berniat untuk pergi ke supermarket untuk membeli beberapa soda dan cemilan kesukaannya.

"Mau kemana, Al?" tanya seorang wanita paruh baya yang selalu di panggilnya Bunda.

"Minimarket bun, laper."

"Laper kok ke minimarket. Kamu mau makan apa? Biar bunda buatkan dari pada keluar"

"Gak deh bun, Aleya cuma mau beli soda doang kok, sebentar"

"Soda? Bukannya kemaren masih banyak di dalam kul-- jangan-jangan kamu? ---"

"Aaaaa Aleya sayang bunda..." Sebelum mendengar Bundanya berteriak keras kepadanya, Aleya langsung berlari keluar rumah dengan tergesa gesa. Dia mengakui dia memang salah karena sudah menghabiskan 6 kaleng soda dalam waktu singkat tanpa memperhatikan dampak buruk untuknya setelah itu.

"ALEYAAA!!! JANGAN BELI SODA LAGII!! KALAU SAKIT BUNDA JUGA YANG REPOT!!!!!" teriak Bundanya yang masih terdengar jelas olehnya dari teras luar rumah.

"MUAAAAHHHH" Aleya masih saja menggoda Bundanya.

"JANGAN PULANG KEMALEMAN" Bundanya berteriak lagi. Aleya terkekeh geli mendengar teriakan bundanya dari dalam.

***

Aleya mengumpulkan belanjaannya didalam keranjang dan bersiap siap menuju ke kasir untuk membayarnya. Namun dia mendapati seorang cowok jangkung yang membuatnya merasa bersalah di sekolah tadi. Cowok itu berjalan mendekati kasir. Buru buru Aleya menyusulnya dan melihat keadaannya.

"Zidann!!!" Aleya berteriak memanggil cowok itu dan yap! Cowok itu langsung menoleh menatapnya seperti biasa, flat.

Zidan menghentikan langkahnya dan menatap Aleya yang berjalan cepat kearahnya. Cewek itu hanya memakai baju tidur berwarna pink pastel dengan hiasan kartun minimouse ditengah2 bajunya.

"Ck." decih Zidan. Dia sedikit tercengang melihat penampilan gadis yang sedang berjalan mendekatinya.

"Huh, lo ngapain disini?" tanya Aleya polos dan Plak! Pertanyaan bodoh macam apa yang baru saja ditanyakan Aleya kepada Zidan. Aleya meringis malu.

"Mandi." ujar Zidan yang spontan membuat Aleya tertawa tertahan, dia baru menyadari bahwa Zidan baru saja mengatakan hal konyol. Masa ke minimarket pergi mandi. Eh lagian Aleya juga idiot sih, masa masih nanya mau ngapain ke minimarket?? Ah bodo! Aleya kembali meringis malu.

Zidan menacuhkan gadis di hadapannya, kemudian kembali melangkahkan kakinya menuju kasir.

Aleya juga terbawa suasana, dia menjadi kaku dan merasa malu karena sikap Zidan yang menurutnya tidak ada jiwa sopan santunnya sama sekali.

"Semuanya Rp.86.000" kata kasir tersebut kepada Zidan. Zidan mencari dompetnya disaku celana miliknya namun sudah di periksanya tidak ada tanda tanda dompetnya terletak disana. Dia terlihat sedikit panik.

Sementara Aleya yang melihat Zidan kebingungan merasa sedikit puas karena sifat Zidan kepadanya tadi sudah terbalaskan. Karena tidak ingin membuat Zidan terlihat malu didepan kasir tersebut, Aleya yang sedang berbaik hati langsung menaruh belanjaannya di meja kasir dan mendorong tubuh Zidan sedikit ke samping.

"Hitung sekalian dengan ini mbak" Aleya menatap dan menampilkan sedikit senyumnya kepada Zidan yang masih saja diam. Zidan benar-benar lupa membawa dompetnya. Dan sekarang dia berusaha menahan malu kepada Aleya.

"Totalnya Rp.192.000" ujar kasir sambil memberikan bungkusan belanjaan Aleya dan Zidan.

Aleya mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu dan memberikannya kepada mbak tersebut.

ZIDAN (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang