19 - Ajakan tak terduga

168 11 0
                                    

Setelah mengantarkan satu tas pakaian Auntynya, Aleya segera pamit kepada paman Dino untuk pergi bersama Zidan. Persalinan sudah selesai tapi pihak keluarga belum dibolehkan melihat pasien, padahal Aleya sudah tidak sabar melihat bayi-nya paman Dino dan merupakan sepupu kecilnya.

"Kita kemana Zi?" tanya Aleya saat sudah berada didalam mobil Zidan.

"Keliling" jawab Zidan sambil terfokus dengan jalan.

Aleya terkagum kagum dengan indahnya kota besar Amerika serikat. Dia dapat melihat bagaimana kehidupan orang yang tinggal disana.

"Gue mau ke pantai Zi" ujar Aleya setelah terlalu lama berkeliling menelusuri kota dan haripun sudah mulai malam

"Pantai di california?" tanya Zidan sedikit menoleh melihat Aleya yang sedang menatapnya.

"H.oh" Aleya mengangguk kegirangan.

"Nggak bisa. Sekarang orang lagi renovasi. Kan mau tahun baruan." jelas Zidan yang langsung membuat senyum Aleya pudar.

Aleya menghela nafasnya "yaudahlah" ujar Aleya lesu. Dia kembali menghadapkan pandangannya keluar jendela mobil yang dikendarai Zidan.

"Pas tahun baru lo kemana?" tanya Zidan kembali.

"Stay at home. Paman gue mungkin sibuk sama debay." ujar Aleya semakin lesu.

"Kesana?" ujar Zidan yang langsung membuat kuping Aleya semakin nyaring.

"Pantai?"

"Hm" Zidan mengangguk.

"Lo ngajak gue?"

"Hm"

"Benerannn?????"

"Ya"

"Aleya mau!!!" sorak Aleya sambil menatap Zidan penuh harap. Zidan hanya menanggapinya dengan anggukan dan itu sangat berdampak sangat besar untuk Aleya. Dia semakin kegirangan.

Zidan memutar stirnya untuk kembali kerumah. Aleya melihat arloji di tangannya kemudian menghela nafasnya sembari melirik kearah Zidan yang terfokus kejalanan.

"Zi.." panggil Aleya pelan dan seperti biasa, Zidan hanya menanggapinya dengan gumaman kecilnya.

"Gak mau pulanggg" ujar Aleya sedikit merengek.

"Eh?" Zidan langsung menoleh menatap Aleya yang terlihat murung.

"Umm... Kemana kek dulu. Ini masih jam 8 kok.." bujuk Aleya memohon. Dia menunjuk nunjukkan arloji yang melekat di pergelangan tangannya kepada Zidan.

"Lo udah makan?" tanya Zidan yang menurut Aleya sangat bodoh. Kenapa masih bertanya padahal sedari tadi Aleya hanya bersamanya. Harusnya Zidan tahu Aleya sudah makan atau belum.

"Makan dulu yuk" tanpa menunggu Aleya menjawab, Zidan sudah dulu membanting stir mobilnya menuju ke suatu tempat.

🎬

"Kapan balik?" tanya Zidan saat berada di sebuah cafe dengan gadis yang sudah bersamanya sejak tadi.

Aleya yang sedang terfokus dengan kaleng soda kesukaannya langsung saja menoleh menatap orang didepannya. Dia menaruh minuman kaleng itu di atas meja. "Maunya sih nggak balik balik" ujar Aleya sesantai mungkin.

Zidan menaikkan alisnya dan lebih memfokuskan pandangannya pada gadis itu seolah olah meminta alasan dari perkataan yang baru saja didengarnya.

Aleya terkekeh kemudian meraih kaleng sodanya dan meneguknya kembali. "Aishh, becanda Zi" ujarnya.

"Jadi?" tanya Zidan memperjelas.

"Zidan kapan?"

"Kamis" jawabnya.

ZIDAN (ON-GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang