******
"Sayang... Kamu kenapa, hem? Apa ada yang udah nyakitin kamu?" tanya Ilsya lembut sambil menggosok punggung gadis itu, menenangkannya yang kini sedang menangis tersedu-sedu dalam pelukannya.
Ia tak mengerti mengapa Andin tiba-tiba datang dengan tubuh basah kuyup seperti itu. Yang langsung memeluknya sambil menangis sesegukan.
"Kamu kenapa sayang?" tanyanya ikut sedih. Pasti benar jika terjadi sesuatu pada Andinnya saat ini.
"Papa jahat Syaa... Papa jahaaat... Aku benci sama Papa." Gadis itu mengadu sambil tersedu-sedu.
"Hey... Jangan ngomong gitu ah sayang, gak baik ngomong kayak gitu. Papa kenapa? Dia marahin kamu? Dia mukul kamu lagi?" Ilsya melepas pelukannya, memeriksa wajah gadis itu, tapi tak ada tanda atau bekas apa-apa disana.
Rambutnya berantakan dan basah, wajah dan bibirnya memucat, matanya sembab dengan air mata yang terus berlinang tanpa henti.
Gadis itu menggeleng.
"Mm... Ya sudah... Nanti kamu maukan ceritain ke aku? Ayo kita kekamar dulu, kamu mandi terus ganti baju, kamu basah kuyup gini, aku gak mau kamu sampai masuk angin terus sakit," bujuk Ilsya secara halus, agar Andin mau menuruti omongannya.
Andin mengangguk patuh, mengikuti Ilsya yang membawanya menuju kekamar.
Sedang Maya hanya berdiri diam, mematung, memandang dengan raut wajah bingung, ia tak mengerti apa yang sedang terjadi pada Andin. Iapun tak berani untuk bertanya, karena gadis itu memang tampak begitu berantakan. Apa Andin baru saja kehujanan diluar?
*****
"Kamu makan dulu ya, sayang." Ilsya masuk kekamar sambil membawa nampan berisi makanan ditangannya, karena Andin yang hanya berdiam diri sejak selesai mandi tadi.
Katanya ia hanya ingin sendiri hingga Ilsya pun tak ingin mengganggunya, membiarkan saja agar perasaan gadis itu sedikit lebih tenang.
"Aku bisa keluar sendiri Sya kalo aku laper, kamu gak perlu repot-repot nganterin kekamar," jawab Andin masih dengan posisi berbaring memunggungi Ilsya. Ia jadi banyak diam sejak tadi.
"Ini bukan repot sayang, aku hanya gak mau kamu kelaperan, aku gak mau kamu sampai sakit. Makan dulu ya?!" bujuk Ilsya lagi, ia duduk dibalik punggung Andin yang membelakanginya. Menepuk-nepuk pelan lengan gadis itu lalu menggosok-gosoknya perlahan.
"Aku gak akan sakit Sya tenang aja, aku akan selalu baik-baik saja," jawab Andin lagi tanpa menoleh.
"Kamu yakin?"
"Hmm," gumam gadis itu pelan.
Ilsya mengembuskan nafas sabar lalu tersenyum kecut sendiri, hendak beranjak. Tanpa ia sadari Andin sudah menggenggam pergelangan tangannya, membuatnya kembali berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Monster - Completed
RomanceMata itu tiba-tiba terbuka dan menatapku. Langsung ke manik mataku. Aduh, copot deh ini jantung. Tali mana tali, buat ikat jantungku biar nggak jatuh. Hiks tolong.... "Kamu jangan pergi, temani aku disini," ucapnya pelan lalu memejamkan mata...