PART 8

40 3 0
                                    

Demi berjalan perlahan menuju ruang kelasnya. Ia sedikit gugup saat melihat Delia yang sudah berada di dalam kelas. Delia tampak begitu sibuk memainkan HP nya sambil mendengarkan lagu melalui earphone. Demi menghela nafas kemudian berjalan memasuki ruang kelas, menghampiri Delia. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat, dan seluruh tubuhnya terasa begitu panas.

"Delia, ini untuk kamu", kata Demi sambil mengulurkan seikat bunga mawar merah muda kepada Delia.
Delia membelalakkan matanya melihat bunga tersebut. Wajahnya tampak tidak percaya dengan apa yang diberikan Demi di hadapannya itu. Seluruh kelas melihat mereka dengan takjub, namun beberapa perempuan juga merasa iri dengan Delia. Maklum saja. Siapa sih yang tidak ingin diberi seikat bunga di hari valentine oleh laki-laki seganteng Demi?

"Demi, kamu apa apaan sih pakai kasih aku bunga segala? Kamu sudah gila ya", kata Delia pelan sambil memperhatikan teman-teman satu kelasnya yang sedari tadi sibuk bersiul-siul dengan nada menggoda.

"Memangnya kenapa? Aku cuman mau kasih kamu bunga kok. Memangnya nggak boleh ya kasih bunga di hari valentine ke teman dekat?", balas Demi sambil terus menatap Delia.
Delia kini mengalihkan pandangannya kepada Demi sambil mengerutkan keningnya.

"Teman..dekat?", tanya Delia pelan.
"Ya, teman dekat. Kita kan teman dekat, Del. Kalau memang kamu tidak mau dengan bunga yang aku berikan ini, tidak apa-apa. Aku akan membuangnya", balas Demi sambil beranjak dari tempatnya saat ini.
Namun, Delia segera mencegah Demi dan memegang erat tangan Demi, hingga Demi pun menghentikan langkah kakinya.

"Jangan dibuang", kata Delia.

"Kenapa? Aku kira kamu tidak mau menerima bunga dariku", jawab Demi.

"Siapa bilang aku tidak mau?"

"Kamu. Kamu yang tampak begitu tidak senang dengan bunga ku ini"

"Aku senang kok. Aku hanya ingin agar kamu memberikan bunga itu kepadaku nanti malam saat kita di Sungai Sanville bersama"

♡♡♡♡♡

Malam hari ini tampak begitu indah. Bintang bersinar terang sehingga mampu menghalau gelapnya malam ini. Dibawah kemerlap bintang dan cahaya bulan, Demi duduk bersama Delia di dalam tenda sambil memasak spaghetti. Sebenarnya Delia berencana memasakkan Demi makanan. Sayangnya, terlalu susah kalau harus memasak di tempat seperti itu. Sambil menunggu rebusan spaghetti, Demi mengambil bunga mawar merah muda yang diberikannya kepada Delia di sekolah tadi. Ia pun menyerahkannya kepada Delia.

"Makasih, Dem. Aku suka banget sama bunga kamu", kata Delia.
Demi tersenyum lebar. Entah kenapa kini jantungnya berdetak lebih cepat dan terasa pancaran kebahagiaan dalam hatinya.

Dibawah sinar bulan yang romantis, Demi dan Delia menikmati bersama spaghetti yang saat ini ada di depan mereka. Makannya memang cuman spaghetti, tetapi suasananya sungguh berbeda, membuat rasa spaghetti begitu luar biasa.

"Malam ini indah banget ya", kata Demi sambil menatap bintang-bintang malam.

"Hmm..", jawab Delia sambil menyantap spaghettinya.

Seusai makan, mereka pun bersantai bersama di dalam tenda. Dengan hangatnya api unggun, mereka duduk berdekatan sambil menikmati indahnya pemandangan Sungai Sanville di malam hari.
"Del, kenapa tiba-tiba kamu mengajak aku menghabiskan valentine day di sungai Sanville ini?", tanya Demi.
Delia terdiam. Kini tatapannya hanya tertuju pada Sungai Sanville. Suasana menjadi sunyi dan tenang.

"Kenapa? Kamu kurang suka ya,Dem?", balas Delia.
"Eh siapa bilang! Aku suka banget kok, Del. Aku.."

"Aku apa?"

"Aku hari ini merasa beruntung bisa menghabiskan valentine day bersamamu"

Delia tertawa kecil mendengar jawaban Demi. Namun dapat terlihat jelas bahwa Delia berusaha menyembunyikan rasa malunya sekaligus wajahnya yang sudah memerah itu. Untung gelapnya malam hari membuat wajah Delia yang sudah merah padam tidak terlihat jelas.
Demi memandang ke arah Sungai Sanville. Ia merasa senang dekat dengan Delia. Bahkan, rasa senang ini tidak pernah ia rasakan sebelumnya semenjak Keisha menyakiti hatinya.

"Dem, bisa main gitar gak?", tanya Delia tiba-tiba.

"Bisa..kenapa?", balas Demi.
Delia mengambil sebuah gitar hitam yang terletak di pojok tenda dan menyerahkannya kepada Demi. Demi mengerutkan keningnya melihat gitar hitam di pangkuannya itu.

"Ada yang kurang malam ini", kata Delia.
"Apa? Kamu mau apa, Del?", tanya Demi.
"Nyanyi. Menyanyilah satu lagu buat aku. Yahh kalau kamu nyanyi kan jadinya lebih indah acara spesial kita hari ini", jawab Delia.

Demi tertawa kecil.

"Oke"

Demi mulai memetik perlahan senar-senar gitar tersebut, membentuk suatu alunan indah nan lembut yang begitu menyejukkan hati. Delia bangkit berdiri meninggalkan Demi dan berjalan mendekati tepi Sungai Sanville. Namun Demi tetap terdiam dan terus mengalunkan nada-nada indah gitar. Hingga Demi pun menyanyikan sebuah lagu.

Delia memejamkan matanya sambil merasakan terpaan angin malam. Kakinya yang tidak bersepatu, dimasukkan kedalam air sungai hingga dinginnya terasa menusuk ke seluruh tubuh.
Tak terasa Delia meneteskan air matanya. Dadanya menjadi sangat sakit. Hatinya hancur begitu saja.

"A hundred days have made me older
Since the last time that I saw your pretty face
A thousand lies have made me colder
And I don't think I can look at this the same

But all the miles that separate
Disappear now when I'm dreaming of your face

I'm here without you, baby
But you're still on my lonely mind
I think about you, baby
And I dream about you all the time
I'm here without you, baby

But you're still with me in my dreams
And tonight it's only you and me, yeah.

The miles just keep rollin'
As the people leave their way to say hello
I've heard this life is overrated
But I hope that it gets better as we go, oh, yeah, yeah

I'm here without you, baby
But you're still on my lonely mind
I think about you, baby
And I dream about you all the time
I'm here without you, baby

But you're still with me in my dreams
And tonight, girl, its only you and me"

Delia mengusap air matanya. Ia berjalan mendekati Demi dan...

Biarlah.. hanya mereka dan sang malam yang tahu:)














Wahhh maaf bangett yah karena upload part 8 nya lama bangettt..maaf juga kalau penataan tulisan dan bahasanya masih sangatt kacau..
Tapii jangan berhenti untuk membaca Black Book ya!
Jangan lupa juga untuk membubuhkan saran, kritik, dan vote!





Oh ya, menurut kalian, Demi dan Delia cocok gak sih????? :)

BLACK BOOK : SUNGAI SANVILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang