PART 12

31 2 0
                                    

Demi menatap kearah luar cafe sambil terus mengaduk kopi di hadapannya. Ia merapatkan tubuhnya agar rasa dingin tidak terus menerus menusuk setiap tulang rusuknya. Delia duduk di hadapan Demi sambil menikmati sandwich dan segelas susu cokelat. Delia terus menerus memperhatikan Demi, namun tampaknya Demi tidak menyadari itu dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tiba - tiba saja Demi merasakan suatu kehangatan menyelimuti tangan kirinya. Ia segera mengalihkan pandangannya kearah Delia dan tersenyum manis kepadanya.

"Kamu kenapa, Dem?", tanya Delia dengan lembut.

"Aku ... hanya mengalami sedikit keanehan akhir - akhir ini", jawab Demi perlahan.

Ia menyeruput sedikit kopi susunya kemudian memegang erat tangan Delia. Delia hanya bisa terdiam dan berusaha untuk menyembunyikan mukanya yang saat ini mulai merah padam.

"Apa yang sebenarnya terjadi?", tanya Delia.

Demi hanya terdiam kemudian mengangkat kedua bahunya. Kemudian ia mengambil buku hitam dari dalam jaketnya dan menyerahkan itu kepada Delia. Namun Delia segera menepis keras buku tersebut hingga terjatuh dibawah meja. Demi membelalakkan matanya terkejut dan segera meraih buku hitam tersebut.

"Ngg..maaf, Dem. Maaf..", kata Delia perlahan.

Demi mengerutkan keningnya. Ia menatap lama kearah Delia dengan sedikit rasa curiga, namun ia segera bersikap biasa dan melemparkan senyuman kepada Delia.

"Nggak apa kok. Kamu baik - baik saja kan??", jawab Demi.

"Iya aku baik - baik saja kok", balas Delia.

Demi menggenggam erat tangan Delia.

"Sebenarnya, apa yang membuat kamu sampai masuk kedalam Sungai Sanville?", tanya Delia.

"Aku bingung, Del. Semuanya terasa aneh. Aku.. sudah tidak bisa lagi membedakan antara kenyataan dengan mimpi", jawab Demi.

"Tadi aku bertemu dengan anak laki-laki yang pernah aku ceritakan kepadamu sewaktu di sekolah. Awalnya aku mengira ini hanyalah mimpi, namun aku rasa ini bukan mimpi, Del. Ini kenyataan! Bahkan dia melempar buku hitam ini kedalam Sungai Sanville dan ketika aku kembali ke permukaan air, dia sudah tidak ada lagi", lanjut Demi.

Delia segera beranjak dari tempat duduknya. Ia berjalan menghampiri Demi dan memeluknya erat. Delia menggandeng tangan Demi dengan mesra.
"Kita pulang yuk. Kamu perlu banyak istirahat", kata Delia.

♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡

Demi meletakkan buku hitam tersebut disebelah bantalnya dan ia pun memejamkan matanya sambil terus berpikir apa yang terjadi hari ini. Tiba - tiba saja terdengar suara tawa anak kecil yang melewati kamar tidurnya. Demi segera terbangun dan berlari keluar kamar tidurnya. Ia menoleh ke kanan dan ke kiri, namun ia tidak menemukan apapun.

"Kak Tiara??", panggil Demi perlahan.

Sunyi. Tidak ada suara apapun kecuali suara jarum jam dinding.

"Ikuti aku"

Demi terkejut mendengar suara tersebut. Ia segera berlari mencari cari asal suara tersebut.

BLACK BOOK : SUNGAI SANVILLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang