"Aku cinta kamu," Bisik-ku pelan di telinga Purnama.
"Biarkan bulan ini menjadi bulan purnama di atas bunga yang layu," Aku menghapus air mataku.
"Iya, biar saja. Biarkan saja bunga yang layu itu tertancap kembali di atas rumput hijau yang tertata rapi saat aku berlutut dan menangis di atasnya," Purnama menjawab.
"Semoga bunga itu abadi, meskipun layu. Semoga bulan itu tetap utuh, tak menghilang," Aku menatapnya.
"Baiklah, aku membebaskanmu,"
--Semua menjadi gelap, sunyi, dan dingin ketika Purnama mengatakan patahan kalimat romantis dan membuatku menghilang, namun itulah kemauanku ketika semuanya terungkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah terakhir
RomanceLagi lagi aku mencintaimu di dalam dusta yang berbeda. Dan aku tersanjung dalam cerita roman yang tokohnya hanya kamu. Entahlah, aku melihatmu dalam setiap tahun. Namun sekarang, saat aku menuju ke sekolah impianku, semua terungkap bahwa aku hanyala...