"Pak," Panggilku kepada polisi itu dari belakang.
Polisi bertubuh tinggi dan besar ini menoleh ke arahku sambil tersenyum.
"Kamu PKS ya?" Tanya polisi itu."I..,iya pak. Pak eh, ini saya punya beberapa bukti tentang Aryo,"
Seketika wajah ramah polisi itu langsung berubah menjadi penasaran,
"Oh ya? Ayo lebih baik kita masuk dulu," Polisi itu mendampingiku dan Quin masuk ke ruang piket yang kelihatannya aman aman saja.
Aku menceritakan semuanya kepada polisi itu, dan,
"Oke, nanti saya kumpulkan dulu semua polisi disini. Kamu tunggu saja. Terimakasih banyak ya," Polisi itu menyimpan bukti bukti yang aku berikan.
Aku hanya tinggal menunggu, dan aku harap itu bukan Purnama.
"Akhirnya," Quin merasa bebas saat keluar dari pintu gerbang sekolah.
"Akhirnya apa?" Tanyaku.
"Ya akhirnya tugas kita beres, kan?" Quin menatapku.
"Tugas kita? Tugas gua kali," Aku berlari kearah sepeda motor berwarna hitam putih itu, sementara Quin menatapku kesal.
"Cuss ah," Aku mengendarai dengan kecepatan yang cukup tinggi.
"Eh Flo,"
"Apa?"
"Aku harap bukan purnama ya,"
"Hmm, aku harap juga gitu,"
Quin menghelakan napas,
"Kasian dia," Kata-ku
"Iya, untung ganteng,"
Akupun mencubit kecil betis Quin dari depan,
"Haha cie, cemburu ya? Maaf maaf nih, bercanda akumah," Katanya sambil menahan tawa,
Akupun tertawa kecil dan melanjutkan mengendarai motornya yang berat itu.
•••
Sesampainya dirumah, ku lihat beberapa orang mengunjungi rumahku. Mereka terlihat seperti membawa beberapa map coklat dengan tubuh mereka yang tinggi dan besar.
Akupun pergi menuju kamarku dengan pintu yang tidak ditutup rapat.
"Iya Pak, nanti saya bayar,"
"Jangan terlalu lama ya Bu, soalnya kita butuh,"
"Iya Pak, iya,"
"Ya sudah, terimakasih bu, saya pamit,"
"Iya,"
Siapa mereka? Hmm, terlihat rapi. Namun sudahlah, lebih baik aku istirahat sekarang.
Cukup bahagia aku hari ini, meskipun masih banyak yang harus ku kerjakan, lega rasanya bila aku sudah menceritakan semua kepada pak polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah terakhir
RomanceLagi lagi aku mencintaimu di dalam dusta yang berbeda. Dan aku tersanjung dalam cerita roman yang tokohnya hanya kamu. Entahlah, aku melihatmu dalam setiap tahun. Namun sekarang, saat aku menuju ke sekolah impianku, semua terungkap bahwa aku hanyala...