Jungkook menarik pinggang ramping seorang gadis yang berpakaian minim. Tangan nakalnya mulai mengelus punggung gadis itu.
Bukannya mengelak, gadis itu malah tersenyum genit. Ia mengalungkan tangannya pada leher Jungkook.
Bagai pahlawan kesiangan, Hoseok datang dan mendorong Jungkook. Ia menatap gadis itu dengan tatapan mata andalannya.
"Permisi sebentar, aku mau berbicara dengan dia."
Dengan begitu, gadis centil tadi pergi meninggalkan Hoseok dan Jungkook.
"Kau bodoh hah?!" Bentak Hoseok.
Tapi bukannya takut, Jungkook malah tertawa meremehkan. Matanya yang setengah terpejam karena mabuk membuatnya terlihat menyebalkan.
"Hahaha.. percuma saja."
Tentu saja Hoseok bingung. Lelaki yang sedang tertawa didepannya ini, Jungkook, bukanlah orang yang terbuka.
Ia sangat tertutup. Masalahnya selalu ia pendam sendiri.
Mungkin karena sudah diambang batas kesabaran, disinilah ia sekarang.
Club. Mabuk. Menggoda perempuan murahan.
He lost his way.
***
Hoseok menggelengkan kepalanya. Ia menyodorkan sebuah gelas dan obat kepada Jungkook.
"Aduh, kepalaku pusing."
"Siapa suruh mabuk-mabukan?!" Bentak Hoseok. Bagi Hoseok, Jungkook sudah seperti adik kandungnya. Wajar saja jika ia marah saat melihat Jungkook seperti kemarin.
Bukannya menjawab, Jungkook malah menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.
"Im Yuri."
"Apa? Siapa?" Hoseok yang sedari tadi fokus pada ponselnya langsung menolehkan kepalanya saat mendengar ucapan Jungkook.
"Im Yuri."
Hoseok terlihat menganggukan kepalanya. "Hm, sepupu kita. Dia kenapa?"
Jungkook menghembuskan nafasnya kasar. Tangannya mengacak rambutnya sendiri.
"Aku menyukainya."
"Yah, kita semua menyukainya, dia menyenangkan."
"Tidak, bukan begitu. Aku.. mencintainya lebih dari sekedar hubungan sepupu."
Hoseok diam. Dia menatap Jungkook dengan tatapan tidak percaya.
"Kook, aku sarankan sebaiknya kau buang rasamu itu jauh-jauh. Aku hanya takut jika kau akan terluka nantinya."
***
Jungkook menatap sekelilingnya dengan masam, sesekali ia melirik jam tangan Rolex yang melingkar ditangan kirinya.
Ia menyesap vodka yang telah dipesannya beberapa menit yang lalu. Senyumnya mengembang ketika melihat gadis berpakaian sangat minim yang sedang mengecup cuping telinganya.
Tangan nakal Jungkook meraba perut rata gadis itu. Ketika ia ingin menaikkan tangannya keatas untuk meremas payudara gadis itu, suara husky mengagetkannya.
"Kita disini mau membicara soal sepupumu atau bermain dengan para jalang disini?"
Taehyung menatap jengah gadis yang bergelayut manja pada lengan Jungkook. Ia berhenti mengunyah permen karet dan menarik tangan gadis itu agar menjauh dari Jungkook.
"Kau cari saja pria mapan yang lain, yang bisa membayarmu lebih banyak. Pria ini tidak bisa membayarmu karena ia tidak mempunyai uang. Pergi kau!"
Jungkook mendesah, ditatapnya Taehyung yang sedang menatap isi club dengan mulut yang menganga.
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS ;Oneshoot
FanfictionCaution! This story will make you feel baper. And maybe laper. So get yourself ready.