Taehyung menggeram hebat, tubuhnya memerah, urat nadinya menjadi membesar. Ia meremas rumput yang berada disekelilingnya dan sesekali menggeram.
Tubuhnya memanas, giginya mengeluarkan taring, tangannya dipenuhi bulu, dan kukunya memanjang.
Tak lama kemudian, ia mulai berubah menjadi makhluk yang menyeramkan. Ia meraung dan mulai berlari menuju ke pedesaan dipinggir hutan. Yang ia pikirkan sekarang adalah, daging.
Ia berhenti sejenak, ditatapnya petani didepannya ini dengan tajam. Ia meraung dengan keras hingga menimbulkan gemaan yang mengerikan.
Ia mulai mendekati petani itu. Ia mulai mencabik-cabik petani itu tanpa ampun. Matanya berbinar ketika melihat daging yang masih segar. Ia memulai menyantap petani itu.
****
Yoora menatap sekelilingnya dengan tatapan bingung ketika melihat semua penduduk desa berlari berhamburan. Ia menatap eomma nya yang tengah menangis."Eomma, ada apa? Kenapa semua orang berlarian seperti ini?"
Yoora mengedarkan pandangannya ke segala penjuru, tatapannya berhenti pada satu titik. Itu tubuh manusia yang sudah membusuk.
Ia memekik dan segera menarik eommanya menuju kedalam rumah. Ia menatap eommanya. Apa ini berarti kita harus pindah?
"Mau tidak mau, kita harus meninggalkan tempat ini."
"Apa itu tadi?"
"Itu paman Kang, menurut penduduk lainnya, ia menjadi santapan hewan buas yang ada dihutan ini."
Ia menatap eommanya, lalu ia pergi menuju tengah hutan. Ia tidak memperdulikan teriakan eommanya karena yang ia pikirkan saat ini adalah keselamatannya dan seluruh penduduk desa.
Ia terus melangkah menuju ke tengah hutan tanpa membawa apapun. Tak lama kemudian, mulutnya menganga ketika melihat pria tergeletak di tengah hutan dengan terbalut celana jeans hitam.
Ia menghampiri tubuh pria itu dengan hati-hati. Ia mengamati wajah rupawan pria itu. Entah mengapa, pipinya mengeluarkan semburat merah yang tak dapat ia tahan. Ia segera membangunkan pria itu.
"Hey, kau baik-baik saja?"
Ia terus menepuk pipi pria itu, tapi pria itu tak kunjung membuka matanya. Segera ia mendudukkan tubuh pria itu, dan ia berusaha sekuat tenaga untuk menggendong pria itu sampai rumahnya.
Ketika ia ingin mencoba berjalan dengan mengangkat tubuh pria itu, pria itu menggeram. Yoora memekik, dengan sigap ia menjatuhkan tubuh pria itu.
"Akh."
Mulut Yoora menganga ketika melihat pria itu mulai membuka matanya. Dengan buru-buru, ia berusaha meninggalkan pria itu, tapi sayang gaun putihnya diduduki oleh pria itu.
"Em, apa kau baik-baik saja?"
****
"Maafkan aku, apa itu terasa sakit?"
Yoora mengobati punggung Taehyung yang memerah akibat terkena ranting pohon. Taehyung menggeleng dan menyesap teh hijau yang dibuat oleh Yoora.
"Aku baik-baik saja, Yoora-ssi. Terima kasih sudah mau menolongku."
"Tidak masalah, Taehyung-ssi. Aku malah senang membantumu."
Pipi Yoora mengeluarkan semburat merah untuk yang kedua kalinya, ia tidak habis pikir mengapa pipinya sekarang mudah sekali merona.
Yoora menatap punggung Taehyung, lalu naik kebahu lebar Taehyung. Dadanya bergemuruh ketika melihat lekuk tubuh Taehyung yang menurutnya sangat gagah.
Ia merasa, bahwa ia menyukai Taehyung.
Dan ini pertama kalinya Yoora merasakan jatuh cinta.
"Yoora-ssi? Um, apa kau punya baju yang bisa aku pakai?"
Yoora mengangguk, ia berdiri dan mengambil baju kakak laki-laki nya yang sudah meninggal, karena menurutnya tubuh kakaknya sangat pas dengan tubuh Taehyung.
"Terima kasih, Yoora-ssi."
"Apa kau lapar? Aku akan membuatkanmu makanan."
Taehyung mengangguk dan memamerkan senyum kotaknya. Ia mengusap tengkuknya dan bergumam.
"Apa Yoora melihat tanda ini?"
****
Yoora menatap Taehyung yang memakan masakannya dengan lahap. Ia merasa sedikit curiga, ketika ia menatap tengkuk Taehyung, ia menemukan tanda aneh disana.Apa jangan-jangan Taehyung itu...
Yoora menggelengkan kepalanya beberapa kali, ia bangkit dan berlari menuju ke kamarnya. Ia membuka laci yang berisikan buku tentang 'Werewolf And Vampire'.
Ia menelusuri setiap isi buku itu secara teliti. Matanya terbelalak ketika membaca salah satu isi dari buku itu.
Ia menjatuhkan bukunya, tangannya bergetar hebat.
"Yoora-ssi, kau baik-baik saja? Terima kasih untuk makanannya, itu sangat enak."
Air mata mengalir deras dari kedua matanya. Ia sangat takut sekarang.
Jadi selama ini, dia yang memakan penduduk desa selama dua minggu ini?
Bagaimana bisa pria tampan sepertinya adalah... Werewolf?!
"S-siapa kau sebenarnya, Taehyung-ssi?"
Taehyung mengerutkan dahinya dan berjalan mendekati Yoora.
"Apa maksudmu? Siapa aku? Kau kan tahu jika aku ini Taehyung."
"TIDAK."
Yoora berteriak, tangannya mencoba menggapai sesuatu untuk bisa mengusir Taehyung dari sini.
"Jangan mendekat, tolong!"
Taehyung menatap Yoora yang bersimpuh di lantai. Ia tersenyum kecut.
Gadis ini sudah tahu siapa aku sebenarnya.
Taehyung berjongkok didepan Yoora yang ketakutan. Digenggamnya tangan Yoora, ia mencondongkan tubuhnya untuk mengecup dahi Yoora.
"Apa kau takut padaku, hm? Katakan padaku."
"T-tidak. Kenapa aku harus takut?"
"Lalu, kenapa jika aku mendekatimu, kau beringsut mundur. Apa itu yang dinamakan tidak takut?"
Taehyung merengkuh tubuh Yoora. Ia mengusap surai kecoklatan milik Yoora.
"Yoora, please save me."
"Please save me from the darkness that always bothers me when midnight arrived."
-Taehyung's
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS ;Oneshoot
أدب الهواةCaution! This story will make you feel baper. And maybe laper. So get yourself ready.