Chapter 23: Something happen

1.2K 42 0
                                    

Author POV

sehun kini sedang ada di bandara.

Dia saat ini sedang ada di ruang tunggu keberangkatan pesawat.

Sebenarnya dia sudah dibelikan tiket pesawat oleh eommanya luhan agar ia tidak usah repot membeli tiket lagi.

Sembari menyeruput kopi hangatnya tadi baru saja dia pesan tadi sambil terus mengecek notifikasi dari telepon genggamnya.

***

13.00 PM

Sudah 2 jam setibanya sehun di australia tempat dimana dia dan luhan tinggal.

Sehun POV

Kini aku sedang berada di dalam taxi, aku mangadahkam pandanganku menuju luar. Hiruk pikuknya kota ini aku sangat rindu.

Walaupun aku hanya sementara di seoul tapi rasanya aku sangat rindu sekali kepada Luhan.

"Padat sekali"

Itu adalah kata yang kuucapkan dalam hati

Handphoneku yang sedari tadi aku pegang kini bergetar lalu segera kuangkat panggilan itu.

"Yeoboseyo?"

"Kau ada dimana sekarang?"

"Aku sedang menuju kesana tunggu aku"

"Cepatlah!"

-flip

Terputuslah sambungan kami

"Pak bisakah anda sedikit lebih cepat?"

Aku menepuk supir taksi yang aku naiki dan mobil pun dengan santainya melaju dengan kecepatan yang tinggi

Untung jalanan saat ini sedang sepi jadi kami dengan cepat sampai.

.

Aku membuka pintu mobil dan menurunkan koperku yang ada di bagasi belakang mobil

Setelah aku membayar aku segera menggeret koperku untuk masuk ke dalam.

Ku langkahkan kakiku menuju lift dan segera menekan tombol 5 kemana seharusnya aku tuju.

Setelah pintu lift tertutup aku pun keluar dari sana masih dengan setia menggeret koperku. Terlihat beberapa anggota keluargaku disana.

Mereka sedang duduk di kursi panjang yang biasanya digunakan di ruang antrian atau ruang tunggu.

Aku menghampiri mereka dan berkata

"Bagaimana keadaannya?"

Eomma mertuaku terlihat menahan air matanya untuk jatuh begitu menatapku

"Kata dokter dia sedang mengalami masa kritis"

Deg..

Aku yang mendengarnya seketika juga merosot pada kursi yang ada di sebelah tao- adik dari Luhan.

×°×°

Author POV

flashback on

Hari ini adalah hari yang cerah. Seorang pria nungil dengan pakaian santainya sedang berkutat di dapur.

Dia dengan telaten memotong sayuran dan mengolahnya menjadi soup. Lalu kemudoan menaruhnya di sebuah rantang yang tidak terlalu besar. Mulai mengeluarkan kimchi dan pancake dari kulkas dan memasukannya ke dalam kotak makan.

"Hah, aku tidak sabar ketemu eomma"

Katanya sangat gembira- jelas seperti anak kecil yang bermimpi ingin berlibur dan liburannya tercapai.

Friendship (ChanBaek Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang