Aku kini sedang duduk di salah satu bangku lorong rumah sakit ini.
Hanya ada aku dan suara angin yang membelai lembut rambutku. Sesekali aku melihat ke arah ICU, tampak ibuku terbaring tak berdaya di ranjangnya.
Tubuh kakunya yang di masuki banyak selang itu membuatku tak mampu menahan butiran air mata ini.
Aku sungguh menyesal, mengapa aku tak di Korea menemani ibuku saat ayahku akan pergi ke Australia?
Ketika aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, terdengar suara derap kaki dari ujung koridor.
Seorang wanita berseragam biru dengan masker di mulutnya dan juga penutup kepala serta memakai sarung tangan, berjalan kesini.
Masuk ke dalam ruang ICU dan mengecek beberapa selang disana.
Aku melihatnya bekerja dengan sangat hati-hati dan teliti.
Tiba-tiba baekhyun dan chanyeol menghampiriku, mereka membawa satu kantung plastik yang berisi tempat makan disana.
Chanyeol mengambilnya dan menyodorkannya padaku
"Kau harus makan jongin, agar kau tidak sakit"
Namun aku diam-diam seribu bahasa.
Aku tak berubah, aku hanya shock atas kejadian kemarin.
"Ayolah jongin" mohon baekhyun padaku sambil menaruh sendok pada makananku.
"Baiklah aku makan" kataku terpaksa, menyendokkan setiap suap makanan ke dalam mulutku.
Aku makan dengan perlahan lebih tepatnya tidak nafsu untuk makan apapuj kali ini.
Teman-temanku hanya menatapku khawatir dengan kelakuanku ini.
Perlahan kulihat chanyeol berjalan mendakat melihat ibu yang ada di sana.
Wajahnya mematung sesaat saat melihat ibuku yang terbaring tak berdaya di sana.
-÷÷-
Aku diantar ke rumah dengan mereka berdua.Sesampainya di ambang pintu, bibi shin menyuruh mereka masuk. Bibi shin adalah bibiku dari Busan. Dia sengaja disini untuk menjagaku saat ayahku di luar kota sedang ada kerjaan
Ayah seperti apa itu. Istrinya tak berdaya dia tidak menjenguknya. Sepenting apakah pekerjaannya dibanding keluarganya sendiri.
"Ah kalian! Silahkan masuk. Kalian menginap disini saja menemani jongin" kata bibi shin dengan berusaha menghiburku.
Mereka berdua yang tahu betapa jatuhnya aku akhirnya menyetujui ajakan bibi shin.
Kami berjalan menaiki tangga menuju langai atas temlat kamarku berada.
Sangat rapih aku tidak suka sesuatu yang berantakan. Mungkin aku memiliki julukan playboy saat SMA tapi bukan berarti aku orang yang suka berantakan.
Hanya julukanku saja bukan kepribadianku yang suka kotor. Mereka terlihat membawa kasur dari gudang oleh bibi shin.
Dan menggelarnya tepat disamping bawah ranjangku.
12:00 PM
mereka semua memejamkan matanya tertidur pulas. Namun aku berdiri di depan jendela kamar memandang langit.
Sesungguhnya aku malu dengan tindakanku yang seperti ini, namun apa daya aku begitu karena begitu terkejut.
Mungkin aku harus meminta maaf pada chanyeol karena merusak kerinduannya pada baekhyun
Namun aku juga harus meminta maaf pada baekhyun, karena dialah yang sedari tadi mengurus tiket pesawat kami.
Dia rela ikut pula dengan kami ke seoul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship (ChanBaek Fanfiction)
FanficMereka berteman sejak lama. Namun seketika semua berubah semenjak Baekhyun harus pindah ke Paris