1

2K 47 0
                                    

Suasana kelas 12-3 tampak ramai seperti biasanya. Terlihat sekumpulan gadis remaja tengah mengobrol dengan hebohnya. Beberapa siswa berkutat dengan gadgetnya masing-masing. Ada yang sibuk dengan pr yang belum selesai dikerjakan dirumah, ada pula yang sedang bercanda dengan teman-temannya. Namun hanya ada satu orang yang tampak terlihat tenang duduk dibaris terakhir kedua samping jendela. Ia hanya menatap kosong pemandangan yang terpampang dari jendela kelas tersebut. Namanya Park yeji. Gadis cantik berkacamata kotak, berambut hitam Pekat dengan gaya rambut yang selalu dikuncir berbentuk buntut kuda. Yeji adalah anak pendiam. Lebih tepatnya anak yang sulit untuk mengekspresikan dirinya. Dia terkenal dengan sifat dingin dan sikap tidak pedulinya. Meskipun begitu ia memiliki sekumpulan teman dekat yang cukup gaul dan memiliki prestasi yang memuaskan dalam bidang akademik. Teman teman dekatnya sangat mudah berbaur dengan teman-teman disekolahannya. Tetapi tidak dengan yeji. Yeji sangat membatasi dirinya untuk berinteraksi dengan orang yang tidak dekat dengannya. Hal ini membuat beberapa lelaki yang ingin mendekatinya merasa segan dengan yeji. Karena setiap mereka mencoba mengajak bicara, yeji hanya memberikan tatapan dinginnya yang membuat orang lain mengurungkan niat untuk berbicara dengannya.
     Bel tanda kelas masuk berbunyi. Guru sejarah yang mengisi pelajaran tersebut masuk ke kelas dibarengi dengan tiga murid laki-laki yang selalu datang tepat setelah bel berbunyi. Mereka adalah tiga orang yang memiliki reputasi tinggi di sekolah ini, yaitu seokjin, juno, dan saemy. Ketiga orang tersebut mengambil tempat duduk paling belakang. Seokjin duduk dibelakang yeji dimana tempat tersebut merupakan tempat yang selalu ditempatinya. 
"Hai yeji" sapa seokjin ketika ia melewati yeji. Yeji hanya menatapnya dingin dan menggumam asal-asalan untuk menjawab sapaannya.
"Ada pr?" Tanya seokjin ketika ia sudah duduk di bangkunya.
Yeji hanya menggendikkan bahunya, bahkan tak sedikitpun menoleh.
"Okay, aku anggap tidak ada pr"
Yeji segera menoleh dan mengerutkan alisnya
"Tak pernah kah kau menulis reminder tugas sendiri? Kenapa selalu bertanya kepadaku ada pr atau tidak?" Yeji mulai geram. Ia merasa terganggu dengan pertanyaan yang dilontarkan seokjin setiap paginya.
"Hahaha, santai yeji.. aku hanya basa basi, lagipula aku sudah mengerjakannya."
Yeji semakin geram. Ia mencubit dengan keras lengan seokjin
"AWW ampun." Teriak seokjin hingga semua orang di kelas tersebut termasuk guru sejarah menoleh kepadanya.
"Mulai besok jangan pernah tanya lagi ada pr atau tidak."
Seokjin hanya meringis sambil tersenyum miring.
"Jangan begitu, cantik.." goda seokjin. Namun rupanya godaan tersebut tidak mempan untuk seorang park yeji.
Seokjin hanya tersenyum memandangi yeji dari belakang. Ia sebenarnya sudah lama tertarik dengan yeji. Penampilannya yang sederhana dan tanpa makeup membuat seokjin semakin gemas dengannya. Apalagi sifatnya yang dingin itu. Membuat dia semakin penasaran dengan yeji, sehingga ia terus-terusan menggoda yeji.
Namun sayangnya yeji tak pernah peka dengan hal tersebut. Ia selalu saja bersikap judes setiap kali seokjin menggodanya.
  Suatu hari nanti akan kubuat kau jadi milikku park yeji..
Batin seokjin yang masih tetap memandangi kunciran kuda park yeji.

You Are Mine (BTS Jin FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang