3

878 37 0
                                    

Minggu pagi adalah waktu yang paling tepat untuk bergelung dibalik selimut. Setelah seminggu penuh beraktivitas dari pagi hingga malam, hari minggu adalah hari yang cocok untuk benar-benar memanjakan diri dengan berdiam di rumah menghabiskan waktu bersama keluarga. atau tidur seharian? Yang pasti hari minggu harus dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menyegarkan kembali kondisi tubuh.
Tapi malang sekali nasib seorang park yeji. Pagi-pagi sekali teman-temannya datang ke rumahnya, membangunkannya dan mengajaknya untuk olahraga pagi.

"Ahhh.. ini masih pagi yaampuun.." ucap yeji serak. Terjadi acara tarik menarik selimut di kamar mungil yeji.

"Ayolah, ini termasuk program diet kita... katanya kamu mau turun 5 kilo kan?"

"Haaishhh... kumohon aku masih mengantuuukk"
Yeji menelungkupkan badannya. Mengeratkan gulingnya dan meringkuk seperti janin.
Teman-temannya kehabisan akal. Mereka bingung harus melakukan apalagi supaya yeji mau segera bangun.
"Aku akan mentraktirmu makan di restoran manapun jadi ayo cepat bangun"
"Ahh tidak mempan.. kau tau kan aku sedang diet"
Yeji makin mempererat gulingnya. Ia masih ingin tidur untuk 5 jam lagi.
"Nanti aku temani kamu nonton konser troye sivan!" Teriak serim lantang.
Detik itu juga yeji bangkit dari tidurnya.
"Janjii??"
Semua melotot kearah serim seakan tidak yakin dia mampu mengajak yeji nonton konser troye sivan. Pasalnya untuk membeli army bomb saja dia harus mati-matian menabung hingga tidak jajan 5 bulan.
"I..iya.. aku akan usahakan. Tapi ayo siap-siap kita akan lari pagi."

"Okay aku siap-siap." Tidak butuh waktu lebih dari 5 menit, yeji sudah mandi dan telah siap dengan baju olahraganya.
"Ayo lari. Aku harus turun 5 kilo. Ayoo." Teriak yeji dengan semangat. Dia pecicilan sekali sampai bergoyang-goyang tak jelas. Ya memang inilah sifat asli yeji yang tidak diketahui oleh orang-orang selain teman dekatnya. Apalagi di depan laki-laki. Dia benar-benar menghilangkan senyumannya.

Mereka berlima sudah sampai ke tempat dimana orang-orang melakukan olahraga pagi. Ada yang berlari, bersepeda, dan bermain skateboard. Yeji dan teman-temannya melakukan pemanasan terlebih dahulu. Niatnya mereka akan lari sejauh 5 km.
"Kalau aku pingsan dijalan bagaimana?" Tanya yeji yang sedang memutar mutar kakinya.
"Tak akan terjadi, aku jamin." Ucap yuna dengan yakin. Semuanya tertawa kecil, membuat yeji keheranan. "Ayo mulai. Kita lari berdua berdua ya, aku dan yuna paling depan, serim dan jina ditengah, kau yeji karna lari paling lambat dibelakang saja." Atur haewoon.
"Ihhh tidak adiil..." yeji mengerucutkan bibirnya merasa tak terima dengan keputusan haewoon.

"Hei kalian, sedang mau lari? kebetulan sekali ya kita bertemu?" Tiba-tiba seokjin datang sambil memegang pundak yeji membuat yeji tersentak.
"Apaan siihh?!" Ucap yeji sambil menyingkirkan tangan seokjin dengan kasar.
"Ahh kebetulan sekali kau datang seokjin, kau temani yeji lari ya dibelakang. Karena kita ganjil jadi yeji harus lari sendiri." Kata haewoon.
"Siap komandan! Aku akan senang hati menemani park yeji!" Seokjin memberi hormat pada haewoon sambil tersenyum. Mereka mulai berlari. Yeji ingin melayangkan protes tetapi tak sempat karena mereka sudah berlari meninggalkan yeji berdua dengan seokjin. Sebenarnya acara lari pagi ini adalah rencana yang disusun oleh teman teman yeji dan seokjin dalam rangka melakukan 'pendekatan' antar yeji dan seokjin.
"Ayo nanti kita tertinggal jauh." Kata seokjin sambil meraih tangan yeji berniat untuk menggenggamnya.
"Ihh, jangan pegang-pegang." Ucap yeji sembari menepis tangan seokjin.
Mereka mulai berlari. Seokjin berusaha mengimbangi kecepatan larinya dengan yeji. Mereka tertinggal jauh dengan teman-temannya yang berada dibarisan depan karena yeji berlari dengan sangat pelan. Ia tidak terbiasa olahraga. Inipun terpaksa karena diajak oleh teman-temannya.
Mereka bahkan belum berlari sejauh 1 km tetapi yeji sudah kelelahan. Yeji linglung hingga hampir terjatuh. Untungnya seokjin menangkap yeji dengan sergap.
"Kamu lelah yeji? Kita bisa istirahat dulu sebentar."
"Air..." minta yeji kepada seokjin. Akhirnya mereka menepi sebentar didekat minimarket. Seokjin membelikan yeji air mineral sedangkan yeji menunggu seokjin di meja yang tersedia di depan minimarket. Kondisinya sudah terkapar seperti ikan yang sedang dijemur.
"Ini.. minum" seokjin menyodorkan air mineral yang segera dirampas dan diteguk oleh yeji. Yeji meneguknya dengan tergesa-gesa. Seokjin memperhatikan yeji dengan gemas. Rasanya ingin sekali mencubitnya. "Yaampun, pelan-pelan yeji nanti tersedak.."
"Uhuk..uhuk.." terlambat. Yeji sudah tersedak. Seokjin menepuk-nepuk punggung yeji, membantu meredakan batuk yeji.
"Hah.. lelah sekali.." ucap yeji yang masih terengah-engah.
"Kita bahkan belum setengah perjalanan dan kau sudah kelelahan?"
"Aku bukan lelaki. Aku tidak punya tenaga sebanyak dirimu."
"Haha, itu karena aku banyak makan. Makanya kamu harus banyak makan, jangan menyiksa dirimu dengan diet ketat."
Yeji kebingungan. Bagaimana seokjin tau kalau dia sedang diet ketat.
"Aku tidak banyak makan karena aku bukan babi kelaparan seperti dirimu."
Ucap yeji sembari berdiri, bersiap untuk berlari lagi. "Ayo lari lagi, kita sudah tertinggal jauh."
Seokjin hanya tertawa. Padahal mereka tertinggal jauh karena yeji yang larinya pelan sekali. Seokjin menyusul yeji. Mulai menyeimbangkan kecepatannya dengan yeji. "Kalau ingin menepi bilang saja. Atau kalau tak sanggup berlari biar aku gendong saja."
Yeji memincingkan matanya. "Aku tidak selemah itu ya.."

Mereka tetap berlari. Sesekali seokjin mengajak bicara yeji. Yeji menjawab meski hanya sekedar 'ya' atau 'tidak' kadang hanya menggeleng atau mengangguk. Yeji terlalu lelah untuk berbicara.
Setelah menempuh hampir 4 km lamanya yeji benar-benar ambruk.
"Yejii..!!" Teriak seokjin.
"Aku lelah..." ucap yeji pasrah. Yeji terduduk ditanah. Ia tak sanggup untuk berlari lebih jauh. Seokjin mensejajarkan tubuhnya dengan yeji. Ia menggenggam lengan yeji, berusaha mengangkatnya.
"Kamu sudah tak sanggup? Sini aku gendong saja."
Yeji tak mengelak. Ia hanya menggangguk ketika ditawarkan untuk digendong. Akhirnya seokjin menggendong yeji. Ia mengangkat tubuh yeji di punggungnya.
"Kamu harus sering olahraga yeji, supaya tidak cepat lelah.." ucap seokjin pada yeji yang berada dipunggungnya. Yeji hanya menggangguk. Gerakan kepala yeji terasa di pundak seokjin. Diam-diam tanpa sepengetahuan yeji, seokjin tersenyum. Ia begitu senang akhirnya bisa sedekat ini dengan yeji. Meskipun yeji terasa berat tetapi seokjin tidak mempedulikannya. Ia begitu senang bisa menggendongnya untuk 1 kilometer lagi. Bahkan ia memperlambat jalannya agar dapat berlama-lama menggendong yeji.

"Yeji jangan diet lagi, kamu harus makan banyak. Supaya ada tenaga."

"Aku ingin kurus" ucap yeji lemah.

"Aku juga, tapi aku makan banyak. Jadi aku olahraga yang banyak juga. Tapi aku kurus kan."

"Iya kau kurus." Yeji makin mengeratkan tangannya di leher Seokjin, membuat Seokjin makin bahagia.
"Kalau kamu ingin kurus, aku bisa bantu kamu. Asal kamu mau olahraga 3 kali seminggu denganku. Bagaimana?" Tawar seokjin.

"Janji bakal bikin aku kurus?" Tanya yeji memastikan.
"Iya janji." Tegas seokjin.
"Kalau aku tetep gak kurus?"
"Sebenarnya kurus atau gendut aku tetep suka sih, AW!! Jangan cubit nanti kamu jatuh.."
"Serius dong..." yeji kesal dengan seokjin yang sering bercanda.
"Iya, iya.. asal kamu mau olahraga denganku, tenang saja."
"Oke" jawab yeji. Seokjin senang bukan main. Akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk lebih sering bertemu dengan yeji.

Hari ini princess jin ulang tahun yeayyy 🎂🎂🎂🎂
Makin ganteng ya bang, semoga sehat selalu dan sukses terus karirnyaa..

You Are Mine (BTS Jin FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang