6

831 22 0
                                    

Semalam Yeji diantar pulang oleh Seokjin lagi. Padahal Yeji sengaja tidak membawa jaket Seokjin supaya ia memiliki alasan untuk tidak diantar pulang oleh Seokjin. Tapi Seokjin tetap bersikeras dan mengancam akan menciumnya kalau tidak menerima ajakannya. Akhirnya dengan berat hati Yeji menerima ajakannya. Seokjin memberikan Yeji jaketnya, sedangkan ia sendiri tidak menggunakan jaket. Setelah sampai dirumah Yeji barulah Seokjin memakai jaket.

    Paginya kelas dimulai seperti biasa. Bel masuk berbunyi dan guru segera masuk ke kelas. Biasanya setelah guru masuk, Saemy Juno dan Seokjin masuk setelahnya. Tetapi hanya ada Saemy dan Juno yang mengikuti dibelakang guru. Yeji kebingungan karena tak menemukan Seokjin. Hingga jam pelajaran pertama selesai, Seokjin tak kunjung muncul. Barulah setelah absen, Juno mengatakan kalau Seokjin sakit demam.

Mendengar Seokjin demam, Yeji merasa bersalah. Jangan-jangan seokjin demam karena semalam tidak memakai jaket. Tanpa yeji sadari, ia mulai merasa khawatir.

***

bel pulang sekolah berbunyi. Hari ini hari sabtu, sehingga kelas dibubarkan jam 5 sore. Seharian tanpa hadirnya seorang Seokjin, membuat hari Yeji terasa.. kosong? Tak ada yang mengajak bercanda ketika pelajaran, Tak ada yang menjahilinya, tak ada yang mengacak-acak rambutnya, entahlah.. kenapa lagi-lagi ia terus memikirkan Seokjin? Ia merasa bersalah karena membuat Seokjin harus melepas jaketnya semalam hingga ia jadi demam begitu. Seharian ini ia terus menimbang-nimbang, apakah sebaiknya ia menjenguk Seokjin atau tidak. Ia ingin sekali menjenguknya namun rasa gengsinya benar-benar tinggi. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, akhirnya ia memutuskan untuk menjenguk Seokjin, dengan beralasan 'merasa bersalah karena membuatnya demam'. Yeji yang sudah merapihkan barang-barangnya akhirnya menghampiri Juno.   

"Juno, apa kau tahu dimana rumah Seokjin?" Tanya Yeji.

"Iya tentu, kenapa? Mau menjenguknya? "

Dengan sedikit gengsi Yeji mengangguk. Juno tersenyum simpul melihat tingkah yeji.

"Biar ku antar"

Akhirnya Yeji menerima tawaran Juno. Yeji dan Juno menaiki mobil Juno. Saemy ikut menebeng karna ia juga ingin menjenguk Seokjin.

Setelah duduk di mobil, Saemy mulai berbasa-basi dengan Yeji.

"Jadi kau dan seokjin sudah jadian, Yeji?" Tanya Saemy kepada Yeji yang duduk di belakang.

"Hah? Jadian apa? Tidak ada yang jadian!" Sanggah yeji.

"Memang dia belum menembak?"

"Tidak ada yang menembak." Ini lagi, bikin salah tingkah.

"Kukira dia sudah nembak.." 'memangnya Seokjin berniat untuk menembak?' Pikir Yeji dalam hati.

"Tapi kau juga suka kan dengannya?"

"Tidak"

"Eiyy jangan bohong.. lalu kenapa sekarang kau menjenguknya?"

"Aku hanya merasa bersalah. Dia demam gara-gara aku."

"Yaampun memang kalian semalam habis melakukan apa sampai Seokjin demam begitu?" Selidik Juno.

"Yyaa! Aku memakai jaketnya, sedangkan dia tidak. Jangan berpikir yang tidak tidak!"

"Oh, kukira habis macam-macam."

You Are Mine (BTS Jin FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang