Part 14

6 1 0
                                    

"Banserr...kenapa kreditnya ditutup, aku kan gabisa belanja lagi..uuhh!" Suara perempuan yang cempreng memekakkan telingaku saat aku dan aldy keluar dari ruangannya.

Aldy langsung mendekap ku saat mendengar suara perempuan itu.

"Siapa tuh?" Tanyaku

"Itu mery, dia mantan gue ratu, tapi dia cuma manfaati gue aja. Gue bodoh sempet sayang sama dia" aldy menjelaskan dengan cepat.

Aku sedikit mempererat pelukkan ku ke aldy.

"Yang siapa ?!" Aku setengah berteriak ke Aldy. Lalu aldy menatapku seolah bertanya kenapaa?. Aku hanya mengedipkan mataku lalu bibirnya membentuk huruf O.

"Lo siapa ?" Tanya Mery sengit.

"Maaf mba, mba ini siapa ya?"

"Eh sok banget sih lo. Ini siapaa yaaaang?" Tanya Mery sambil merengek ke arah Aldy.

"Tanya sendiri, jawabannya jawaban aku juga." Aldy menjawab ketus.

"Gue pacarnya aldy" jawabku mantap.

"Haah!! Apa - apaan lo, eh gue yang pacarnya aldy, gausah sok ngaku - ngaku deh lo!" Mery mulai nyolot.

"Memang nyatanya begitu" aku berkata santai.

"Alah palingan lo cuma mau duitnya aldy doang! Dasar miskin ewh!" Jawab Mery

"What?? Let me correcting your words girl, gue? Miskin? Hahaha. Coba liat deh diri lo, dateng - dateng protes kenapa kartu kredit aldy di blokir, emang lo sangking ga punya duit ya pake kredit orang? Keliatan dong siapa yang miskin disini? Hahahaha"

Wajah mery terlihat merah padam. Mery mengangkat tangannya ingin menamparku, dengan cepat ku tepis.

"Apa - apaan lo mer? Gausah nyentuh cewek gue, dan bener kata dia. Lo itu yg sebenarnya cinta sm uang gue. Balikin kredit gue" kata aldy

Mery geram "nih gue balikin dasar lo cowok apaan make badan gue doang!"

"Cih murahan" aku berdecak.

"Apa lo bilang !!?"

"Apa apaan sih ribut banget" febi keluar dari ruangannya.

"Ka febi.. liat nih banser jahat sama aku" mery mulai cari muka.

"Lo ngapain disini ? Masih hidup ?" Tanya febi ke mery. Pertanyaannya sukses membuat mery terdiam.

"Dasar gatau diuntung kalian!" Mery marah dan berjalan cepat ke mobilnya.

"Mau kemana lo ser?" Febi beralih ke aldy

"Jalan nyari rangka corolla" jawab aldy. Lalu dia menggandengku menuju mobilnya.

"Santai aja aldy, gausah buru - buru" Aldy masih diam.

"Kenapa sih aldy ?" Tanyaku lembut.

"Aku minta maaf" dia menunduk.

"Buat apa?"

"Buat apa yg di katakan mery" dia masih menunduk.

Aku meraih wajahnya untuk menatapku. "Tak perlu minta maaf dy, dia sudah jadi masalalumu. Toh kan sudah terjadi, mau diapain lagi coba kalau udah terlanjur?"

"Tapi aku takut kamu berubah" aldy menggenggam tanganku yg ada di wajahnya.

"No, baby.. ini sudah pilihan aku untuk sama kamu, aku ga bakal berubah kalau km ga salah." Jawabku sambil tersenyum.

Aldy menatapku dalam, lalu dia ikut tersenyum. Aku melepaskan tanganku dari wajahnya. "Yaudah yuk.. cari makan dulu ya?" Tanyanya, dan aku hanya mengangguk mantap.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang