Ratu PoV
"Bun kok sepi, temen temen ratu mana ?" Tanyaku pada bunda
"Mereka udh di rumah masing masing nak" jawab bundaku sambil melepaskan anting antingnya di meja rias.
Wajahku kecewa. Kenapa tidak ada yang memberitauku, aku berlari ke kamar. Lompat ke kasur king size ku lalu tertidur.
****
Aku terbangun dan bergegas mandi dan memakai seragam, ku sambar tas dan kunci motorku. Aku melesat cepat sampai di sekolah
fyuuhh, untung gak telat-bathinku
Aku sedikit berlari ke kelas.
"Ratu..!!!!!" Suara perempuan yang ku kenal
"Bentar gue naro tas dulu" jawabku. Setelah meletakkan tas, aku menghampiri yuli.
"Umm.. sorry ya gak bilang, mereka terlalu mendadak" kata yuli memulai pembicaraan di depan kelas. "Gapapa yul.. gue udh ngerti kok" jawabku. Setelah mengobrol panjang lebar, bel masuk pun berbunyi. Aku dan yuli memasuki kelas masing masing.
"Lo ngapain duduk disini ?" Kata ratu melihat cowok di tempat duduk teman sebangkunya.
"Lagi barter, sampe lulus" jawabnya santai
"WHAAAAAT???" aku terkejut bukan main.
"Biasa ajah tu" kata nya lagi.
"Semoga lo tahan duduk sm gue den" kata ratu.
"Pasti tahan kok" jawab raden.
***
Triiing !!! Triiing!!! Triiing!!!
Bell berdering tandanya pulang.
"Pulang sm gue yuk?" Tawar raden
"Engga, gue bawa motor" tolak ku lembut.
"Besok gue jemput ke rumah ya?" Desaknya.
"Emmm.... baiklah" aku pasrah. Seperti di sihir. Aku menuruti permintaannya.
Sampai di rumah aku terus memikirkan tawaran dari raden.
Masa sih ngajak gue pulang, dia kan banyak yg suka masa gue sih. Ya lumayan lah hemat ongkos. -bathinku.
****
"Non. Ada temannya sudah menjemput" kata bi ijah berteriak.
"Yaa bi aku segera turun" jawabku sembari mengenakan tas.
Setelah itu aku keluar kamar dan melihat note di atas meja "kak, bunda dan ayah pergi keluar kota, pulang dua minggu lagi - love ayah dan bunda" aku membaca isi note itu sambil mengunyah roti ku.
Aku berjalan keluar dengan santai dan mendapati raden sedang menunggu.
"Putri solo lama banget jalannya" gerutunya.
"Ayok berangkat" aku duduk di belakang motornya.
Ntah dia menggerutu apa sambil menyalakan motornya lalu melaju.
Setelah sampai di sekolah, aku langsung turun dan jalan ke kelas. Raden setengah berlari mengejarku."Enak banget ya langsung turun gak ngucapin apa apa" dia menyindirku.
"kan lo yang ngajak gue?, buat apa repot repot bilang makasih ?" Mendengar itu raut mukanya sungguh tidak enak. "Haha.. jangan cemberut jelek tau" kata ku membujuk "makasih yaa" sambungku lagi.
"Ayo dong ke kelas mau sampai kapan di situ terus ?" Tanyaku yg kedapatan raden sedang melamun.
Pelajaran berlangsung cepat, ntah ada rapat apa anak - anak di pulangkan dengan cepat.
"Kamu mau pulang sama siapa tu ?" Tanya yuli
"Sama raden yul"
"Wuiih udah dapet gaetan lagi aja lo tu ?"
"Ah engga itu temen sebangku gue yul, lo gimana belum dapet juga sm orang yg ngasihin jaket itu?" Aku balik tanya
"Belum tu" jawabnya
"Yang lain kemana yul?" Aku bertanya lagi, sembari berjalan pelan menuju gerbang sekolah yang lumayan jauh.
"Vara sama ani kayanya udah pulang duluan deh tu" kata yuli sambil menaikkan bahunya.
"Eh tu, raden sama siapa? Kayanya yg waktu itu ngasihin jaketnya ke gue" mataku menyerngit sedikit memperjelas keberadaan mereka. Lalu yuli menarik tanganku "ayo tu cepet!"
"Eh ratu,yuli, kenalin ini temen gue" kata raden
"Lo yg kemaren nabrak gue kan ?" Yuli langsung bertanya
"Iya, sorry ya btw, gue budi" sambil mengulurkan tangannya
"Iya gue yuli, trus sweeter lo gimana?" Tanya yuli
"Ooh jadi sudah saling kenal toh" raden mangut - mangut, memotong pembicaraan mereka sembari menyadarkan kalau disana tidak hanya mereka berdua.
"Kalau udah jatuh cinta serasa dunia milik berdua" sambungku
Yuli mencubit perutku "apaan sih"
"Pulang yuk den, biarkan mereka berkenalan hihi" aku menepuk pundak raden
"Ayok lah tu, buruan naik" kata raden mendukungku.
"Apaan sih ratuuu.. heyy!!" Yuli mencoba meraihku.
"Bye bud!" Raden memacu motornya.
***
Author PoV
Satu bulan berlalu dengan sangat cepat, ratu dan raden semakin dekat. Ratu yg merasa nyaman begitu pula dengan raden, tetapi raden belum juga ingin menyatakan rasanya.
"Kamu mau sampai kapan kaya gini?" Tanya ratu pada raden
"Kaya gini apanya ?" Tanya raden, ratupun hanya diam, dia tidak mau menjadi cewek murahan yang mengharapkan status. Ditambah lagi belakangan ini raden sedikit berubah, sejujurnya itu mambuat ratu ingin bertanya 'apa gunanya ratu di hidupnya? Seberapa pentingkah ratu untuknya' tapi ia urungkan karna ratu sudah terlalu nyaman berada di sisi raden dan tak ingin membuatnya semakin menjauh. Biarlah untuk sementara seperti ini.
KeEsokan paginya, ratu mendapat pesan dari raden, katanya ia tidak bisa berangkat bersama.
Ratu berdecak sebal.Ratu bergegas mandi lalu bersiap - siap. Moodnya sedang tidak bagus, hanya karna raden tidak menjemputnya pagi ini. Ratu melajukan motornya sedikit cepat dan terhenti di lampu merah.
Saat lampu hijau dari lawan arah menyala, ratu mendapati sosok yang ia kenal, sosok yang selalu membuatnya bagai ratu sungguhan, sosok yang sangat berpengaruh dihidupnya-raden.
Raden terlihat membonceng cewek lain yg berbeda seragam dengannya. Pahitnya, mereka tampak bahagia.
Mata ratu terasa panas. Air matanya menumpuk lalu berjatuhan begitu saja, ratu akhirnya memacu motornya dengan sangat cepat, tak perduli apa yang akan terjadi, yang ia butuhkan hanya teman-temannya.
Duuh maaf ya baru nongol lagii ehehe, lagi sok ngartis hahaha.
Btw, don't forget to vote👌
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
RandomSiapa yang menyangka, rasa sayang bisa datang dalam dua hati dan salah satu pergi sesukanya. Tanpa memperdulikan hati lainnya yang sedang dilanda rasa nyaman yang teramat dalam. (18+)