Datang Lagi.

2.7K 213 12
                                    

Sekitar 10 hari kemudian, tepat selesainya ujian yang sedang sekolah Deva laksanakan.

"Huaah! Akhirnya selesai!" Ujar Nancy sambil meregangkan kedua tangannya.

"Hahahaha, bagaimana ujian kali ini? Susah?" Tanya Rika.

"Yah, lumayan susah." kata Nancy lemas.

"Loh kok susah? Bukannya kau sudah di kasih catatan sama Deva?" Tanya Loly bingung.

"Hehe memang, tapi aku sudah bekerja keras kok. Oh iya Deva! Terimakasih catatannya ya!" kata Nancy menoleh ke Deva dengan suara yang agak di keraskan.

Tetapi Deva tidak mendengarkan Nancy, dia malah melamun melihat cincin pemberian pak Ifan.

"Oi Dev! Denger nggak?" Tanya Nancy yang menepuk pundak Deva.

"Ah, apa?" Tanya Deva bingung sambil melihat Nancy yang sudah berdiri di sebelahnya.

"Kok apa sih? Kamu dengerin aku nggak?" Tanya Nancy kesal.

"Maaf bisa ulang sekali lagi?" Tanya Deva sambil terkekeh geli.

"Ciee Deva, itu cincin tunangan ya? Diliatin melulu." goda Loly sambil mendekati Deva dan Nancy.

"Ha? Gila ya? Mana ada cowok yang suka sama aku yang tomboy gini?" Tanya Deva dengan logat daerahnya.

"Nah trus itu cincin apa? Kasih tau dong... kita nggak bakalan kasih tau siapa-siapa deh." pinta Rika yang tadi mengekor Loly mendekati kedua sahabatnya .

Akhirnya Deva menceritakan pertemuannya dengan pak Irfan. Dari awal perbincangan sampai ia berbicara dengan ibunya.

"Oh gitu, memangnya dunia itu memang ada?" Tanya Loly.

"Entah... "

"Loh kok 'entah'? Memangnya kau bisa percaya orang itu?" Tanya Rika kawatir.

"Habisnya, ibuku bilang pak Ifan temannya." kata Deva mengingat-ingat.

"Hati-hati di guna-guna." kata Nancy dengan ekspresi takut.

"Hahahahaha, aku mengerti maksudmu, tapi kalau di guna-guna ibuku nggak bakalan akrab kan? Apa lagi ibuku seperti tau dunia itu" kata Deva panjang lebar yang membuat teman-temannya diam seribu bahasa.

"Sudah? Aku mau pulang sekarang, pak Ifan bilang hari ini mau datang dan aku akan bertanya kepadanya." kata Deva sambil berdiri dan mengambil tasnya.

"Yaudah deh, bye bye hati-hati ya." kata Nancy sambil melambaikan tangannya.

"HTT DJ CM!" Seru Loly ceria.

"Apa lagi itu?" Tanya Rika bingung.

"Hati-hati di jalan cayank muach!" kata Loly dengan gaya yang sok imut membuat Deva, Nancy dan Rika tertawa melihat Loly.
.
.
Sesampainya di rumah Deva meletakkan sepedanya seperti biasa, saat ia masuk ke dalam rumah tiba-tiba ada sebuah suara dari arah ruang tamu.

"Lama juga kau ngobrolnya."

"HUAA DATENG DARI MANA?" Tanya Deva kaget.

"Ya dari pintulah, kau pikir aku pencuri?" Tanya pak Ifan sambil tersenyum kecut.

"Ya, paman itu pencuri hatinya kak Deva." kata Riky polos yang baru pulang.

"Enak aja!" Bantah Deva.

"Terus kenapa kakak sering lihat cincin yang di kasih paman ini? Apa lagi kalau bu... -AW AW SAKIT KAK!" teriak Riky sambil memukul-mukul tangan Deva yang mencubit pipinya.

"Bilang apa tadi huh?! Aku itu liat cincin itu karena penasaran tahu..."

"Tempe goreng enak.. wee" cerocos Riky sambil mengeluarkan lidahnya.

Adventure In Magic World book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang