Special Part

80 22 3
                                    

Guess her!
Aku mau kasih special part tentang gimana Kiara dan Nisa temenan.

Check it out guys!
-----

Genap delapan hari aku dan teman seangkatanku mengikuti kegiatan mos. Mulai dari kegiatan inti hingga refreshing di penghujung rangkaian masa orientasi.

Saat ini, Aku sedang mengikuti upacara pertamaku di Sekolah Menengah Atas Cavander Green School atau yang biasa disingkat CGS.

Si Ji Es.

Di tengah upacara ini, jantungku tengah berharap cemas karena pembagian kelas akan dilakukan setelah pengarahan di aula nanti. Aku takut jika ternyata nanti aku mendapat kelas yang tidak sesuai harapanku.

Namun, ketakutan terbesarku adalah aku takut jika nantinya Aku tidak mendapatkan teman. Aku cukup payah untuk bersosialisasi. Namun, jika ada orang yang cocok dengan pribadiku, maka Aku dapat berteman dengan mudah.

Upacara telah selesai, seluruh senior tengah berjalan kembali ke kelas, sedangkan Kami sebagai junior melangkahkan kaki ke aula. Waktu menegangkan dimulai.

Tiga guru telah memberi pengarahan yang cukup singkat. Tepat pukul sembilan, semua siswa kelas 10 keluar dari aula untuk mencari kelas masing-masing.

Selama MOS kemarin, aku mendapat gugus coklat dan hari ini gugus coklat merupakan kelompok pertama yang berkesempatan untuk keluar mencari penempatan kelas diri Kami masing-masing.

Setelah memakai sepatu, aku bersama teman segugus lain pergi berkeliling ruangan kelas 10.

Tak sulit bagiku untuk menemukan kelasku karena ternyata aku masuk ke dalam kelas IPA 2. Aku cukup senang melihat namaku tertulis di sana.

Aku duduk sendiri karena di dalam kelas ini, tak ada satu pun teman yang dekat denganku. Satu pun.

Aku keluar kelas untuk mencari teman-teman SMP ku yang mungkin lewat, namun hasilnya nihil.

Di saat aku memainkan handphone ditengah ramainya kelas, tiba-tiba seorang remaja wanita datang menghampiriku dan bertanya.

"Gue boleh duduk sini? Lo sendiri kan?"

"Oh... ya. Ya, lo boleh duduk di sini."

Dia benar-benar tak mengatakan apapun. Benar-benar sunyi. Tak ada satu pun dari kami yang memulai pembicaraan. Aku bergulat dengan pikiranku tentang apa yang akan kutanyakan.

"Nama lo siapa?" Tanyaku pada akhirnya.

"Gue Fransisca. Fransisca Farah Geryssa." Ia diam sejenak "Dan lo Kiara kan?"

Aku cukup terkesan mendengar ia mengetahui namaku.

"Oh iya, gue Kiara. Kiara Allisandi Muttaha. Gue boleh panggil lo Farah?" Jawabku.

"Oh, jangan. Lo bisa panggil gue Nisa."
Ia tersenyum manis. Senyumnya selalu terbayang dibenakku.

Tapi ada suatu hal mengganjal di otakku, kalian tau apa?

Ya, I wonder dari mana kata Nisa, sedangkan di namanya tidak ada kata Nisa sama sekali. Aku penasaran.

"Haha." Ia tertawa hambar. "Ekspresi lo sama persis kayak semua orang yang denger nama gue. Lo pasti bingung kan Nisa dapet darimana?"

Aku mengangguk setuju.

"Tenang, lo bukan satu-satunya orang yang bingung sama nama gue, bahkan gue juga bingung."

Aku tertawa geli mendengar penjelasannya. Aku rasa dia orang yang lucu. Aku ingin mengetahui lebih banyak tentang dirinya.

"Eh lo kok tau nama gue?" Tanyaku penuh rasa penasaran.

"Siapa yang ga kenal lo? Lo sepupu ketos, lo cantik, lo pinter nyanyi, pas SMP lo juara umum di ajang violist berbakat. Jadi, lo masih tanya hal itu?"

"Eh? Gue ga tau si kalo ternyata gue seterkenal itu. Gue kira gue terkenal karena udah buat One Direction pecah gegara Zayn sama Harry ngerebutin gue." Ucapku yang diakhiri tawaan kecil.

"Lo lucu ya, pengen gue jitak." Jawabnya ketus. Namun, pada akhirnya ia tertawa akibat lelucon receh yang kulontarkan.

Hari terus berganti, Aku dan Nisa telah banyak bercerita tentang berbagai hal di masa lalu.

Namun, di hari kelima kami satu bangku, tiba-tiba Nisa mendapat surat panggilan BK.

Lantas, Nisa segera menemui guru BK dan ternyata, panggilan itu merupakan panggilan yang memisahkan Aku dan Nisa.

Ya, Nisa dipindahkan ke kelas IPA 5 dengan alasan pemerataan siswa.
Siapa yang ikhlas mendengar teman pertamanya akan dipisahkan dengannya? Siapa?

Aku benar-benar kesal saat itu, jika bisa, Aku akan mendatangi guru BK dan meminta penjelasan mengapa Nisa yang dipindahkan. Mengapa tidak orang lain.

Esoknya, posisi Nisa telah terganti oleh Billy. Tapi, kami berjanji bahwa kami akan tetap berteman bahkan ldr sekalipun. Kami juga berjanji untuk selalu bertemu saat istirahat.

Seperti pacaram bukan, namun aku rasa semua orang akan melakukan hal yang sama jika mereka telah menemukan kenyamanan akan suatu hal, seperti Aku dan Nisa.

Dan begitulah awal mula pertemanan antara Aku dan Nisa yang akhirnya terjalin hingga saat ini.

-----
I dedicate it for Agriani.
Walaupun pendek, I hope you like it guys. Love you all.

All the love -Z

_____
Ps. Your vote and comment really motivate us as an author

Hi, Dit!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang